Antara birahi dan gairah - 2

Bookmark and Share

Mereka berdua keluar dari dalam toilet sambil membicarakan untuk melanjutkan birahi mereka yang tertunda. Kembalinya mereka berdua ke lapangan bola basket menarik perhatian seorang cewek teman sekleas mereka. Dia adalah Dian Fajaria. Ketika istirahat cewek yang beratnya sekitar 45 kg dan tingginya sekitar 156 cm itu menghampiri Kiky dan Asti yang sedang minum es di kantin sekolah.


"Hayoo. Apa yang kalian lakukan di dalam toilet tadi?" tanya Dian yang sebagian rambut hitamnya yang lurus dan panjang disemir biru.


"Apa sich?" kata Asti kaget.


Sedangkan Kiky yang juga agak kaget hanya diam. Kesempatan nich. Pikir Kiky.


"Aku tahu apa yang kalian lakukan di dalam toilet."


"Kok kamu tahu?" tanya Kiky.


"Aku juga sering melakukannya waktu di SMPku yang dulu. Pasti kalian adu besar ya?" tanya Dian yang usianya lebih tua satu tahun dari Kiky dan Asti.


"Adu besar apa? " Asti yang tidak kaget lagi balik bertanya.


"Adu besar payudara. Terus bergesekan kedua payudara. Iya kan?"


"Waah. Kita bisa belajar dari Dian, dong As." kata Kiky.


"Loh. Kok." Dian bingung dengan jawaban Kiky.


"Kita tadi baru pertama kali lakukan itu. Tapi belum puas. Kamu ikut ke rumahku ya? Habis pulang sekolah nanti." kata Asti.


Dian diam sejenak untuk kemudian mengangguk sambil tersenyum.


Di dalam kelas mereka bertiga tidak konsentrasi dalam pelajaran. Mereka bertiga saling pandang dan tersenyum yang mengundang birahi. Beruntung sekali sekolah mereka bertiga pulang cepat karena para guru akan mengadakan rapat. Mereka bertiga langsung menuju ke rumah Asti yang lokasinya di daerah Terban. Sebelah utara sekolah mereka. Rumah Asti sepi karena kedua orangtuanya bekerja di luar kota. Hanya seminggu sekali orangtuanya pulang. Dia anak sendiri adalah anak tunggal.


Begitu masuk ke dalam rumah dan Asti mengungi pintu, mereka bertiga saling cepat melepas sepatu. Mereka bertiga menuju ruang keluarga dan melempar tas ke kursi sofa dan melepas pakaian seragam sekolah. Beberapa menit lagi jarum jam dinidng di ruang tamu rumah Asti akan menunjukkan pukul sepuluh lewat lima belas menit.


Kiky dan Dian tinggal memakai miniset dan celana dalam. Sedangkan Asti tinggal memakai bra dan celana dalam. Kiky lalu menghampiri Dian. Mereka berdua lalu saling berciuman dan kedua tangan mereka saling menaikkan ke atas miniset yang mereka pakai. Kiky menaikkan ke atas miniset yang dipakai Dian sehingga kedua payudara Dian yang berukuran 32 terlihat jelas. Sedangkan Dian juga menaikkan ke atas miniset yang dipakai Kiky.


Asti yang juga melepas bra yang dipakainya membelai kedua paha Dian yang kulitnya putih mulus. Sementara Kiky dan Dian masih saling berciuman dan berjilatan lidah. Kedua payudara mereka saling menempel dan bergesekan.


Gerakan mulut Kiky turun dan menjilati puting payudara kanan Dian sambil tangan kirinya meremas payudara kanan Dian. Sedangkan tangan kanannya meremas payudara kiri Dian. Dian sendiri menjulurkan kepalanya ke belakang dan saling berciuman dengan Asti yang tangan kanannya membelai paha kanan Dian.


Sekarang Kiky menjilati puting payudara kiri Dian dari samping kiri Dian sambil duduk di kursi sofa. Sedangkan puting payudara kanannya dijilati oleh Asti dari samping kanan Dian yang juga duduk di kursi sofa. Tangan kiri Kiky membelai paha kiri Dian dan tangan kanan Asti membelai paha kanan Dian. Kiky dan Asti lalu melepas celana dalam yang dipakai Dian. Sementara puting kanannya masih dijilati oleh Asti. Sedangkan Dian meremas payudara kirinya sendiri dan Kiky menjilati pusar Dian.


Dian membalikkan tubuhnya. Mereka berdua lalu menjilati pantat Dian. Asti lalu merebahkan tubuhnya ke kursi sofa yang panjang sambil kepalanya bersandar di pinggirannya. Kiky menghampirinya. Diangkatnya kaki kanan Asti. Dijilatinya jari-jari kaki kanan Asti sambil kedua tangannya mencoba melepas celana dalam yang dipakai Asti. Sedangkan Dian dari samping kanan belakang meremas kedua payudara Asti.


Asti mengulurkan tangan kanannya ke belakang untuk meremas payudara Dian. Diremasnya payudara kiri Dian dan sekaligus dicobanya untuk menghisap payudara kiri Dian. Berhasil. Kiky juga berhasil melepas celana dalam Asti yang sudah merubah posisinya menjadi duduk. Kiky lalu berjongkok di depan Asti dan menghisap vagina Asti dengan lidahnya.


Dian juga pindah ke samping kiri Asti. Dia melepas minisetnya. Disodorkannya payudara kirinya untuk dihisap oleh Asti. Sedangkan tangan kirinya meremas payudara kiri Asti. Kiky masih menghisap vagina Asti dengan lidahnya. Dia menungging dan kedua tangannya berpegangan pada kedua betis kaki Asti.


Akhirnya Kiky kelelahan. Dia lalu duduk di kursi sofa dan melepas celana dalam dan minisetnya. Asti menghampirinya. Dikangkangkannya kedua kaki Kiky. Dari samping kanannya dia jongkok dan dijilatnya puting payudara kanan Kiky sambil jari tengah tangan kanannya mengocok vagina Kiky dari bawah paha kanan Kiky.


Sementara Dian duduk dan menyandarkan kepalanya ke pinggang kiri Kiky. Jari tengah tangan kanannya mengocok sendiri vaginanya dan payudara kirinya diremas oleh tangan kiri Kiky. Kemudian Dian juga ikut menjilat puting payudara kiri Kiky dan jari tengah tangan kirinya bergantian dengan jari tengah tangan kanan Asti untuk mengocok vagina Kiky.


Jeritan Kiky yang agak keras membuat Asti dan Dian menghentikan kocokan jari tengah pada vagina Kiky. Keduanya lalu berdiri dan saling berciuman dan berjilatan lidah. Tangan kanan Asti memegang tangan kiri Dian dan diremaskan ke payudara kanannya. Sementara itu Kiky dari bawah menghisap vagina Dian dengan lidahnya.


Permainan mereka bertiga semakin panas. Kiky masih menghisap vagina Dian dengan lidahnya ketika Asti dan Dian saling menggesekkan kedua payudara sambil masih berjilatan lidah. Sesekali keduanya saling menjilati leher.


Tit.. Tit.. Tit..


Bunyi alarm sebuah jam weker membangunkan Kiky. Dia heran bagaimana dia bisa tertidur. Dia tertidur dalam posisi duduk di kursi sofa. Begitu juga dengan kedua temannya. Kepala Asti dipangkuan paha kanannya. Sedangkan kepala Dian disamping kiri tubuh Asti. Keduanya berada di atas lantai bawah kursi sofa. Mereka bertiga masih dalam keadaan telanjang. Kedua temannya juga terbangun dan naik ke atas kursi sofa untuk memeluknya. Tetapi Kiky beranjak dari kursi sofa.


Dia mencari suara alarm jam weker itu. Ternyata di sebuah rak kecil di ruang keluarga rumah Asti. Pukul dua tepat. Dimatikannya alarm jam weker itu. Dia kembali ke kursi sofa. Ternyata kedua temannya kembali tertidur lagi dalam keadaan berpelukan. Kiky tidak tega membangunkannya. Kedua wajah temannya kelihatan begitu lelah.


Kiky meninggalkan rumah Asti dan kedua temannya setelah membersihkan cairan bekas kenikmatan yang menempel di beberapa bagian tubuhnya. Tidak lupa dia meninggalkan pesan bahwa malam ini dia ingin tidur di rumah Asti. Dia berjalan ke utara dan menunggu bus kota yang akan membawanya pulang ke kostnya.


Angkutan yang yang ditunggu datang dan ternyata penuh. Tetapi Kiky tetap naik juga. Hasilnya. Dia terdorong oleh penumpang lain ke depan. Dia bertabrakan dengan cewek berseragam SMU. Kedua payudara mereka saling bersentuhan. Terasa kedua payudara Kiky menegang. Tetapi cewek yang beratnya sekitar 49 kg dan tingginya sekitar 168 cm itu malah menggesekkan kedua payudaranya yang juga tegang ke kedua payudara Kiky sambil tersenyum ke arah Kiky.


Hanya sebentar. Kiky berusaha membalikkan tubuhnya. Dia malu kalau penumpang lain tahu. Dia berhasil membalikkan tubuhnya. Kebetulan waktu itu banyak penumpang yang turun. Dia mendapat tempat duduk berdampingan dengan cewek berseragam SMU yang tadi telah membuat dia bergairah.


"Yang tadi itu akan lebih asyik kalau kita berdua telanjang." bisik cewek yang rambut lurusnya hitam dan panjang ke telinga Kiky.


Kiky hanya tersenyum. Dilihatnya lebih seksama cewek itu. Lumayan juga. Sekilas terlihat sebuah tato bergambar sebuah hati di punggung tangan kirinya.


"Hanna. Hanna Kusnandar." dia mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.


"Kiky." Kiky membalas jabatan tangan Hanna.


Tangannya halus sekali. Ingin sekali Kiky memegangnya lebih lama. Sampai terdengar suara gemerincing uang receh tanda kondektur bus kota menarik ongkos. Kiky dan Hanna sama-sama memberi uang ke kondektur bus kota. Bersamaan dengan itu terdengar kernet bus meneriakkan sebuah nama sebuah tempat. Tempat itu adalah tempat biasanya Kiky turun dari bus kota untuk menuju ke kostnya. Kiky berpamitan kepada Hanna.


"Udah ya." kata Kiky sambil menyelipkan kartu namanya pada jabatan tangannya.


"Terima kasih." kata Hanna sambil tersenyum.


Kiky lalu turun. Dia tidak sadar kalau Hanna mengikutinya.. dia baru sadar ketika beberapa meter menjelang kostnya.


"Ayo kita lanjutkan yang tadi itu sambil telanjang." kata Hanna yang juga kelas 2 SMU sambil menepuk pundak Kiky.


Kiky melihat sekeliling. Beruntung sepi.


"Ayo." kata Kiky sambil menarik cewek berusia 16 tahun itu.


Mereka berdua lalu masuk ke kamar kost Kiky. Keduanya melepas sepatu dan langsung melepas semua pakaian mereka berdua sampai telanjang. Kiky terpana dengan kulit sawo matang Hanna.


Tubuhnya hampir penuh dengan tato. Sebuah tato bergambar ornamen rantai mengelilingi lengan kanannya. Di payudara kirinya yang berukuran 34 terdapat tato bergambar sebuah kalajengking. Sebuah tato bergambar ornamen gerigi mengelilingi pusarnya yang ditindik. Dari pinggang kanan dan kiri samping lubang pantat terdapat tato bergambar ornamen zig-zag dan membentuk huruf V. Sedangkan di sebelah kanan vagina terdapat tato kecil bergambar huruf H. Dan juga di sisi luar betis kiri terdapat tato bergambar sebuah keris.


Kiky menghampiri Hanna yang berdiri di spring bednya dan memegang sebuah botol Bioglo Breast Oil. Dia lalu bersimpuh di depannya. Niatnya ingin menghisap vagina Hanna dengan lidahnya. Tetapi Hanna lebih cepat bereaksi. Dia meremas payudara kanan Kiky sambil menuangkan BBO ke belahan payudara Kiky. Hanna yang juga telah duduk bersimpuh lalu meratakannya ke tubuh Kiky sampai batas perut dengan tangan kanannya. Terutama di kedua payudara Kiky sambil meremasnya.


Dia lalu menyerahkan botol BBO ke Kiky. Kiky lalu memutar dan dari belakang meratakan BBO ke tubuh Hanna sampai batas perut juga dengan tangan kanannya. Dia kembali memutar ke depan dan menuangkan BBO ke seluruh tubuh Hanna termasuk ke bagian bawah perut dan meratakannya.


Hanna lalu merebut botol BBO dari tangan Kiky dan balas menuangkan BBO ke bagian bawah perut dan tidak lupa meratakannya. Keduanya lalu saling berbagi BBO dan mengoleskan ke kedua tangan mereka masing-masing. Mereka berdua berpelukan dan saling menggesekkan kedua payudara sambil masih dalam keadaan duduk bersimpuh.


Kiky lalu mendorong halus tubuh Hanna untuk merebahkan tubuhnya ke lantai. Dia juga merebahkan tubuhnya di samping kiri Hanna. Tangan kirinya lalu meremas payudara kanan Hanna. Sedangkan Hanna juga balas meremas payudara kiri Kiky dengan tangan kirinya. Kiky mengambil botol BBO yang tadi diletakkan di pinggir spring bed. Dituangkannya ke payudara kanan Hanna yang diremas sendiri oleh Hanna.


Kiky lalu menungging untuk meletakkan botol BBO ke meja riasnya. Dari samping kiri Hanna meremas-remas pantat Kiky yang basah karena BBO. Kemudian didorongnya tubuh Kiky yang mengakibatkan Kiky jatuh terlentang. Dengan cepat Hanna mengambil kembali botol BBO dan dari atas tubuh Kiky dia menuangkan kembali ke kedua payudaranya.


Kedua tangannya lalu meremas kedua payudara Kiky sambil dia duduk tepat diatas vagina Kiky yang membuat kedua vagina mereka berdua bergesekan. Kedua kakinya menjepit pinggang Kiky yang juga meremas kedua payudara Hanna. Lalu Hanna menurunkan tubuhnya ke bawah. Kedua puting payudaranya bergesekan dengan kedua puting payudara Kiky. Dilanjutkan dengan kedua payudara mereka berdua yang menempel dan saling bergesekan ditambah dengan saling menggesek vagina.


Bersambung...