Semua pekerjaan sudah selesai..
Semua voucher yang menjadi tanggung jawabku telah kutandatangani..
Duduk termenung..ku coba membuka-buka daftar telepon yang ada di buku agenda lama, yang baru ketemukan. Tiba-tiba mataku tertuju pada satu nama…..Nike, oh..sudah lama aku tidak berkomunikasi dengannya…
Pikiran ku melayang teringat kejadian beberapa minggu yang lalu saat acara reuni sekolah menengah. Saat itu, aku untuk pertama kalinya kembali bertemu dengan Nike. Tak terasa sudah 10 tahun lamanya, kami tidak bertemu. Nike sekarang sudah menjadi seorang ibu dengan 2 anak….
“Hai Nik, apa kabar nya nih? Kamu masih cantik aja?” ucapku membuka pembicaraan saat reuni… “Eh, Jack, baik…Masa sih?” ucap Nike, “Kamu bisa aja deh…”
“Tinggal dimana loe sekarang?” tanyaku lebih lanjut. “Aku tinggal diBintaro, Seneng deh..kamu dateng juga…” lanjut Nike. “Kan gue udah janji, emang mau dateng….Gue pengen lihat eloe seperti apa sekarang,….” rayu ku lebih jauh. “Gila ya…loe sekarang gede banget,…Loe dateng sendirian? Tanya Nike. “Iya eui….ngebujang nih…he..he.. ucapku sambil tertawa. “Nah eloe juga dateng sendirian? Laki loe mana? Tanyaku lebih jauh. “Iya, gue dateng sendirian, laki gue jaga rumah lah, Eh…temen-temen udah pada ngumpul tuh didalem, Gabung yuk” ajak Nike. ‘Ayo” ucapku sambil memberi kesempatan pada Nike untuk berjalan sedikit didepan ku.
Malam itu, diacara reuni sekolah, kuhabiskan waktu bersama Nike, mengenang masa lalu kami disekolah…Disela-sela perbincangan, sesekali kulontarkan kata-kata pujian tentang kecantikannya dan senyumnya yang menawan. Dua hal itu yang menjadi alasanku untuk berusaha mendekati Nike semasa disekolah. Satu hal yang terbahas secara serius, tentang hubungan kami berdua. “Kenapa sih eloe dulu ngejauhin gue…terus ngediemin gue..ampe lama lagi…” Tanya Nike kepada ku…”yang mana ya nik? He..he..’canda ku seakan-akan lupa akan kejadian itu. Ya, dulu memang aku menjauhi nike, setelah dia memintaku untuk sekedar menjadi teman saat kunyatakan cintaku kepadanya. “itu loh…kamu kan enggak mau ngomong ama aku…sesudah kamu nembak aku? Aku sampai bingung…ada apa ya?,…ucap Nike menegaskan kisahnya. “Oh…ya mungkin saat itu aku kurang dewasa…, emangnya kenapa? Kan sekarang kita sudah biasa lagi…” ucapku. “Tapi aku masih sayang loh..sama kamu,…”rayu ku. “masa sih?” tanya nike… “Eh…Nike,…masih cantik aja neng…” ucap Monik yang baru datang….menghentikan pembicaraan kami.
Sejak malam itu, aku sering terbayang tentang Nike. Dan aku belum berkomunikasi dengannya kembali. “Ah…telp Nike aja deh..”pikirku. kuhubungi No Hpnya dari kantor….”Hallo, Nike, apa kabarnya?” ucapku memulai pembicaraan. “Siapa neh?” tanya nike…”Udah lupa ama suara ku? Ini lho..kekasih mu” goda ku…’Jack yah?...eh..apa kabar jack, tanya nike melanjutkan pembicaraan…’Aku baik-baik aja nik…lagi suntuk nih..kangen berat ama Nike….’rayu ku lebih lanjut. Ah…dasar gombal….masa kangen telponnya baru sekarang? Dari dua minggu yang lalu gak pernah telp kok…..tegas Nike. ‘Ya,..aku gak berani telp kamu..takut kaloe nanti bunga cinta ini tumbuh lagi dihatiku….’ Goda ku lebih jauh.. “Emang, bunganya masih ada?” tanya Nike…
‘Ya, masih ada’ tegasku…’dan tetap akan ada dihati ini forever’ rayu ku…”uh..gombal” ujar nike..
Dan kami pun tertawa. Pembicaraan berlanjut, dari tentang reuni hingga masa lalu kami… Dan nike juga bercerita tentang kehidupan keluarganya. Dia merasa lelah, sebagai istri karena harus mencari nafkah untuk keluarganya. Suaminya sekarang tidak bekerja…sehingga otomatis hanya mengandalkan dirinya untuk menghidupi 2 orang anak. Tak terasa hampir 30 menit kami berbicara ditelpon.
“Eh, nike…Sore ini loe ada acara gak?” tanyaku kepada nike. ‘Gak ada, kenapa? Mau ngajak nonton?” tantangnya. ‘Ayo, udah lama juga nih kagak nonton, mau gak?” jawabku bersemangat.
“Boleh…tapi loe jemput gue ya…dan pulangnya loe nganterin gue” pintanya. “Ok, nanti gue jemput eloe jam 4.30 ya…”tegas ku. Jam kerja nike memang sampai jam 4.30 sore. “Ok..gue tunggu ya, see you at 4.30….” ucap nike. “ok, bye” ucapku sambil mematikan telpon ku. Tak sabar aku menunggu jam 4.30, rasanya lama sekali. Kulihat jam ku, baru menunjukan jam 3.15. Akhirnya kuputuskan untuk mengontrol kerja anak buah ku.
Jam 4.00, kubergerak menuju kantor Nike, dengan menggunakan mobil CRV kesayangan ku. Dalam waktu 1 jam aku sampai dikantor nike, dan nike telah menunggu didepan lobby. “Eh..kok lama amat? Tanya nike begitu masuk ke dalam mobil. “Iya nih…tadi macet banget di pondok indah. Yah..jadi terlambat deh. Jadi mau nonton? Tanyaku. “Mau nonton yang jam berapa? Wah nanti aku kemaleman dong pulangnya, kita makan aja gimana? Tegas nike. “Ok, gak masalah. Aku tahu tempat makan yang enak dan suasananya agak santai. Kamu seneng gak makanan Sunda? Tanyaku. “Boleh…dimana?’tanya nike. “Tapi agak jauh dikit, masalah gak? Kita ke daerah Lido aja yuk? Disana ada Gurame bakar yang enak, gue lagi pengen makan gurame nih..” pintaku. “Wah..nanti kemaleman gak? Nike agak ragu. “Tenang aja..nanti gue anterin loe pulang…”rayu ku sambil menenangkannya. “ok deh..”jawab nike. Sepanjang perjalanan kuputar lagu-lagu kesayangan Nike, dan Nike tak henti-henti menikmati lagu sambil ikut bernyanyi sesekali. Nike terus bercerita mengenang masa-masa disekolah kami. Dan sesekali kusempatkan untuk memuji dan merayu nike dan membuka kenangan lama ku ketika jatuh cinta padanya.
Sesampai di Lido, suasana relatif sepi, mungkin sudah cukup malam, jam sudah menunjukan jam 7.00. Kupilih saung yang relatif agak jauh dan temarang…agar suasana lebih romantis. Setelah memesan beberapa menu, kami kembali berbincang-bincang. Nike duduk dekat disebelah ku. “aku lelah deh jack” ucap nike sambil agak duduk selonjoran…segera kutangkap badannya nike, kubiarkan dia bersender didadaku…”ya udah..istirahat aja dulu…sebentar lagi makanannya datang kok…”ujarku sambil menikmati wangi tubuh dan rambut Nike. “Jack, kamu beneran masih sayang ama aku?”tanya Nike. “Iya, kenapa Nike?” tanyaku. “Enggak, aku enggak nyangka kaloe ada orang yang sayang sedemikian dalam sama aku, aku sekarang udah punya 2 anak lho jack” tegas Nike. “terus kenapa? Emang gak boleh sayang ama kamu?”tanyaku. “Boleh aja sih…tapi akukan sekarang udah jelek, sudah tua,”ucap nike memelas. Kubelai rambut nike, sambil mencium rambutnya “Kamu itu masih Cantik, senyum mu masih sama spt yang dulu, aku enggak bohong loh..beneran kamu masih cantik” rayu ku. “ah..kamu itu bisa aja” ucap nike sambil menatapku manja dan mencubit mesra perutku.
Tidak berselang lama, pelayan datang membawa makan pesanan kami. Kuambil piring dan setangkup nasi kedalam piring, kuberikan kepada Nike. Kupilih daging-daging ikan terbaik, untuk nike. Nike tersenyum manja dan menikmati makan yang kuberikan. Selesai menyantap hidangan, nike kembali menatapku. “Makasih ya Jack, kamu baik sekali sama aku” ucap Nike. Aku tersenyum menatap Nike. Tatapan kami beradu dan rasa mulai terpaut. Jarak diantara kami tidak jauh, dan kuberanikan diri untuk mencium nike. Nike diam, membiarkan diriku mencium bibirnya. Sekecup, kemudian kutatap wajahnya, dia tersenyum. Kupeluk dirinya, dia diam menikmati. Kembali kuberanikan diri untuk mencium bibirnya, dan kali ini dia membalas dan ikut menikmati. Sesaat kami terdiam. Kemudian nike menyandarkan kepalanya didadaku. “Jack, aku merasa damai didekat mu” ucap Nike. “Aku juga Nike” jawabku sambil memeluk Nike. Tangan kulingkarkan didadanya, menekan buah dadanya. Dia tetap diam, matanya terpejam. Keberanikan diri kembali untuk mengecup bibirnya, dia membalas. “Jack, Aku sayang sama kamu” ucap Nike. “Aku juga Nike” ucapku sambil kembali mengecup bibirnya. Perlahan kugerakan tangan ku mengusap lembut buah dadanya. “Aaaah…”nike memelas.. “Jack,..” Nike berucap lembut. Kuteruskan kegiatan mengusap lembut buah dadanya, sambil sesekali memeras. Kucoba untuk membuka kancing bajunya, agar tanganku dapat merasakan buah dadanya secara langsung. Nike terus mencium dan menghisap lidahku. Perlahan tanganku dapat menyentuh buah dadanya, kuelus dengan perlahan, kuremas dengan penuh kasih sayang. “Oh, jack…jangan disini ya, gak enak dilihat ama orang” pintanya, sambil melepaskan tanganku. Kemudian dia membenahi bajunya. ‘Kita, jalan-jalan keatas ya (Puncak)’ ajak ku. Nike hanya mengangguk pelan, mengiyakan permintaan ku.
Kupacu CRV ku, kearah puncak. “Jack, kita ke US# hotel aja yuk…biar enak bisa ngobrol dikamar” pinta nike. Aku sedikit kaget, namun cepat ku jawab dengan anggukan. “Kamu gak masalah pulang agak malam? “ tanyaku. “Enggak, aku sudah biasa pulang malam kok.” Ucap Nike.
Sesampai di US# hotel, kupesan sebuah kamar dengan tarif untuk 8 jam, sekalian kupesan beberapa makanan kecil dan minuman. Sesampai dalam kamar, Nike langsung merebahkan dirinya ke tempat tidur. Sementara ku menyalakan televisi dan mencari program televisi. Setelah pelayan hotel datang membawa pesanan kami, pintu aku kunci. Kududuk di pinggiran tempat tidur disebelah Nike. Maklum dihotel ini hanya ada kursi, tanpa sofa. Nike bangun dan bergerak menuju kamar mandi. Sekembali dari kamar mandi, dia naik ke tempat tidur dan duduk menyandarkan kepalanya didadaku. Ku peluk dia, ku usap dan belai rambutnya, sambil menikmati acara televisi. Tak ada kata, hanya diam. Kemudian nike menatap dan mencium ku. Aku respon ciumannya, ku lumat bibirnya. Tanganku, bergerak membuka setiap kancing bajunya sambil sesekali meremas dan mengelus buah dadanya. Perlahan bajunya terbuka, branya kutanggalkan. Kini buah dadanya terbuka, dan untuk pertama kalinya kumelihat buah dadanya. Terus ku remas dan ku elus buah dadanya, diantara ciumannya yang terus membara. “Jack, aku sayang kamu” ucap nike sesaat melepas ciumannya. “Aku juga sayang kamu nike” ucapku sambil kembali menciumnya. Kucium bibirnya, dan terus kulanjutkan dengan mencium buah dadanya. Kini nike telah duduk diatas paha, berhadapan denganku. Dibiarkannya aku meremas dan mengelus buah dadanya. Sedikit dia tegak, memintaku untuk mencium dan menghisap buah dadanya…”aaaah……aaaaaaah….jack” lenguh bibir nike sambil memeluk erat kepalaku yang sedang menghisap buah dadanya.
“Jack, Aku sayang kamu” racau Nike. Kini tanganku bergerak kearah belakang, mengelus dan meremas pahanya yang jenjang. Tangan ku terus bergerah menuju ke arah yang lebih dalam…”Jack….aaaaah….ooh…jack” Nike terus meracau. “Jack, Make love with me, Jack” pinta Nike. “Show me how U love me Jack” Tanganku terus bergerak, kini kucoba melepas rok mininya. Perlahan kubuka kancing pengait rok dan kuturunkan resleting roknya… Nike berhenti mencium ku dan bergerak turun dari tempat tidur. Perlahan dilepas baju, bra, dan roknya yang telah terbuka. Hanya celana dalam pink yang masih melekat menutupi kemaluannya. Nike bergerak menghampiriku yang masih duduk dipinggir tempat tidur. Satu tanganku menyentuh pinggangnya dan satu lagi bergerak mengelus dan menyentuh seluruh tubuhnya yang putih, sementara itu dia membuka satu demi satu kancing bajuku.
Kemudian dia memintaku berdiri dan kami kembali berciuman. Tangannya bergerak menuju celanaku, dibukanya ikatan gasper dan kancing celanaku. Tangannya menelusup masuk kedalam celanaku, berusaha meraih kemaluanku dan meremasnya dengan manja. Resleting celanaku bergerak turun dan bersamaan dengan itu, celanaku melorot turun. Dengan perlahan Nike bergerak turun mencium dada, perut, dan terus bergerak turun. Sesampai didaerah kemaluanku, dia diam sejenak kemudian tangannya bergerak mengeluarkan kemaluanku dari balik celana dalam. Digenggamnya, sambil di kocok perlahan. CD ku diturunkan, kemudian dengan perlahan, dia mencium penisku. Dicium ujung kemaluanku, kemudian bergerak mengulumnya. Tangannya terus bergerak mengocok pelan kemaluanku. “Ooooooooooooh, nike sayang……”lenguh ku.
Setelah 2 menit, menghisap dan mengulum kemaluanku, nike bergerak naik. Kini tangan nike, memeluk leherku. Kupeluk nike dan kugendong, kurebahkan diatas tempat tidur. Kubergerak menciumnya, sambil meremas dan mengelus buah dadanya. “Jaaaaaaack…..” ucap nike pelan. Kuarahkan ciumanku ke buah dadanya. Kumainkan lidahku diputing buah dadanya. “Ooooooooooh Jack,…” ujar nike. Terus kuhisap buah dadanya, tanganku bergerak menuju kemaluannya. Kubelai lembut kemaluan nike yang masih terbalut celana dalam. Aku berdiri, kemudian melepaskan celana dalam yang masih terpasang mengganggu itu.
Kutatap kemaluannya yang masih indah, dalam hatiku “gila..anaknya udah 2, kemaluannya masih bagus….Luar biasa”. Nike sepertinya sadar,” Ada apa Jack?” tanyanya menyadarkanku.
Jam 4.00, kubergerak menuju kantor Nike, dengan menggunakan mobil CRV kesayangan ku. Dalam waktu 1 jam aku sampai dikantor nike, dan nike telah menunggu didepan lobby. “Eh..kok lama amat? Tanya nike begitu masuk ke dalam mobil. “Iya nih…tadi macet banget di pondok indah. Yah..jadi terlambat deh. Jadi mau nonton? Tanyaku. “Mau nonton yang jam berapa? Wah nanti aku kemaleman dong pulangnya, kita makan aja gimana? Tegas nike. “Ok, gak masalah. Aku tahu tempat makan yang enak dan suasananya agak santai. Kamu seneng gak makanan Sunda? Tanyaku. “Boleh…dimana?’tanya nike. “Tapi agak jauh dikit, masalah gak? Kita ke daerah Lido aja yuk? Disana ada Gurame bakar yang enak, gue lagi pengen makan gurame nih..” pintaku. “Wah..nanti kemaleman gak? Nike agak ragu. “Tenang aja..nanti gue anterin loe pulang…”rayu ku sambil menenangkannya. “ok deh..”jawab nike. Sepanjang perjalanan kuputar lagu-lagu kesayangan Nike, dan Nike tak henti-henti menikmati lagu sambil ikut bernyanyi sesekali. Nike terus bercerita mengenang masa-masa disekolah kami. Dan sesekali kusempatkan untuk memuji dan merayu nike dan membuka kenangan lama ku ketika jatuh cinta padanya.
Sesampai di Lido, suasana relatif sepi, mungkin sudah cukup malam, jam sudah menunjukan jam 7.00. Kupilih saung yang relatif agak jauh dan temarang…agar suasana lebih romantis. Setelah memesan beberapa menu, kami kembali berbincang-bincang. Nike duduk dekat disebelah ku. “aku lelah deh jack” ucap nike sambil agak duduk selonjoran…segera kutangkap badannya nike, kubiarkan dia bersender didadaku…”ya udah..istirahat aja dulu…sebentar lagi makanannya datang kok…”ujarku sambil menikmati wangi tubuh dan rambut Nike. “Jack, kamu beneran masih sayang ama aku?”tanya Nike. “Iya, kenapa Nike?” tanyaku. “Enggak, aku enggak nyangka kaloe ada orang yang sayang sedemikian dalam sama aku, aku sekarang udah punya 2 anak lho jack” tegas Nike. “terus kenapa? Emang gak boleh sayang ama kamu?”tanyaku. “Boleh aja sih…tapi akukan sekarang udah jelek, sudah tua,”ucap nike memelas. Kubelai rambut nike, sambil mencium rambutnya “Kamu itu masih Cantik, senyum mu masih sama spt yang dulu, aku enggak bohong loh..beneran kamu masih cantik” rayu ku. “ah..kamu itu bisa aja” ucap nike sambil menatapku manja dan mencubit mesra perutku.
Tidak berselang lama, pelayan datang membawa makan pesanan kami. Kuambil piring dan setangkup nasi kedalam piring, kuberikan kepada Nike. Kupilih daging-daging ikan terbaik, untuk nike. Nike tersenyum manja dan menikmati makan yang kuberikan. Selesai menyantap hidangan, nike kembali menatapku. “Makasih ya Jack, kamu baik sekali sama aku” ucap Nike. Aku tersenyum menatap Nike. Tatapan kami beradu dan rasa mulai terpaut. Jarak diantara kami tidak jauh, dan kuberanikan diri untuk mencium nike. Nike diam, membiarkan diriku mencium bibirnya. Sekecup, kemudian kutatap wajahnya, dia tersenyum. Kupeluk dirinya, dia diam menikmati. Kembali kuberanikan diri untuk mencium bibirnya, dan kali ini dia membalas dan ikut menikmati. Sesaat kami terdiam. Kemudian nike menyandarkan kepalanya didadaku. “Jack, aku merasa damai didekat mu” ucap Nike. “Aku juga Nike” jawabku sambil memeluk Nike. Tangan kulingkarkan didadanya, menekan buah dadanya. Dia tetap diam, matanya terpejam. Keberanikan diri kembali untuk mengecup bibirnya, dia membalas. “Jack, Aku sayang sama kamu” ucap Nike. “Aku juga Nike” ucapku sambil kembali mengecup bibirnya. Perlahan kugerakan tangan ku mengusap lembut buah dadanya. “Aaaah…”nike memelas.. “Jack,..” Nike berucap lembut. Kuteruskan kegiatan mengusap lembut buah dadanya, sambil sesekali memeras. Kucoba untuk membuka kancing bajunya, agar tanganku dapat merasakan buah dadanya secara langsung. Nike terus mencium dan menghisap lidahku. Perlahan tanganku dapat menyentuh buah dadanya, kuelus dengan perlahan, kuremas dengan penuh kasih sayang. “Oh, jack…jangan disini ya, gak enak dilihat ama orang” pintanya, sambil melepaskan tanganku. Kemudian dia membenahi bajunya. ‘Kita, jalan-jalan keatas ya (Puncak)’ ajak ku. Nike hanya mengangguk pelan, mengiyakan permintaan ku.
Kupacu CRV ku, kearah puncak. “Jack, kita ke US# hotel aja yuk…biar enak bisa ngobrol dikamar” pinta nike. Aku sedikit kaget, namun cepat ku jawab dengan anggukan. “Kamu gak masalah pulang agak malam? “ tanyaku. “Enggak, aku sudah biasa pulang malam kok.” Ucap Nike.
Sesampai di US# hotel, kupesan sebuah kamar dengan tarif untuk 8 jam, sekalian kupesan beberapa makanan kecil dan minuman. Sesampai dalam kamar, Nike langsung merebahkan dirinya ke tempat tidur. Sementara ku menyalakan televisi dan mencari program televisi. Setelah pelayan hotel datang membawa pesanan kami, pintu aku kunci. Kududuk di pinggiran tempat tidur disebelah Nike. Maklum dihotel ini hanya ada kursi, tanpa sofa. Nike bangun dan bergerak menuju kamar mandi. Sekembali dari kamar mandi, dia naik ke tempat tidur dan duduk menyandarkan kepalanya didadaku. Ku peluk dia, ku usap dan belai rambutnya, sambil menikmati acara televisi. Tak ada kata, hanya diam. Kemudian nike menatap dan mencium ku. Aku respon ciumannya, ku lumat bibirnya. Tanganku, bergerak membuka setiap kancing bajunya sambil sesekali meremas dan mengelus buah dadanya. Perlahan bajunya terbuka, branya kutanggalkan. Kini buah dadanya terbuka, dan untuk pertama kalinya kumelihat buah dadanya. Terus ku remas dan ku elus buah dadanya, diantara ciumannya yang terus membara. “Jack, aku sayang kamu” ucap nike sesaat melepas ciumannya. “Aku juga sayang kamu nike” ucapku sambil kembali menciumnya. Kucium bibirnya, dan terus kulanjutkan dengan mencium buah dadanya. Kini nike telah duduk diatas paha, berhadapan denganku. Dibiarkannya aku meremas dan mengelus buah dadanya. Sedikit dia tegak, memintaku untuk mencium dan menghisap buah dadanya…”aaaah……aaaaaaah….jack” lenguh bibir nike sambil memeluk erat kepalaku yang sedang menghisap buah dadanya.
“Jack, Aku sayang kamu” racau Nike. Kini tanganku bergerak kearah belakang, mengelus dan meremas pahanya yang jenjang. Tangan ku terus bergerah menuju ke arah yang lebih dalam…”Jack….aaaaah….ooh…jack” Nike terus meracau. “Jack, Make love with me, Jack” pinta Nike. “Show me how U love me Jack” Tanganku terus bergerak, kini kucoba melepas rok mininya. Perlahan kubuka kancing pengait rok dan kuturunkan resleting roknya… Nike berhenti mencium ku dan bergerak turun dari tempat tidur. Perlahan dilepas baju, bra, dan roknya yang telah terbuka. Hanya celana dalam pink yang masih melekat menutupi kemaluannya. Nike bergerak menghampiriku yang masih duduk dipinggir tempat tidur. Satu tanganku menyentuh pinggangnya dan satu lagi bergerak mengelus dan menyentuh seluruh tubuhnya yang putih, sementara itu dia membuka satu demi satu kancing bajuku.
Kemudian dia memintaku berdiri dan kami kembali berciuman. Tangannya bergerak menuju celanaku, dibukanya ikatan gasper dan kancing celanaku. Tangannya menelusup masuk kedalam celanaku, berusaha meraih kemaluanku dan meremasnya dengan manja. Resleting celanaku bergerak turun dan bersamaan dengan itu, celanaku melorot turun. Dengan perlahan Nike bergerak turun mencium dada, perut, dan terus bergerak turun. Sesampai didaerah kemaluanku, dia diam sejenak kemudian tangannya bergerak mengeluarkan kemaluanku dari balik celana dalam. Digenggamnya, sambil di kocok perlahan. CD ku diturunkan, kemudian dengan perlahan, dia mencium penisku. Dicium ujung kemaluanku, kemudian bergerak mengulumnya. Tangannya terus bergerak mengocok pelan kemaluanku. “Ooooooooooooh, nike sayang……”lenguh ku.
Setelah 2 menit, menghisap dan mengulum kemaluanku, nike bergerak naik. Kini tangan nike, memeluk leherku. Kupeluk nike dan kugendong, kurebahkan diatas tempat tidur. Kubergerak menciumnya, sambil meremas dan mengelus buah dadanya. “Jaaaaaaack…..” ucap nike pelan. Kuarahkan ciumanku ke buah dadanya. Kumainkan lidahku diputing buah dadanya. “Ooooooooooh Jack,…” ujar nike. Terus kuhisap buah dadanya, tanganku bergerak menuju kemaluannya. Kubelai lembut kemaluan nike yang masih terbalut celana dalam. Aku berdiri, kemudian melepaskan celana dalam yang masih terpasang mengganggu itu.
Kutatap kemaluannya yang masih indah, dalam hatiku “gila..anaknya udah 2, kemaluannya masih bagus….Luar biasa”. Nike sepertinya sadar,” Ada apa Jack?” tanyanya menyadarkanku.
“Enggak,….vaginamu cantik dan wangi” ucapku sambil bergerak memeluknya. “Makasih ya sayang, kamu memang pandai merayuku” ucap Nike. “Fuck me Jack, Make Love With Me, Let Me Share The Love With U, Come Inside Me Jack” ucap nike memelas…. Sambil tersenyum menatap Nike, kucium bibirnya. Buah dadanya kuremas dan ku pijat, kucium dengan bibir, dan kuhisap. Aku terus bergerak menuju kemaluannya. Vaginanya yang merah dan harum, kucium dengan bibirku secara perlahan. Ku kulum bibir kemaluannya, kumainkan lidahku di lubang kenikmatannya. “Oooooooooooh Jack….Terus Jack….Ooooooooh…nikmat sekali Jack” racau Nike. Kuhisap dan terus kumainkan lidahku di lubang kenikmatannya. Cairan dilubang vaginanya terus bertambah, Nike sepertinya sudah sangat terangsang. “Oooooh Jack….aku enggak tahan….Oooooooooooooooooh” lenguhnya. Dan bersamaan dengan itu, kepalaku dijepit oleh pahanya. Kepalaku tertekan, seakan memaksa lidahku untuk masuk lebih dalam dan menghisap lebih keras lubang kemaluannya. “Oooooooooooh Jack…aku keluar” racau Nike. Cairan kenikmatan mengucur membasahi bibir dan hidungku. “Oooh Jack nikmat sekali, kamu benar-benar pandai Jack” puji Nike sambil mengendurkan jepitan pahanya.
Aku berdiri, menindih Nike, sambil mencium bibirnya. Nike melayani ciuman ku, tangannya bergerak memegang penisku. Digenggam dan dikocok secara perlahan, seakan mempersiapkan kemaluanku. Kuremas dan kumainkan lagi buah dada Nike, “Ooooooh” nike melenguh. Sepertinya nike sudah terangsang lagi. Penisku tegang dan siap untuk memulai eksplorasinya. “Jack, sekarang giliranku untuk memuaskan mu” ucap Nike. Nike melebarkan kakinya, penisku diarahkan ke lubang kenikmatannya. Perlahan kutekan penisku, “oooooooooooh” lenguh nike. Penisku terus bergerak, kutarik kemudian kudorong lagi pelan. Cairan di kemaluan nike semakin bertambah, memudahkan penisku untuk bergerak masuk. “Jack……aku sayang kamu” kudorong perlahan penisku, kini sudah ¾ penisku masuk kedalam lubang kenikmatan Nike. Kutarik kembali penisku, dan dengan satu hentakan, kudorong masuk penis sepenuhnya kedalam lubang kenikmatan Nike, dan “oooooooooooh Jack” tubuh nike melengkung, menahan nikmat sentuhan penisku ke mulut rahimnya. Aku terus bergerak, maju mundur, keluar masuk, penisku. Kukocok penisku didalam lubang kenikmatan nike, Ooooooooh Jack, terus jack…..Oooooooh nikmat sekali jack,…..Jack…aku sayang kamu, puaskan aku jack……racau Nike sambil menggoyangkan dan memutar pinggulnya meladeni kocokanku.
Terasa lubang kenikmatan nike terus menjepit penisku, goyangan pinggul nike menimbulkan rasa seakan-akan penisku dipelintir…”ooooooooh nike……Ooooooh sayang…Nikmat sekali..” Semakin cepat kupompa penisku,…”Ooooooooooh Jack…Enak sekali,…….Ooooooh aku udah enggak tahan jack…….” Terus kupompa penis ku……”Ooooooooooooh Jack…aku,…Oooooooooooh” kaki nike menjepit pinggang ku dengan kencang menahan pergerakkan penisku. Aku diam sejenak, kurasakan liang kemaluan Nike, berdenyut, cairan menyembur keluar membasahi penis ku…..Ooooooooooh jack,….posisi missionaris membuat tenagaku banyak terkuras, kenikmatan sudah mulai mendekat. Denyutan vagina nike membuat penisku merasakan sensasi yang luar biasa…..aku tak tahan, tanganku bergerak mengendorkan jepitan kaki nike dipinggangku dan bersamaan kupompa kembali vagina nike…..”Oooooooh jack…Ooooooooooh terus jack…….” Semakin cepat kupompa vagina nike. “Nike, keluarin dimana nih……….”tanyaku sambil terus memompa vagina nike. “Keluarin didalem aja sayang….I wanna feel your love completely” ucap nike. Amunisi di meriamku spt telah berkumpul penuh dikepala penisku….kupercepat gerakanku…..”ooooooooooooh jack……terus jack…aku juga mau nyampe lagi nih……….oooooooooooooh” racau nike. Akhirnya tak tertahan lagi….kutekan penisku dalam-dalam, kumuntahkan amunisiku sedalam mungkin divagina Nike, “Crooot……croooot…..” “Auuuuuuuuuuuuuugh…..Ooooooooooooh…..Eeeeeeeeeeeee gh….Aku…..oooooooooh…” lenguh nike sambil menjepit keras pinggangku, memaksa penisku yang sedang memuntahkan amunisinya masuk lebih dalam lagi. Vagina nike mengenyemprotkan cairan bersamaan dengan semprotan amunisiku. Dinding vaginanya berdenyut, memijit penisku, seakan memeras semua air maniku keluar tuntas………Ooooooooooh..nike..nikmat sekali sayang…” “Iya Jack…aku juga….nikmat sekali”….pinggul nike diam sejenak, menikmati detik-detik kepuasan puncak dalam bercinta. Beberapa saat kemudian nike menggerakan pinggulnya perlahan, memberikan sensasi
Aku berdiri, menindih Nike, sambil mencium bibirnya. Nike melayani ciuman ku, tangannya bergerak memegang penisku. Digenggam dan dikocok secara perlahan, seakan mempersiapkan kemaluanku. Kuremas dan kumainkan lagi buah dada Nike, “Ooooooh” nike melenguh. Sepertinya nike sudah terangsang lagi. Penisku tegang dan siap untuk memulai eksplorasinya. “Jack, sekarang giliranku untuk memuaskan mu” ucap Nike. Nike melebarkan kakinya, penisku diarahkan ke lubang kenikmatannya. Perlahan kutekan penisku, “oooooooooooh” lenguh nike. Penisku terus bergerak, kutarik kemudian kudorong lagi pelan. Cairan di kemaluan nike semakin bertambah, memudahkan penisku untuk bergerak masuk. “Jack……aku sayang kamu” kudorong perlahan penisku, kini sudah ¾ penisku masuk kedalam lubang kenikmatan Nike. Kutarik kembali penisku, dan dengan satu hentakan, kudorong masuk penis sepenuhnya kedalam lubang kenikmatan Nike, dan “oooooooooooh Jack” tubuh nike melengkung, menahan nikmat sentuhan penisku ke mulut rahimnya. Aku terus bergerak, maju mundur, keluar masuk, penisku. Kukocok penisku didalam lubang kenikmatan nike, Ooooooooh Jack, terus jack…..Oooooooh nikmat sekali jack,…..Jack…aku sayang kamu, puaskan aku jack……racau Nike sambil menggoyangkan dan memutar pinggulnya meladeni kocokanku.
Terasa lubang kenikmatan nike terus menjepit penisku, goyangan pinggul nike menimbulkan rasa seakan-akan penisku dipelintir…”ooooooooh nike……Ooooooh sayang…Nikmat sekali..” Semakin cepat kupompa penisku,…”Ooooooooooh Jack…Enak sekali,…….Ooooooh aku udah enggak tahan jack…….” Terus kupompa penis ku……”Ooooooooooooh Jack…aku,…Oooooooooooh” kaki nike menjepit pinggang ku dengan kencang menahan pergerakkan penisku. Aku diam sejenak, kurasakan liang kemaluan Nike, berdenyut, cairan menyembur keluar membasahi penis ku…..Ooooooooooh jack,….posisi missionaris membuat tenagaku banyak terkuras, kenikmatan sudah mulai mendekat. Denyutan vagina nike membuat penisku merasakan sensasi yang luar biasa…..aku tak tahan, tanganku bergerak mengendorkan jepitan kaki nike dipinggangku dan bersamaan kupompa kembali vagina nike…..”Oooooooh jack…Ooooooooooh terus jack…….” Semakin cepat kupompa vagina nike. “Nike, keluarin dimana nih……….”tanyaku sambil terus memompa vagina nike. “Keluarin didalem aja sayang….I wanna feel your love completely” ucap nike. Amunisi di meriamku spt telah berkumpul penuh dikepala penisku….kupercepat gerakanku…..”ooooooooooooh jack……terus jack…aku juga mau nyampe lagi nih……….oooooooooooooh” racau nike. Akhirnya tak tertahan lagi….kutekan penisku dalam-dalam, kumuntahkan amunisiku sedalam mungkin divagina Nike, “Crooot……croooot…..” “Auuuuuuuuuuuuuugh…..Ooooooooooooh…..Eeeeeeeeeeeee gh….Aku…..oooooooooh…” lenguh nike sambil menjepit keras pinggangku, memaksa penisku yang sedang memuntahkan amunisinya masuk lebih dalam lagi. Vagina nike mengenyemprotkan cairan bersamaan dengan semprotan amunisiku. Dinding vaginanya berdenyut, memijit penisku, seakan memeras semua air maniku keluar tuntas………Ooooooooooh..nike..nikmat sekali sayang…” “Iya Jack…aku juga….nikmat sekali”….pinggul nike diam sejenak, menikmati detik-detik kepuasan puncak dalam bercinta. Beberapa saat kemudian nike menggerakan pinggulnya perlahan, memberikan sensasi
finishing touch kepada penisku. Kutatap wajah nike, kucium kening dan bibirnya, sambil kuucapkan “terima kasih sayang, aku sayang sama kamu nike” “Aku juga jack”
Perlahan, penisku kutarik keluar dari vaginanya, bersamaan dengan itu, cairan putih dan kental yang penuh didalam vaginanya mengalir keluar. Kurebahkan diriku disamping nike, sejenak kami tertidur menikmati kepuasan bercinta kami.
Kulihat jam ku sudah menunjukan jam 11.00 malam. Segera kubangun dan bergerak menuju kamar mandi. Nike pun bangun dan menyusulku ke kamar mandi. Kami membersihkan diri kami, kubasuh tubuh nike. Kubantu nike membersihkan dirinya.
Jam 11.30, kami bergerak kembali ke Jakarta. Sepanjang perjalanan, Nike bersandar di punggung ku. Kuantar Nike hingga mendekati kompleknya. Nike menolak untuk diantar sampai kekomplek, menurutnya tidak enak terlihat orang lain. Kami berjanji untuk tetap menjaga dan memelihara cinta kami.
Perlahan, penisku kutarik keluar dari vaginanya, bersamaan dengan itu, cairan putih dan kental yang penuh didalam vaginanya mengalir keluar. Kurebahkan diriku disamping nike, sejenak kami tertidur menikmati kepuasan bercinta kami.
Kulihat jam ku sudah menunjukan jam 11.00 malam. Segera kubangun dan bergerak menuju kamar mandi. Nike pun bangun dan menyusulku ke kamar mandi. Kami membersihkan diri kami, kubasuh tubuh nike. Kubantu nike membersihkan dirinya.
Jam 11.30, kami bergerak kembali ke Jakarta. Sepanjang perjalanan, Nike bersandar di punggung ku. Kuantar Nike hingga mendekati kompleknya. Nike menolak untuk diantar sampai kekomplek, menurutnya tidak enak terlihat orang lain. Kami berjanji untuk tetap menjaga dan memelihara cinta kami.