Perselingkuhan 19 jam - 9

Bookmark and Share
Pukul 07.15, Rabu

Sementara sang tamu mandi, istriku membuat makanan. Dengan bahan yang tersedia dia buat bubur sereal, telor setengah matang campur simpanan madunya sendiri, yang ini asli madu Kuwait yang aku beli seharga 100 dollar per botol, woo.., kopi susu dan orange. Rupanya nggak kalah dengan American breakfastnya Hilton. Dia tata di meja untuk berdua.

Pagi itu istriku nampak sangat cantik dan bugar. Nampaknya orgasmenyalah yang membuatnya segar dan ceria. Walaupun belum mandi, dengan celana pendek mini bertbahan jeans dan blus Armani yang halus lembut, sungguh dia nampak 15 tahun lebih muda. Orang bilang wanita nampak cantik saat bangun tidur, itulah istriku kali ini.

Selesai mandi istriku memberikan celana pendek juga bersama T.shirt pada tamunya. Melihat tampilan cantik istriku, lelaki asing itu terpesona. Sejak kemarin dia belum sempat benar-benar memperhatikan tampilan istriku ini. Pagi ini, sesudah mandi dan segar pula, lelaki asing itu nggak segan-segan memuji kecantikan istriku. Dibetotnya pantatnya, kemudian dia tarik kepangkuannya di kursi meja makan. 'Mbakk.., kamu cantik sekali..', dan mulutnya langsung membungkam mulut istriku. Mereka berpagut dan melumat sesaat. 'Aku mandi dulu ya maass..', istriku bangkit dan lelaki itu melepasnya. 'Silahkan mulai makan saja, nanti aku nyusul', demikian omong istriku sambil meraih handuk menuju kamar mandi.

*****

Pukul 07.35, Rabu

Selama sarapan lelaki itu berkesempatan memikirkan kembali bagaimana pagi ini dia berada disini. Jauh dari tempat pondokkannya. Jauh dari lingkungan miskinnya. Dia merasa seperti orang kaya yang sebentar lagi akan berangkat kerja ke kantornya. Dia merasa seperti seorang direktur dengan istrinya yang cantik di sampingnya. Dia bukan tukang madu, bukan tanpa alamat tetap, bukan pengangguran yang terpaksa mengasongkan botol madu dari rumah kerumah. Ahh, mungkinkah aku menjangkau hidup macam ini? Tetapi lamunan itu dibantahnya sendiri. Sekolahmu itu apa? Kalau hanya jebolan SMP bisa jadi apa kamu? Aahh, udahlah .. Dia nggak mau berfantasi lebih panjang. Sekarang pikirin saja, bagaimana nanti nyonya ini mau memborong madunya.

'Mass..', terdengar istriku memanggil dari kamar mandi, 'Yaa..', 'Masuk sajaa..', saat masuk istriku masih telanjang. 'Sini mass, aku pengin dicium di sini, hi, hi, hi..'. Lelaki itu cepat paham, dipeluknya tubuh basah istriku dan langsung berpagut. Dan tangan istriku langsung mencet bagian depan celana lelaki itu. Dia pencet-pencet hingga dengan cepat daging dalam celana itu membengkak memanjang. Kemudian dengan cekatannya tangan-tangan halusnya membuka kancing celana dan menarik resluiting lelaki itu. Dan lepaslah. Belalai panjang besar dan kehitaman setengah menggelantung keluar dari sarangnya. Istriku langsung jongkok pada lututnya. Diraihnya kontol itu dan diisapnya. Dia jilati dan kulum. Kemudian kepalanya nergerak maju mundur, bibirnya memompa.

Sang tamu memberi respon dengan cepat. Berasa gatal nikmat pada kontolnya, dipegangnya kepala istriku, dimaju mundurkan. Dan dia gerakkan pula maju mundur pantatnya untuk mendorong dan menarik kontolnya sesuai dengan irama dan kuluman istriku. Desahan istriku membangkitkan gairah bersama. Tangan kiri lelaki itu mulai meraih puting susu istriku dan jari-jarinya membuat plintiran yang sungguh merangsang birahi istriku. Pemompaan semakin cepat. Istriku pengin minum sperma lelaki itu untuk yang kesekian kalinya. Lelaki itu tahu, tetapi dia merasa tidak akan semudah yang diharapkan istriku. Sesudah sekian kali sperma terkuras sebelumnya, butuh waktu leih panjang untuk mengurasnya kembali.

Tetapi untuk memenuhi harapan istriku ada jalan. Diraihnya tubuh istriku bangkit. Dia balik ke arah bibir kolam. Diangkatnya satu kaki istriku dan ditahan oleh tangan kirinya. Secara otomatis istriku berpegangan pada bibir kolam. Dan dia arahkan kontolnya menuju kemaluan istriku. Dan jadilah. Istriku disebadani sambil berdiri di kamar mandi. Dia pompa kemaluan istriku. Gerakkan keluar masuk bertubi-tubi kontolnya yang terjepit vagina istriku membuatnya birahinya terkatrol. Dengan cara itu dia akan mampu memeras keluar lagi spermanya.

Dan memang, sesudah beberapa menit berlangsung, terasa oleh lelaki itu bahwa tak lama lagi akan ejakulasi. Pompanya dipercepat. Istriku merintih dan mengerang. Lelaki itupun mendesah-desah. Makin cepat, makin cepat ..dan..,'Mmbaakk aku mau keluarr.. isepin yaa, isep yaa, isepp..', dia copot kontolnya dari vagina istriku, kemudian dia pegang kepala istriku dan tekan agar dia jongkok kembali. Istriku yang memang haus sperma itu langsung jongkok dan mendongakkan wajahnya ke selangkangan lelaki itu. Sementara itu tangan kanan lelaki itu sibuk mengocok-ocok kontolnya yang ujungnya tepat mengarah ke muka istriku. Reaksi istriku adalah menganga, membuka mulut serta menjulurkan lidahnya bersiap untuk menangkap puncratan sperma dari kontol itu. 'Telan nihh.., telan niihh, makan yaa mbbakk, makan pejuhku ya mbbakk.. telann yaa..', gumamnya yang diikuti kocokkan yang semakin cepat.

Gumam-gumam itu benar-benar membuat istriku semakin bernafsu. Mulutnya dibuka lebih lebar lagi dan lidahnya dijulurkannya lebih panjang. Dia asongkan lebih ke depan lagi mulutnya hingga ujung kontol itu persis di antara dua bibirnya. Dan tak lama ..

Dari kontol lelaki itu muncrat-muncrat sperma panas dan segar langsung masuk ke rongga mulutnya. Nampak juga lelehan jatuh ke lidahnya. Istriku tetap menganga hingga puncratan itu reda. Sekitar 7 kali puncratan air mani kental milik lelaki itu. Istriku mengenyam-enyamnya. Nampak seakan nggak dibiarkan untuk tertelan. Ingin rongga mulut itu menikmatinya lebih lama. Ingin agar saraf perasa di mulutnya merasakan asin, pahit dan gurihnya air mani ini lebih lama sebelum pada gilirannya tenggorokannya basah dialirinya.

Usai itu, kontol lelaki itu roboh terkulai. Istriku menjilati sisa-sisa sperma di ujung kulupnya. Pasti dia masih dirundung nafsu birahi. Peristiwa barusan yang mendongkrak libidonya perlu diakhiri dengan orgasmenya. Dia berbisik kepada tamunya, 'Maass, boleh nggak kalau aku nyiumin ini sampai aku puas..?', lelaki itu kurang ngerti maksud istriku, tetapi dia mengangguk saja. Saat melihat istriku mengambil ketimun jepang, yang ternyata telah disiapkannya sejak mula, lelaki itu mulai paham. Dilihatnya dengan tangan kirinya istriku berusaha memasukkan ujung ketimun tadi ke kemaluannya, sementara tangan kanannya meraih kontolnya untuk di ciumi dan lumat-lumat. uuhh.. nafsunya perempuan ini, demikian dalam pikiran lelaki itu.

Dan yang nampak kemudian adalah tangan kiri yang siuk menahan ketimun sementara pantanya naik turun mendorong kemaluannya melahap ketimun itu, dan di atas sini bibirnya mengecupi, mencium dan menjilat-jilat kontol, ujungnya, bijih pelernya dengan penuh nafsu dan kerakusan. Desahan. erangan dan rintihan nikmat terdengar terus menerus dari mulutnya. Istriku benar-benar ingin mendapatkan kepuasan yang selama ini nggak pernah ia dapatkan.

Lambat tapi pasti, birahinya bergerak memuncak. Adegan erotik yang dilakukannya memberikan rasa penuh bara erotik. Kegatalan pada dinding-dinding vaginanya yang menyeruak menggiring menuju puncaknya. Mulai terasa ada yang akan hadir. Rasa pengin kencing mendesak seluruh otot-otot di seputar kemaluannya. Dengan energi yang sepertinya tak habis-habis istriku mempercepat naik turunnya bokong dan kemaluannya. Ketimun itu dia ayangkan menjadi kontol gede yang menusukinya. Pandangannya mengabur. Kesadarannya ikut mengabur. Rasa malu, sungkan, enggan pada tamunya tak tersisa lagi. Orgasmenya telah berada di ambang.

Dengan teriakan 'Aarrcchh.., hhuuzzhh, ..mmaazzhh, aakk..aakkuu kkelluuaarr..', 'Hoohh..hhoohh, hhoohh..hhoohh..hhoohh', 'Maass ..hhoohh .. kkelluuarr ..'. Lelaki itu iba hati. Tetapi dia juga terpancing, kontolnya sempat tegak sesaat melihat adegan erotik itu. Tapi langsung redup. Istriku telah mendapat yang dia inginkan. Dia terduduk di lantai basah. Tangannya menggelayut pada paha lelaki itu. 'Maaf, ya maasszz.. aku jadi nafsu terus niihh sejak ketemu masnyaa..'.

Beberapa saat kemudian mereka telah kembali ke ruang makan. Istriku sarapan. Semua yang tersedia dia makan habis. Tenaga yang terkuras itu memerlukan kembali energinya.

Beberapa saat kemudian ..

*****

Pukul 08.18, Rabu

'Mbakk.., saya mesti pulang nihh', penjual madu mulai angkat bicara.
'Iyaa, ntar aku beli madunya. 5 botol saja yaa', sambut istriku.
'Wah, terima kasih banget', jawabnya lega.
Tapinya, ada syarat lho', istriku senyum-senyum penuh arti, 'Mas mesti kasih hadiah aku', sambil alisnya sedikit diangkat dan beranjak dari kursinya langsung minta dipangku.

'Aku minta sekali lagi. Boleh yaa..', lelaki itu paham. Perempuan satu ini memang nafsunya gede banget. Tangannya merangkul leher lelaki itu dan bibirnya langsung mencium.

Lelaki itu membalas dengan tak kalah hangat. Dia sendiri juga memiliki tenaga dan semangat yang berlimpah. Ciuman istriku disambut dengan lumatan. Kembali bertukar lidah dan ludah.

Tangannya mulai meremas-remas susu istriku. Jari-jarinya memilin-milin pentilnya. Istriku kembali memperdengarkan desahnya. Pagutan semakin lekat seakan tak terpisahkan. Geliat istriku sebagai bentuk respon gelitik jari-jari lelaki pada pentilnya membuat duduk lelaki itu sedikit oleng. Sadar kursi di ruang makan itu nggak kuat untuk duduk berdua istriku bangkit. Dibimbingnya lelaki itu ke meja dapur yang kokoh. 'Mas, kaya di kamar mandi lagi, yuuk', pinta istriku.

Tanpa menunggu jawaban dia plorotkan celananya hingga tinggal celana dalamnya. Demikian pula sang tamunya. Dia buka kancing celana dan resluitingnya. Celananya dia buang ke lantai. Kontolnya belum ngaceng benar, tetapi dorongan nafsunya sudah mengembang.

Dari arah belakang dirogohkannya tangannya ke blus istriku dan kembali tangannya meremasi buah dadanya. Istriku menempatkan dirinya. Tangannya ertumpu pada meja dapur hingga tubuhnya menjadi sedikit nungging. Lelaki itu menggosok-gosokkan kemaluannya ke pantat istriku. Nampak kemaluan istriku sudah ranum menunggu sodokkan. Tetapi kontol lelaki itu belum sepenuhnya siap untuk menembusinya.

Istriku tahu, dia harus aktip merangsanganya. Pertama-tama dicobanya menggerakkan pantatnya menyambut gosokkan kontol itu. Dan desahannya mulai dijadikan jurus perangsang nafsu lelaki. 'Mass, akkuu mau terus-terusan ngentot sama Mas lhoo', rangsang istriku dengan kata-kata kotornya. 'Aku mau lhoo jilatin pantat mass..', jurus berikutnya.

Lelaki itu belum menunjukkan sepenuhnya untuk ngentot istriku. Sesudah 6 kali menguras sperma selama hampir 17 jam, libidonya menurun. Masih memerlukan waktu untuk mengangkatnya kembali.

'Sebaiknya aku nggak paksakan. Tunggu beberapa saat lagi', demikian kesimpulan istriku. Mesti diciptakan suasana yang bisa membangkitkan rasa dan memancing birahi. 'Mass, aduuhh.., masih perih nihh..', istriku melempar masalah sambil tangan kanannya menahan tubuh dan genjotan lelaki tamunya itu. 'Adduhh..', lelaki itu mendengarnya dan gembira dalam hati. Ah, untunglahh.., 'Yaahh.., nggak pa pa, kita duduk-duduk dulu yok, di ruang tamu..', dia mengajak pindah ke depan.

'Ok, aku bikin minuman. Kita dengerin musik. Mas tunggu yaa..'. Istriku sigap, menyiapkan minuman dan kemudian ke ruang depan ngutak-utik sound system. Tak lama kemudian terdengar lantunan lagi-lagu romantis yang langsung membuat suasana berubah.

Nampaknya tamunya menikmati banget suasana ini. Badannya disenderkan ke sofa, dan kakinya pelan berdendang. Mungkin pikirannya mulai hanyut.

Pukul 08.35, Rabu

Beberapa menit istriku masuk ke kamar. Dia ganti baju. Dia pakai baju yang dia rasa terbaik. Terbaik saat itu adalah yang paling mempesona birahi para lelaki. Blus tipis tanpa BH dengan ketiak yang terbuka dan 'rok kulot' hingga diatas lutut. Dengan pakaian macam itu artinya dia siap menerima jamahan tangan-tangan kasar lelaki asing itu. Dia siap menerima perlakuan kasar atau penghinaan dari pemilik kontol gede itu. Dia siap jadi budak nafsunya. Wwwoo, dia langsung terbakar oleh bayangannya. Kembali jari-jarinya memainkan pentilnya sendiri. Dia bergelinjang.

Tak lupa parfum. Di pahanya, ketiaknya, memeknya, lehernya. Parfum ini sangat terkenal. Suaminya membelikan sepulang dari Eropah. Baunya sangat lembut tetapi sungguh tak terlupakan. Bau itu akan lekat se-akan selamanya. Bau itu akan selalu dikenang oleh lelaki itu. Bau yang lembut itu akan langsung mendongkrak birahinya.

Dalam alunan musik stereo yang romantis, istriku keluar kamar menuju ruang tamu. Lelaki asing itu masih menaruh kepalanya di sandaran sofa. Matanya setengah meram, tapi bukan ngantuk. Pikirannya sedang melayang dibawa alunan musik romantis itu.

Saat istriku tampil keluar dengan pakaiannya yang sungguh mempesona, kemudian hidungnya disergap oleh parfum yang sangat menghanyutkan, lengkaplah susana romantis di ruang tamu ini.

'Mass, aku kangen terus ssiihh..', suara itu langsung disambung dengan rebahnya tubuh istriku di pangkuannya. Secara otomatis tangn-tangan kekarnya meraih tubuh cantik itu. Dan yang kemudian langsung nyambung dengan dekapan dan pagutan. Sungguh mereka berdua ini sangat hewani, nafsu birahinya nggak habis-habis walaupun selama 18 jam terakhir mereka telah melakukan lebih dari 9 kali hubungan badan.

Bersambung...