Kisah ini adalah pengalaman saya dalam menyetubuhi 2 perempuan pemijat langganan saya. Saya sering sekali datang ke panti pijat SM yang besar dan ternama di daerah Grand Wijaya di Blok M. Pemijat langganan saya adalah Wina dan Sonya (semua adalah nama asli). Kedua perempuan tersebut cantik, baik, bertubuh sexy, enak diajak ngobrol dan mijitnya tidak mengecewakan. Selain Wina dan Sonya, langganan saya yang lain adalah Vonny (Chinese, manis dan pijatannya keras) dan Febby (manis tetapi pijatannya sedikit kurang memuaskan) tetapi saya belum pernah bersetubuh dengan Vonny atau Febby.
*****
[WINA]
Pada hari Jum'at malam, tubuh saya terasa pegal dan ingin dipijat. Iseng-iseng saya menghubungi Wina di handphonenya.
"Halo Wina, ini Arthur"
"Halo Arthur, apa kabar? Lama enggak mijit" kata Wina.
"Iya nih, pengennya besok dipijit tapi mau enggak kalau saya minta dipijit khusus ditempat saya?"
"Maksudnya pijit khusus?"
"Ya pijit lah, kan biasanya saya harus ke SM, tapi sekarang saya minta kamu ke tempat saya. Jangan khawatir deh, saya bayar lebih"
"Gimana cara ketemunya?"
"Saya jemput kamu aja deh di Blok M Plaza, besok pagi jam 8"
"Boleh deh"
Hari Sabtu pagi, saya menjumpai Wina yang sudah menunggu di lobby Blok M Plaza. Ia mengenakan celana jeans ketat dan baju kaos berwarna ungu. Wina yang berasal dari Sunda berwajah manis dan ayu. Tingginya sekitar 163 cm dan rambutnya panjang. Bibirnya yang selalu tersenyum membuat dirinya semakin manis. Apabila ia sedang bekerja, ia selalu mengenakan baju belahan rendah sehingga belahan dadanya terlihat cukup menantang dan mengundang perhatian para pria di SM. Cara memijatnya pun enak dan kadang-kadang nakal. Saat ia memijat pangkal paha, ia sering kali menyelinapkan tangannya ke antara selangkanganku dan meremas bijiku. Wah nikmat tidak terkatakan dan otomatis kontolku akan berdiri tegak.
Setiba di rumah, saya persilakan ia masuk. Saya menyuguhkan minuman dingin padanya.
"Mau pijit dimana?"
"Di kamar saja"
"Kamu tinggal sendiri?"
"Ada pembantu, tapi hari ini dia cuti. Katanya mamanya sedang sakit"
Kami berdua naik ke lantai dua dan masuk kamar. Saya melapisi tempat tidur saya dengan sprei supaya tidak kotor kena minyak pijit. Horden jendela saya tutup setengah supaya tidak silau dan saya nyalakan CD lagu klasik. Saya membuka semua bajuku lalu berbaring tengkurap di tempat tidur.
"Kamu enggak bawa baju ganti?" tanya saya melihat Wina yang duduk ditempat tidur masih mengenakan celana jeans dan kaos.
"Enggak bawa"
"Buka aja pakaian kamu, daripada nanti kotor kena minyak. Udah enggak usah malu" kata saya.
Akhirnya Wina membuka celana jeans dan kaosnya. Wina mengenakan celana dalam g-string warna putih dan BH half cup warna putih. Vaginanya terlihat berbayang dibalik celana dalamnya yang tipis, sedangkan puting Wina terlihat menyembul sedikit dari balik BHnya. Holy cow! Saya langsung konak melihat pemandangan cantik ini. Tidak pernah sebelumnya saya melihat seperti ini. Wina tersenyum malu kepada saya tetapi saya berusaha tenang dan cuek.
Wina mulai memijat kaki kiri saya mulai dari telapak kaki, naik ke betis, hingga pangkal paha. Setelah 15 menit memijat kaki kiri, gantian kaki kanan juga dipijat. Tak lupa saat memijat pangkal paha, tangannya ia selipkan diantara selangkanganku dan meremas bijiku. Saya tersenyum menikmati ini semua. Wina kemudian mulai memijat punggungku. Ia duduk diatas pantatku. Saya merasakan kulit paha dan pantat Wina yang halus bergesekan dengan pantatku yang tidak beralaskan apa-apa. 30 menit memijat punggung, Wina kemudian berdiri didepanku. Ia memijat tengkuk dan leherku dari arah depan. Mata saya bebas memandang celana dalam g-stringnya yang sexy yang menutupi vaginanya. Bulu kemaluan sedikit lebat tetapi terlihat rapih. Sambil menikmati tengkuk saya dipijit, saya mengelus pantat dan paha Wina. Wina tersenyum melihat saya yang terus menatap vaginanya. 15 menit berlalu Wina memijat tengkuk, leher dan kepala saya.
"Balik badannya" kata Wina.
Saya memutar tubuh dan telentang di tempat tidur. Kontol saya berdiri dengan tegak. Saya mengubah posisi saya ditempat tidur dan berbaring ditepi tempat tidur. Wina kemudian mulai memijat pangkal paha dan tulang kering. Wah cara ia memijat yang setengah membungkuk membuat saya semakin bergairah. Payudaranya menggelantung ditahan oleh BHnya. Tak henti-hentinya saya menelan ludah melihat pantatnya yang dibalut g-string. Posisi celana dalam dibagian selangkangannya agak miring sehingga saya bisa melihat bibir vaginanya sedikit. Tetapi saya menahan diri untuk tidak menjamah vaginanya. 30 menit kemudian, Wina selesai memijat kedua kaki dan tangan saya.
"Sudah selesai nih" kata Wina.
"Saya mandi dulu ya. Kamu nonton TV aja" kata saya sambil memutar VCD film Armageddon.
"Wah jangan film itu dong" protes Wina.
"Ini ada bokep, mau?"
"Boleh, siapa takut" kata Wina.
Setelah memutar film porno, saya mandi membersihkan minyak ditubuh saya. Tapi saya tidak berlama-lama mandi. Saya keluar dari kamar mandi dalam keadaan telanjang dan melihat si Wina sedang rebahan ditempat tidurku sambil nonton bokep. Wina memberikan senyum kepada saya lalu melirik kontolku yang berdiri.
"Mau dihisap?" tanya Wina.
"Mau dong" jawab saya.
Saya rebahan disamping Wina dan Wina memutar tubuhnya sehingga kepalanya menghadap ke kontol saya dalam posisi setengah nungging. Lidahnya mulai menjilat kepala kontolku kemudian ke batang kontol dan biji. Saya menjulurkan tanganku keantara selangkangan Wina dan mulai mengelus-elus vaginanya. Vaginanya terasa sedikit basah, entah basah karena kena minyak atau lendir dari dalam vaginanya. Wina mulai mengulum kontolku dengan lembut sambil meremas bijiku. Nikmat sekali. Saya menarik pantat Wina sehingga kita dalam posisi 69. Saya sampirkan celana dalam dibagian selangkangannya sehingga terlihat vaginanya yang ditutupi bulu kemaluan. Perlahan saya buka bibir vaginanya dan mulai menjilat klitorisnya. Wina langsung tersentak dan pahanya merapat sehingga kepala saya terjepit diantara selangkangannya. Wina mendesah dengan nikmat setiap kali lidah saya mengulum klitoris dan vaginanya.
"Sshh.. Terus Arthur, enak sekali" desah Wina dengan nikmat.
Jilatan di vagina Wina semakin gencar dan Wina membalas dengan menghisap kontol saya dengan keras. Tak lama Wina orgasme. Vaginanya langsung basah dari lendir vaginanya. Saya membalikkan tubuh Wina sehingga tubuhnya menindih dadaku. Saya mulai menghisap puting payudaranya dari balik BH sedangkan tangan kananku sibuk meremas-remas payudara kiri Wina. Wina memejamkan matanya dan mulutnya tak henti berceracau.
Sambil menikmati payudaranya diremas dan dijilat, Wina mengangkat pantatnya dan perlahan tangannya meremas kontolku sambil dikocok-kocok dengan cepat. Wina lalu mengarahkan kontolku ke vaginanya. Awalnya agak susah memasukkan kontolku karena Wina masih mengenakan g-string, Wina mencoba membuka celana dalamnya tapi saya larang. Saya singkap sedikit celana dalamnya dan memasukkan kontolku ke vaginanya. Begitu masuk, Wina mengubah posisi tubuhnya menjadi posisi jongkok diatas pinggulku. Wina memutar-mutar pantatnya dengan perlahan sambil mengencangkan otot vaginanya. Terasa kontolku seperti diremas dan dihisap lebih dalam ke vaginanya. Mata saya merem melek menikmati pijatan vagina Wina dan Wina tersenyum melihat saya. Wina kemudian mulai menggoyang pantatnya naik turun sambil terus mengencangkan dan mengendurkan otot vaginanya.
"Holy cow, Wina, enak banget kontol saya dimainkan seperti itu" kata saya.
Wina mempercepat tempo gerakannya. Payudaranya bergoyang naik-turun mengikuti irama goyangan Wina. Sekali-sekali Wina berhenti bergoyang tetapi ia terus memainkan otot vaginanya. Kontol saya benar-benar terasa seperti diremas dan dikocok oleh daging vaginanya. Nikmat sekali.
Keringat dari tubuh Wina mengucur dengan deras. Rambut Wina yang panjang mulai sedikit berantakan. Wina kembali menggoyang pantatnya diatas pinggulku. Suara desahan Wina hampir menyamai desahan pria dan wanita yang sedang bersetubuh di film bokep yang masih diputar. 15 menit dalam posisi ini, pertahanan saya jebol. Peju saya keluar dengan deras dalam vagina Wina. Wina sendiri saya hitung sudah orgasme 3 kali. Wina menyandarkan tubuhnya di dadaku. Kontol saya masih terasa seperti diremas dalam vaginanya tetapi tidak sekeras sebelumnya.
Setelah istirahat sejenak, Wina berdiri lalu ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Saya mengikutinya ke kamar mandi. Wina menyabuni vaginanya lalu kontolku ikut disabuni. Dengan lembut tangannya menyabuni selangkangan dan kontolku kemudian dibilas dengan air. Setelah selesai bersih-bersih, saya menyandarkan Wina ke wastafel lalu melebarkan kakinya. Wina membungkuk didepan wastafel dan melihat diri saya dari balik pantulan kaca diatas wastafel. Rambutnya yang panjang tergerai dipunggungnya. Dengan sedikit kasar, saya memasukkan kontolku ke vaginanya dan mulai menggenjot vaginanya. Wina sedikit tersentak tetapi ia mencoba mengimbangi permainanku. Dalam posisi seperti ini, kelihatannya Wina agak susah untuk kembali mencoba memijat kontolku dengan vaginanya.
Tetapi ia mencoba cara lain, ia merapatkan kakinya sehingga kontolku terasa sempit dalam memasuki vaginanya. Wina berseru-seru dengan nikmat setiap kali kontol saya keluar masuk vaginanya. Saya meremas-remas payudaranya dengan gemas. Mata Wina terpejam dan mulutnya terbuka sambil berceracau. 7 menit menyetubuhi dalam posisi ini, saya minta Wina berbaring di lantai kamar mandi. Wina lalu telentang di lantai dan membuka lebar kakinya. Saya menindih Wina dan kembali memasukkan kontolku. Wina menjerit-jerit nikmat saat kontolku menghunjam vaginanya. Rupanya dalam posisi missionary, Wina merasakan nikmat yang lebih banyak dibandingkan posisi sebelumnya. Kembali saya remas payudaranya dan memilin putingnya.
5 menit kemudian, kembali saya ejakulasi. Cepat-cepat saya keluarkan kontolku lalu mengocok kontolku diatas perut Wina. Peju saya tumpah diatas perut dan dada Wina. Tangan Wina meraih kontolku lalu mengocoknya lebih keras. Saya melenguh dengan keras menikmati kocokan dari Wina dan peju saya terasa keluar lebih banyak. Beberapa cipratan peju saya mengenai tangan Wina, Wina lalu menjilat tangannya yang kena peju. Ia juga menyapu tangannya di dadanya dan menjilat peju-peju dari tangannya.
Sepanjang hari kami terus bersetubuh di rumahku. Saya memesan pizza agar tidak usah pergi keluar untuk makan siang. Wina memang fantastis.
Bersambung...