Bagaimana proses ereksi?

Bookmark and Share
Meski pria tampak gagah dan perkasa, apakah kita yakin bahwa dia juga garang di ranjang? Belum tentu. Kini banyak pria mengalami gangguan ereksi. Masalah ini harus segera diselesaikan jika kita tidak ingin mengalami krisis percaya diri.

Impoten adalah kondisi dimana seorang pria tidak mampu mempertahankan ereksi. Gangguan ini lazim disebut dengan disfungsi ereksi (DE ). Dimana biang kesalahan sehingga ‘burung’ tidak bisa manggung? Beragam penyebabnya, tapi sebaiknya kita simak dulu proses terjadinya ereksi.

Seperti diungkap Onny Oktavia dalam Human Health ( Feb 2006 ), secara normal ereksi terjadi ketika imajinasi atau penglihatan, pendengaran, sentuhan, ciuman maupun perasaan dapat merangsang dan membangkitkan libido.

Sistem saraf pusat kemudian mengirimkan impuls saraf yang meningkatkan aliran darah menuju penis. Dalam tubuh penis ini terdapat kamar-kamar spon ( corporacavernosa ) yang kemudian terisi oleh darah sehingga menyebabkan penis semakin mengembang dan bisa ‘manggung’ atau ereksi.

Karena itu agar ereksi bisa lancar, sistem saraf harus berfungsi baik dalam mengirim sinyal. Sistem pembuluh darah juga dapat mengalirkan darah sampai ke kamar-kamar spon. Bila ingin optimal, otot-otot halus dalam peniss harus rileks sehingga seluruh kamar dapat terisi darah.

Setelah itu, tentu penis harus mampu menangkap dan mempertahankan darah itu dalam penis, sehingga ‘burung’ selalu dapat manggung. Dan yang meningkmati keindahannya Cuma bisa ‘merem melek’ kesenangan.