PART 1
Namanya Yuyun (nama lengkapnya dirahasiakan untuk menjaga privacynya ).Dia bekerja di panti pijat yang terkenal dengan body massage plusnya. Aku sudah sering membookingnya saat aku berkunjung ke panti pijat tempatnya bekerja. Ia termasuk yang paling laris di booking orang, disamping bodynya yang montok dengan ukuran dada yang super, ia sangat ganas dalam menservis setiap tamunya.
Suatu sore aku mampir di tempat kostnya tak jauh dari tempatnya bekerja, kebetulan Mbak Yuyun, begitu aku memanggilnya tidak masuk kerja. Setelah masuk ke kamarnya dan berbincang sejenak, Mbak Yuyun keluar kamar lalu balik lagi sambil membawa dua coca cola dingin.
“Silakan Mas. Aku mandi dulu. Udara hari ini panas banget..”. Dia lalu masuk kamar mandi yang ada di kamarnya juga. Aku duduk di kursi dekat tempat tidurnya. Kupandangi kamarnya. Tidak terlalu luas. Paling ukuran 4 x 5 meter.
Ada dua kursi, lalu tempat tidur dan meja yang menyatu dengan lemari pakaian.Seperangkat tape deck dan televisi ada di atas meja di depan tempat tidurnya. Lalu kamar mandi ada di pojok kamar. Dia atas pintu ada AC windows untuk mendinginkan kamar. Semua tertata rapi. Maklum cewek. Lama juga dia mandi, dan sambil menunggunya aku melepas sepatuku, lalu rebahan di tempat tidur sambil lihat TV.
Mataku terasa mengantuk. Berkali-kali aku berusaha keras menahan mataku agar tidak tertidur.Kudengar pintu kamar mandi terbuka, Mbak Yuyun keluar memakai celana pendek dan kaos tanktop. Kulihat sepintas dia tidak lagi memakai bra sehingga puting buah dadanya terbayang di kaos tanktopnya yang ketat itu. Rambutnya basah habis kramas. Aku segera berusaha duduk sambil menahan kantuk.
“Santai saja Mas.rebahan saja kalau ngantuk”, katanya sambil tersenyum.
Aku rebahan lagi. Kupandangi dia yang duduk di kursi samping tempat tidur sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Ternyata Mbak Yuyun terlihat cantik meski tanpa make up. Kakinya panjang, tangan dan lengannya putih mulus sekali.
“Mas tampaknya capek sekali. Tengkurap Mas biar saya pijitin”, katanya sambil tersenyum dan meletakkan handuknya di kursi, lalu ia naik ke tempat tidur. Akupun lalu tengkurap di atas kasur sedang dia berada di sisiku. Lalu tangan yang lembut mulai menyentuh pundakku.
“Buka saja bajunya Mas agar nggak kusut”.Aku ikut saja. Aku lalu duduk dan kubuka bajuku.
“Sekalian kaosnya”, katanya pelan.
Aku memandanginya. Dia hanya tersenyum manis. Aku buka kaos dalamku dan tengkurap lagi. Mbak Yuyun mulai memijiti pundakku kembali. Tangan lembutnya menyusuri pundak dan punggungku. Nikmat sekali. Mataku terpejam nikmat.Tapi kantukku mulai hilang. Leher belakangku juga dipijitinya. Dia lalu duduk di pantatku. Dengan lincah ditekannya kedua telapak tangannya. Nikmat sekali.
Capek yang kurasakan sejak sore berangsur pulih. Mbak Yuyun lalu turun dari pantatku dan menyuruhku telentang. Dia lalu bergeser di sisi kepalaku. Aku merem saja. Kurasa dia sedang memandangi dada dan perutku yang penuh bulu. Sambil jongkok dan mulai dipijiti kedua lengan dan tanganku bersamaan. Aku merasakan tangan halusnya menyusuri lengan, tangan dan jariku. Aku picingkan mataku sedikit.Kulihat tangan panjang dan mulusnya. Wow. Keteknya juga kelihatan. Mulus tanpa rambut selembarpun dan tidak berbau. Mbak Yuyun lalu memijiti dadaku sambil tetap jongkok di sisi kepalaku. Dia mengurut dari dada ke perut. Nikmat sekali rasanya. Aku merem saja.
Setiap kedua tangannya mengurut dada keperut badannya candong ke arahku. Payudaranya yang super montok dan hanya terbalut kaos tanktopnya menyentuh wajahku. Berulangkali dia mengusap dada perutku dan berulangkali pula benda lembut itu menyentuh mukaku dan akupun mulai terangsang. Dia lalu duduk bersila di sisi kepalaku.
Jari-jarinya kemudian mempermainkan puting buah dadaku. Ah..aku kegelian nikmat…Aku membuka mata dan kulihat dia tersenyum kemudian mencondongkan mukanya dan mencium bibirku.Aku menyambutnya dengan penuh gairah. Kupegang dan kubelai rambutnya. Sementara jari Mbak Yuyun terus mempermainkan puting susuku. Kita terus berpagutan, lidah Mbak Yuyun begitu gansa berputar-putar dalam rongga mulutku sambil memainkan lidahku, dan akupun membalas kulumannya ..lalu perlahan bibirnya turun menjilati leherku.
Ahhh… dia mulai mencium puting susuku. Aku mendesah nikmat sekali.. Tanganku meremas buah dadanya yang masih terbungkus kaos tanktopnya , bukit gempal yang ada di atas mukaku terus kuremas-remas, terasa dia mendesah. Mbak Yuyun makin bergairah menghisap putingku. Akupun makin bergairah lalu tanganku mencari ujung kaosnya lalu kutarik dan kelepas dari tubuhnya, sehingga kedua payudaranya yang montok itu bergelantung begitu indahnya. Kaosnya kulempar kesamping tempat tidur.
Kemudian dengan lahap aku menciumi buah dadanya, kukulumi dan kujilati puting buah dadanya. Kurasakan nafas Mbak Yuyun terus mendesah…ia makin menggila, tangannya kemudian turun ke bawah dan membuka sabukku. Resletingku dibukanya. Dan aku membantunya memelorotkan celana panjangku dari kakiku sedang diapun segera memelorotkan celana dalamku hingga aku telanjang bulat.
Penisku yang sudah setengah ereksi disentuh jemarinya yang masih terus menciumi dada dan perutku kemudian saat ia akan bergerak mengangkangi mukaku. Aku memegang celana pendeknya dan melepasnya dari kedua kakinya, dan ternyata dia tidak memakai celana dalam.
Kulihat bulu jembutnya cukup lebat menutupi lubang vaginanya, pemandangan itu makin membuatku terangsang. Saat Mbak Yuyun mengangkangi mukaku dengan kedua pahanya yang mulus, akupun segera memainkan jariku di lubang vaginanya. Telunjukku menyusup ke liang vaginanya, menekan perlahan daging lembut dan basah.Lalu memaju mundurkan dengan pelan, dia menggelinjang dan melenguh…terasa tangannya memegangi penisku yang telah ereksi dan keras, perlahan ia mulai menciumi pahaku dan terus merayap mendekati buah zakarku.
Malam ini ternyata aku mendapatkan kenikmatan yang tak terduga dalam kamar kost Mbak Yuyun. Terasa dia mulai menjilati penisku. Tangan kirinya memegangi batang penisku dan tangan kanannya mengelus-elus pahaku. Ah.. Tak lama penisku amblas dalam mulutnya. Selangit rasanya..Penisku dihisap kuat-kuat dan di kulum-kulum seperti permen. Berulang-ulang penisku keluar masuk mulutnya.
Sementara itu aku menjilati seputar pangkal pahamya.Perlahan ujung lidahku merayap ke bulu-bulu jembutnya yang rindang, terasa bau sabun mandi masih melekat di bulu-bulu jembut Mbak Yuyun, akupun mulai menjilatinya. Sampai ujung lidahku menyentuh-nyentuh bibir vaginanya. Vagina Mbak Yuyun terasa basah tapi tidak berbau. Mbak Yuyun mendesah keenakkan sambil terus mengenyot-ngenyot batang penisku yang sudah begitu ereksi..
Selagi ujung lidahku menjilati jembutnya, jari telunjukku memainkan vaginanya yang sudah basah dan mengeras… Mbak Yuyun kegelian dan menggelinjang kuat sambil menghisap penisku.. Terasa Mbak Yuyun melepas batang penisku dari kulumannya, perlahan bibirnya merayap ke buah zakarku . ia menjilatinya dengan rakus lalu mengemotnya perlahan-lahan seakan ia akan menelan semua buah zakarku . Aku mendesah kenikmatan. Mbak Yuyun memang super ganas bila sudah bergairah … ia terus mengemoti buah zakarku sedang kedua tangan Mbak Yuyun dengan jemarinya yang lentik terasa memegang sisi belahan pantatku dan perlahan menguaknya lebar-lebar hingga lubang anusku menganga. Ujung lidahnya terasa merayap dengan jilatannya yang ganas dari buah zakarku bergeser ke bawah .. Mendekati lubang anusku ..
Dia mendesah penuh nafsu saat ujung lidahnya telah menjilat bibir lubang pantatku. ujung lidahnya begitu rakus menjilat dan menekan-nekan berusaha untuk menerobos lubang anusku. sedang jemari tangannya makin kuat menguak seputar celah pantaku hingga lubang anusku menganga dan ia begitu leluasa mendorong ujung lidahnya masuk ke lubang anusku . Luar biasa nikmatnya.Cukup lama kami dalam posisi ini sampai akhirnya Mbak Yuyun menarik mulutnya dari lubang pantatku dan mengangkat pantatnya dari atas wajahku, bergeser dan menghadap aku.
Dia tersenyum. Aku tersenyum. Tubuhnya mengkilap oleh keringat walau kamar yang ber AC itu cukup dingin. Sekarang dia duduk di atasku, sesaat ia condongkan mukanya untuk menciumku. Perlahan dia pegang batang penisku lalu dibimbingnya masuki lubang vaginanya ….. blesssssss …. ahhhhhhh…
Mbak Yuyun memejamkan matanya. Rambutnya yang masih basah tergerai di bahunya. Kepalanya diangkat mendongak ke belakang merasakan nikmat saat lubang vaginanya terbenam batang penisku. Ia angkatnya pantatnya pelan-pelan lalu diturunkan lagi…Aku membantunya dengan menekan batang penisku pelan-pelan sampai amblas di lubang vaginanya ..Ah…….
Makin lama gerakannya makin cepat. Penisku menusuk-nusuk vaginanya dengan ganasnya.. Bagai kuda liar tubuhnya naik turun, aku juga makin keras menusukkan batang penisku.. tanganku menyusuri tubuhnya dari leher turun ke buah dadanya yang berguncang-guncang secara berulang-ulang.Tubuhnya basah dengan keringat sehingga terpegang oleh jemariku begitu licin. Kupegang buah dadanya yang berukuran 36D ddan kuremas-remas dengan jemariku lalu kumainkan putingnya sambil terus kuremas-remas payudaranya, sedangkan dia terus menggelinjang tubuhnya, tangannya menyusuri tubuhnya sendiri dari atas kebawah, lalu mengusap dadaku… dan memegangi rambutnya yang tergerai, matanya terpejam menikmati gairah birahi ini, sambil terus melakukan gerakannya yang begitu ganas, dia menikmati saat-saat yang amat menyenangkan ini.
“OOuuuggghhh… masssss hhhhh nikmattthhhh…, teruusss masssshhhh” erangnya tertahan Mbak Yuyun makin menggila nampaknya ia sudah enggak tahan lagi.. aku cengkeram pahanya kuat-kuat sambil terus menekan batang penisku dalam liang vaginanya, gerakanku makin cepat, sehingga Mbak Yuyun tak kuasa menahan puncak birahinya..
“Mas..saya mauu keluarrr masss …”, desahnya terengah-enga sambil mempercepat gerakannya …. dan akkkhhhhhhhhhh… dia mengerang hebat dan saat yang sama Aku angkat tinggi tinggi pinggulku agar batang penisku amblas dalam lubangnya, dan kulihat dia kembali mengejang dan kemudian ia mengerang cukup keras
“….akkhhhhh.. ooouuhggghhhh… hheeeggghhh masssss…” ia telah melepas puncak kenikmatannya. ia begitu menikmati saat-saat seperti itu, sesaat tubuhnya melemas nafasnya memburu, matanya terpejam penuh nikmat perlahan aku bangkit memeluknya sambil terus menekan batang penisku. Tubuhku dan Mbak Yuyun basah dengan keringat ..benar benar basah seperti mandi. Mbak Yuyun perlahan membuka matanya. Tersenyum.
“Enak banget Mas..”, desahnya dengan nafas yang masih memburu.
“Kamu makin hot..”, bisikku sambil terus memeluknya. Penisku yang masih ereksi tetap dalam lubang vaginanya, terasa dalam vagina Mbak Yuyun membanjir oleh cairan yang muncrat saat ia klimaks. sementara aku tetap memeluknya sambil mengusap-usap punggungnya yang basah kuyup dengan keringat.
” Mass .. dilap dulu yaa .. “, ucapnya lirih ditelingaku sambil mengecup daun telingaku, aku mengangguk sambil mengecup putting buah dadanya yang basah keringat dan perlahan ia bangkit dari tubuhku sampai batang penisku yang masih ereksi an keras itu terlepas dari lubang vaginanya. TO BE CONTIUED…. (sabarrr… setengah jam lagi di upload Part 2….)