Sesaat kemudian dia lepas pula celana dalamnya, dan segera dibaringkan tubuhnya di sofa sambil dibuka ke dua belah pahanya. Aku terkesima takjub melihat pemandangan di depanku, nampak jelas celah vagina yang berwarna kemerahan diantara ke dua belah pahanya yang putih. Segera mukaku menyerbu ke vaginanya dan aku jilati vaginanya seperti apa yang kulihat di adegan VCD. Tante U mengerang dan melenguh, pantatnya sesekali didorongnya ke atas, sehingga mulut dan lidahku semakin keras menempel di vaginanya.
Adegan tersebut berlangsung sekitar lima menit, setelah itu di raihnya bahuku dan ditariknya badanku sehinga menindih tubuhnya lagi, mulutnya meraih dan mencium mulutku serta dimainkan lidahnya, tangan-nya memegang penisku dan menempel serta menggosoknya di liang kemaluannya. Sesaat kemudian dibimbingnya kontolku memasuki vaginanya dan kemudian kami berpacu mengumbar nafsu sepuas hati kami.
Aku benar-benar merasakan nikmat yang luar biasa, belum pernah sekalipun aku merasakan sebelumnya, dengan cepat dan keras kuhentakkan kontolku dalam liang vaginanya. Tante U mengerang, merintih dan menggerak-gerakkan pinggulnya naik turun seirama dengan gerakkanku. Mulutku menciumi lehernya, kadang ke buah dadanya dan akhirnya mengulum bibirnya sambil menggerakkan pinggulku naik turun untuk menarik dan mendorong kontolku dalam liang vagina tante U.
Sesaat kemudian tante U terdengar mengerang keras dan memintaku untuk mempercepat gerakkan pinggul-ku, tiba-tiba dia mempererat pelukkannya dan mengejang keras sambil dari mulutnya keluar teriakkan teriakan agak keras, tak lama kemudian terasa sesuatu yang hangat membasahi batang kemaluanku dan terasa vaginanya bertambah licin, tiba-tiba dia mengendurkan pelukkannya dan menghela nafas panjang ooh..nugi.. oohh.., dan segera diraihnya muka dan dilumatnya mulutku dengan ciuman yang panjang.., sementara pinggulku tetap bergerak naik turun.. Pelan-pelan di dorongnya badanku dan dikempitkan kedua kakinya di pantatku, sehingga pantatku tak dapat bergerak naik turun.
Nampak rasa puas dan senyum manisnya.., oohh.. nugi.., kau belum keluar ya..? Terus terang aku nggak tahu maksud perkataannya.., tiba-tiba di gulingkan tubuhku, sehingga kami berdua jatuh di lantai di atas karpet. Tubuhku menelentang, di raihnya CD nya dan di lap vaginanya, sesaat kemudian tante U jongkok tepat di atas kontolku. Dipegang dan dibenamkannya kontolku ke dalam vaginanya, lalu dia gerakkan tubuhnya naik turun, sehingga kontolku menggosok dinding dalam liang vaginanya. Kedua belah tangannya menekan dadaku, dan kepalanya mengangguk-angguk seirama gerakan tubuhnya. Cepat tangganku meraih dan meremas-remas buah dadanya. Rambutnya tergerai lepas dan berulang kali menyentuh wajahku.
Tante U mengerang dan sesekali memekik agak keras.., untung rumah tante U agak besar, sehingga erangan dan teriakannya nggak terdengan dari luar. Ohh.. aah.. aduh.. nugi.. Enak.. sungguh enak.. Ohh.., yach.. Yach.. Sambil digerakkannya tubuhnya, persis seperti orang menunggang kuda liar.., aku mengimbangi gerakkannya dengan menaik turunkan pantatku, sehingga membuat tante U semakin liar dan histeris. Tiba-tiba dia membungkuk dan menggerakkan tubuhnya semakin cepat, sambil jarinya memutar-mutar dinding luar vaginanya. Suara erangannya semakin keras dan tiba-tiba tubuhnya mengejang, serta memeluk tubuhku errat sekali.
Terasa kembali cairan hangat membasahi kontolku, saat itu kontolku sudah mulai berdenyut-denyut, seperti hendak memuntahkan sesuatu. Keringat sudah membasahi tubuh kami berdua, desakan dan dorongan letupan diujung kontolku semakin terasa, tapi gerakan tante U sudah mulai lemah dan pelan dan akhirnya berhenti, tubuhnya terkulai lemas menindih tubuhku.
Kontolku masih keras, namun desakan, dorongan dan denyutan kembali hilang.., kembali lagi tante U tersenyum dan mengulum mulutku..ohh.. nugi.. Tante puuaass.. Sambil tetap dalam posisi telungkup di atas tubuhku, tante U, menghujani mukaku dengan ciuman yang bertubi-tubi.. Kontolku masih menancap keras dan dalam di memeknya, bila pinggul tante U bergerak, maka terasa enak dan nikmat rasanya. Dalam posisi seperti itu mulut kami saling berpagut, dan ciuaman yang panjang yang seolah tak akan selesai kami lakukan, lidah tante U menyulusuri sekujur wajahku, ke leherku dan kembali kemulutku dengan batang kemaluanku masih tetap di liang vaginanya.
Saat kami sedang asyik bercumbu, terdengar dering telepon berbunyi. Tante U segera bangkit dan menuju ke pesawat telepon. Diangkatnya gagang telepon sambil jari telunjuknya ditempelkan dimulutnya sebagai isyarat agar aku diam. Tante U menerima telepon sambil berdiri merapat ke dinding, ternyata telepon dari oom U di kantor. Mataku tak hentinya menatap tubuh dan wajahnya; sungguh pemandangan yang indah dan hampir aku tak percaya dengan apa yang baru saja aku alami sesaat tadi. Aku cubit tanganku terasa sakit, berarti ini bukan mimpi.
Melihat apa yang aku lakukan tante U tersenyum geli, dilambaikan tangannya agar aku mendekatinya. Tanpa disuruh untuk kedua kalinya aku segera bangkit dan menghampirinya. Kupeluk tubuhnya dari belakang dan mulutku langsung menyerbu leher putihnya, sementara tanganku meremas-remas buah dadanya. Matanya terpejam, menikmati apa yang aku perbuat, tangan kirinya meraih kepalaku dan ditariknya menuju buah dadanya. Segera kurobah posisi tubuhku sehinga menempel tubuhnya dalam posisi berhadapan. Tangan kiri tante U meraih kontolku yang masih tegang dan keras, digosok dan dikocoknya pelan, aduh.. nikmat sekali..
Sambil menelepon tante U tetap memintaku mencumbuinya, namun jika aku mau mencium mulutnya, maka segera didorongnya mukaku.., aku mengerti maksudnya maka bagian tubuh lainnya yang menjadi sasaranku. Lidahku menjilati sekujur tubuhnya.., menghisap pentil susunya, meremas buah dadanya dan terus ke bawah. Kaki kirinya segera kuangkat dan kuletakan di atas meja di dekat kami bercumbu, sehingga celah vaginanya terbuka menganga, yang dengan segera kujilati. Tangan kiri tante U memegang dan menekan kepalaku ke memeknya, sementara tangan kanannya tetap memegang gagang telepon. Dia nampak menahan rasa nikmatnya agar tak keluar erangan dari mulutnya.., tiba-tiba didorongnya mukaku menjauh dari memeknya dan jarinya memberi isyarat agar aku sementara menghentikan cumbuannku.
Sesaat kemudian diletakkannya gagang telepon dan langsung diraih tanganku dan segera ditariknya aku menuju kamarnya. Segera ditutup dan dikunci pintunya, langsung diraihnya tubuhku dan kami berguling-guling dan saling tindih di atas kasur tempat tidurnya. Tempat tidurnya nyaman, empuk dan bersih. Kembali kami saling mencumbu dan merangsang satu sama lain. Tante U menelentangkan badannya, dan memintaku menindih tubuhnya dalam posisi terbalik. Kontolku tepat dimukanya dan memeknya persis dimukaku, aku segera tahu maksudnya.. Dan segera kami bereaksi, kujilati memeknya yang tanpa rambut, bau memeknya membuatku semakin mabuk kepayang.., dikulum dan disedotnya kontolku.., sehingga semakin keras dan tegang.
Lebih kurang 10 menit hal itu kami lakukan, selanjutnya tanpa diminta kubalik posisi tubuhku dan segera kumasukan batang penisku ke liang vaginanya dan kugerakkan pantatku naik turun dengan cepat dan keras.., tante U mengerang-ngerang.. dan teriakannya sesekali terdengar lepas tak ditahannya.. Kugenjot terus memeknya, kupacu gerakkanku dan lagi-lagi dia mempererat dan mengencangkan pelukannya.. sambil merintih ohh..aahh..uuh.. nugi..nugi.. teruuss..teruss sayang.. auuw..enak nugi.. teruus.., diraihnya mukaku..dan dilumatnya mulutku.., eehmm..ehmm..suara yang keluar dari mulut tante U saat menciumku, setiap kali kuhentakkan kontolku keras-keras ke memeknya, sesaat kemudian tubuhnya mengejang dan kepalanya bergoyang-goyang kekiri dan ke ke kanan, sambil mulutnya mengerang keras.
Pinggulnya menghentak-hentak dengan keras mengimbangi gerakanku, keringat kami bercucuran, membasahi tubuh kami. Dan pada suatu hentakan yang keras tante U mendekap kepalaku keras-keras dan melolong histeris dan akhirnya kedua kakinya terkulai lemas.., saat itu diujung kontolku.. terasa ada yang berdenyut dan sepertinya mau kencing.., aku bilang sama tante U..tante aku pengin pipis rasanya tante.., tante U menjawab biar.. terus.. aja ..biarkan pipis di memek tante aja..ayo.. Mendengar jawabannya aku sudah nggak peduli lagi.., kupercepat gerakan pantatku dan terasa desakan dan denyutan di kontolku semakin menjadi saat ujung kontolku menggesek dinding dalam liang vagina tante U.
Dan akhirnya aku tak dapat menahan lagi kencingku.., kubuang air kencingku dalam vagina tante U, tapi aneh..rasanya nikmat sekali tidak seperti bila aku kencing biasa di kamar mandi.. ooh.. Aah.. tante..tante.. Setelah itu aku merasa lega dan nikmat.., dan sesaat kemudian gerakan dan hentakan tubuhku berhenti.., badanku terasa ringan dan lemas sekujur..dan aku telungkup di atas tubuh tante U.
Kupandang wajahnya dan kami saling menatap. Tante U tersenyum, tangannya mengusap wajahku dan meyibak rambutku yang tergerai. Ohh..ya.. aku lupa menceritakan bahwa peraturan di sekolahku cukup memberi keluasaan kepada murid, sehingga murid laki-laki tidak dilarang memelihara rambut panjang. Mengikuti hal itu, akupun mempunyai rambut ikal panjang sebahu.., sehingga membuat penampilaku layaknya pemain band saja.
Tante U mencium mulutku dan mengusap rambutku. Dia berbisik.., gimana rasanya? Enak apa nggak?
Aku tak menjawab namun tersenyum saja, dan langsung kupeluk dia dan kucium mulutnya. Nugi.., kau jangan cerita siapapun ya.. tentang apa yang kita lakukan barusan. Aku mengangguk mengiakan. Pelan-pelan didorongnya tubuhku kesamping dan kami berbaring sambil berpelukan.., kami bercumbu dan bercanda seperti anak kecil. Kadang aku gemas dan kuremas buah dadanya, jika tante U gemas padaku diremasnya kontolku.
Sesaat kemudian kami bangun dan tante U segera menggandengku ku kamar mandi yang memang ada di dalam kamarnya. Segera diguyur dan disiramnya tubuhnya dengan air, dari shower sambil berendam di bathtub warna pink. Kubantu tante U menggosok dan menyabuni tubuhnya. Saat aku menyabuni kakinya, tanganku iseng meraba memeknya dan memasukkan jariku ke dalam memeknya. Tante U menndesis.., secara naluri aku segera menjilati memeknya.., dan terdengar erangan dan rintihannya. Kembali kami bercumbu dan bercinta sepuas-puasnya di kamar mandi, di atas lantai kamar mandi yang dingin kugenjot memeknya dengan keras dan bernafsu.., sampai akhirnya tante U mencapai klimaks-nya, yang kami lanjutkan hingga kemudian akupun kembali mencapai klimaks pula.
Jam berdentang 12 kali, jadi sudah tiga jam aku di rumah tante U, 2 jam lagi oom U datang. Segera kami berpakaian, tante U ke luar kamar mengambil pakaianku dan pakaiannya yang berserakan di lantai ruang tamu. Setelah kukenakkan dan kurapikan pakainku aku segera pulang. Saat aku hendak keluar, tante U meraih tubuhku dan menciumku, sambil berpesan..agar rahasia kami tersimpan rapat, serta berjanji besok akan mengulang lagi apa yang kami lakukan pagi tadi.
Inilah pengalaman pertamaku dengan wanita, yang tak lain tetanggaku sendiri. Aku bersyukur bisa bercinta dengan wanita cantik tetanggaku. Wanita cantik yang sering dikagumi oleh gadis-gadis mahasiswi yang kost di rumahku.
Pada minggu pertama liburan cawu II sungguh suatu moment yang tak pernah kulupakan seumur hidupku, kami berdua tak pernah melewatkan kesempatan untuk bercumbu setiap hari. Kami biasa melakukan siang hari saat oom U di kantor, saat itu di rumah hanya tante U saja, kedua anaknya masih berlibur di Jakarta. Pada hari ke-8 liburanku oom U ke Jakarta untuk menjemput anaknya; om U di Jakarta selama 4 hari. Om U berangkat dengan pesawat terakhir, kami berdua mengantar kepergiannya ke bandara. Begitu pesawat om U lepas landas, kami bergegas menuju mobil.
Tante U menyetir mobil, tanganku mengelus lembut pahanya menyusup masuk ke dalam bawah rok mini ketat yang dipakainya. Secara meyakinkan tanganku menyelusup masuk ke dalam celana dalamnya dan jemariku langsung bermain-main di bibir vaginanya dan selanjutnya menyelusup masuk ke liang vaginanya. Tante U mendesis dan merenggangkan pahanya; sehingga jemariku semakin leluasa mengobok-obok liang vaginanya. Tante U terus melajukan mobilnya, tidak langsung pulang ke rumah, namun mengambil jalan memutar melalui jalan tol.
Senja mulai temaram, tante U mengajakku ke rumah temannya. Amboy sebuah rumah yang indah dan besar, dengan halaman yang amat luas. Sepertinya tante U sudah biasa datang ke sana, sebab begitu sampai di gerbang rumah tersebut, si penjaga pintu segera membukakan pintu gerbang dan langsung tante U mengarahkan mobilnya ke halaman belakang dan memarkirnya di garasi di belakang rumah. Aku semakin tak sabar, segera kubuka rok mininya langsung kulepas CD-nya.
Bersambung...