Perkenalkan, namaku Adi setidaknya itu nama panggilanku. Aku seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi swasta yang cukup terkenal. Usiaku 25 tahun. Ceritaku ini bermula pada saat aku berumur 21 tahun, disaat itu aku masih mempunyai seorang pacar bernama Anyssa Pratiwi sebut saja Ani. Di adalah seorang gadis cantik dengan kulit yang cukup putih. Dia terkenal sebagai bocah alim di fakultasnya. Tinggi 151 sentimeter dengan berat badan sekitar 42 kilogram, tidak tinggi tapi cukup lumayanlah.
Singkatnya pada waktu itu aku dan pacarku sedang pergi kesebuah villa di kawasan Jogja, tepatnya di wilayah Kaliurang. Tentu saja bersama dengan teman- temanku yang semua berjumlah 4 orang, dua perempuan dan dua laki- laki. Sebut saja nama mereka Doni, Wati, Yusak dan Wulan. Hubungan kami berlima cukup rumit tapi unik. Wati misalnya, dulu bekas pacarku yang pernah kupacari selama setengah tahun. Selama setengah tahun itu aku pernah bercinta dengannya bahkan berulang kali dan jujur saja akulah yang merengut keperawanannya, tapi pacarnya yang sekarang si Doni tidak tahu kalau pacarnya pernah ku kerjain. Wulan, dulu aku pernah naksir berat padanya, dia gadis berkulit sawo matang dan tingginya sekitar 170an senti dengan berat badan sekitar 50an lebih dikit. Proporsional menurut anggapan teman-temannku termasuk pacarnya si Yusak. Yusak sendiri terkenal sebagai bocah yang agak nakal, mengingat dia sering gonta-ganti cewek dan dalam beberapa kesempatan, dia sering menunjukkan foto-foto cewek yang pernah dia tiduri, kalau tidak salah 4 orang sudah. Dia juga terkenal sebagai bandar obat-obatan terlarang, tapi jangan salah sangka dulu dia bukan pengguna narkotik ataupun pengedarnya tapi yang dia edarkan adalah obat-obat perangsang.
Produk yang dia tawarkan benar-benar berkualitas super. Berkat obat itu pula aku jadi pernah menggauli seorang cewek tetangga kost ku. Namanya Rani Suwito panggilannya Ying-Ying, seorang WNI keturunan. Dia adik kelasku dengan tinggi 170 senti dan berat proporsional. Terkenal karena berani berdandan sexy saat di kost. Saat dia main ketempatku dengan alasan ingin pinjam komputer untuk mengetik laporan, aku berikan dia sebotol fanta yang sudah aku bubuhi obat perangsang. Hasilnya dalam hitungan menit dia sudah mulai kegerahan dan hilang akal. Sekitar lima menit kemudian, dia mulai melepaskan kancing baju atasnya dua buah.
Aku mulai iseng-iseng mendekatkan tubuhku padanya dengan taktik mengajarkan cara membuat tabel di MS-Word. Alhasil aku dapat melihat buah dadanya yang masih dibalut bra warna pink. Selang beberapa menit dia mulai melepas seluruh bajunya dengan alasan sangat panas, dan akupun sudah cukup tanggap. Aku mendekatinya dan mencium leher jenjangnya, dia tersentak tapi tidak dapat berbuat apa-apa. Tanganku mulai menjelajahi celana pendeknya dah berhasil melucuti seluruh pakaiannya kecuali bra yang masih tergantung dengan kaitan terlepas.
“Mas…..jangan….” lirihnya kacau, tapi aku tahu kalau dia juga menginginkan lebih, oleh sebab itu aku mulai menjalarkan tanganku lebih dalam lagi dan kuremas buah dadanya yang tak terbalut lagi. Kami bercumbu sekalipun hanya aku yang aktif. “Mas…Adi…ja…..jangan lakuin massss………..Achh !!!.....” suaranya terpatah patah saat aku mencium putingnya dan menelusuri seluruh tubuhnya dengan lidahku. Akhirnya dengan mantap aku mengulum mulutnya dan membuka semua pakaianku.
Dia terbelalak melihat penisku sudah mengacung, segera aku bimbing penis ini kebagian mulutnya. Dia ragu, “Mas….jangan, jangan seperti ini…” selanya. “Tapi kamu juga inginkan Ying? Nich penis gua, ntar gua kasih lebih.” Paksaku sambil menjejalkan penisku kemulutnya yang setengah terbuka.
“Ochhhhh…..hangat Ying…” seruku saat penisku tertelan mulutnya. Selama sepuluh menitan aku mengocok batang kejantananku di mulutnya sebelum akhirnya kucopot dan aku beralih ke liang yang lain. Vagina……ini yang kutunggu. Penisku mencapai mulut luar vaginanya. “Mas jangan, aku masih perawan….aku gak mau mas…”serunya tapi tentu saja semua itu sudah bagai angin lalu saat aku mencumbunya lebih dahsyat, sekarang dia tinggal pasrah.
Perlahan tapi pasti penisku mulai menerobos liang suci tersebut. “Ahhhhhh….sakittt…..please hentiin mass..” Ying Ying merintih kesakitan tapi tetap saja hal tersebut malah membuat aku semakin bernapsu untuk mengerjainya luar dalam. Semakin kumantapkan posisi penisku dengan mengapit kedua paha gadis ini keatas hingga lututnya menyentuh payudaranya sendiri. Dan….blessshhh…..akhirnya masuk semua penisku. Batang kejantanan tersebut aku pompa dengan pelan sebelum akhirnya aku mempercepat gerakanku. Sempat dia meronta tapi percuma karena nafsunyapun tidak lebih kecil dari nafsuku. Dan setelah kurang lebih sepuluh menit aku cabut kemaluanku dari liang vaginanya dan aku balik posisinya menjadi merangkak dan mulai kugunakan tehnik doggy style yang selama itu baru aku lihat saja tanpa praktek.
Sekali lagi roket sakti tersebut memasuki gua dalamnya dan sembari kuciumi punggungnya, aku meremas payudaranya bergantian. Sensasi yang sungguh sangat nikmat. “Ahhhh….achhhhh….ohhhh……ahhhh” rintihannya yang semula pelan semakin lama semakin mengeras, untung tertutup suara bising musik yang kusetel keras dari kamarku. Setelah kurang lebih 10 menit aku mengerjainya dengan posisi ini, aku mulai merasakan adanya dorongan dalam batang kemaluanku. Akhirnya kusemprotkan juga cairan sperma itu kedalam rahimnya. Usai sudah acara siang itu dari yang berawal pinjam komputer berakhir dengan pinjam tubuh. Benar-benar kenikmatan yang tiada tara, apalagi waktu itu aku belum pernah bercinta dengan gadis manapun.
Sekarang kembali ke keadaanku saat bersama teman-temanku di villa. Malamnya saat kita berkumpul bersama untuk bercengkrama, tiba-tiba muncul Yusak dengan senyum-senyum menawarkan beberapa vcd film. Karena temanku membawa televisi LCD dan VCD player sendiri (kami membawa mobil ke villa jadi dapat mengangkut beberapa barang penting). Kami sepakat untuk memilih film secara random. Saat di putar, tak perlu sampai 1 menit kami melihat kami sudah tahu kalau itu adalah film porno dan aku yakin itu film dengan rating XXX.
“Bagus khan? Itu koleksi gua yang paling bagus tuh…” seloroh Yusak bersemangat. Entah karena apa tiba-tiba timbul pikiran nakal dibenakku. Karena kami menggelar 2 buah karpet kasur dilantai, maka kami bisa leluasa bergerak. Aku mulai bergerak mundur dan aku sergap pacarku si Ani dari belakang. Aku mulai meremas dadanya yang berukuran 34 B itu. Tak terlihat karena aku meremasnya dibalik baju baby doll nya dan dia juga memakai selimut untuk mengatasi hawa dingin.
Sembari menciumi lehernya aku mulai semakin berani karena pas di film itu juga sedang pas foreplay. Ternyata aku tak sendiri, Doni dan Wati pun ikut bermesraan sendiri. Doni mulai mencium bukan hanya pipi tapi mulut Wati dengan ganasnya. Dan lebih gila lagi Wati tanpa tameng langsung membuka baju dasternya dan meninggalkan dirinya hanya menggunakan celana dalam tanpa bra. Doni semakin beringas mencumbu Wati, rasanya seperti lagi nonton live show blue film. Luar biasa pikirku. “Ochhhh….Don, ayo Don……..aku gak tahan nech.”racau Wati kepada Doni pacarnya. Tak perlu menunggu lama, mereka berdua sudah hampir telanjang bulat, hanya Doni yang masih memakai celana dalamnya.
Belum selesai aku terkejut, eh tiba-tiba dari belakang Wulan sudah merangkulku dan menyeretku menjauhi Ani. Dia tak segan untuk menciumku lagi. Singkatnya kami berciuman mulut dengan sangat dasyat. “Gimana Di……asyik khan mulut pacar gue? Nikmatin aja, malam ini kita pesta, lagipula lo khan pernah naksir dia…heheheheh…”tawa Yusak dari belakang. Ternyata saat itu kami semua sudah diracuni dengan obat perangsang, dan yang paling banyak dosisnya diberikan pada Ani yang terkenal alim itu.
Yusak kemudian mendekati dia dan mulai menciumi lehernya yang akhirnya merembet kemulutnya. “Sialan !!!” pikirku tapi saat aku melihat Wulan yang sudah telanjang bulat, aku sudah kehilangan rasio dan langsung menerkamnya sambil melucuti pakaianku sendiri.
Belum juga lima menitan aku bergumul dengan Wulan, saat aku menengok kebelakang ternyata Ani sudah telanjang bulat dan sedang mengoral penis milik Yusak sementara Yusak sendiri memainkan lidahnya di liang vagina milik Wati. Saat aku beranjak akan mendekati Ani, tanganku ditarik oleh Wulan dan saat itu juga peniskupun dilahapnya dengan rakus. “Astaga…dia pasti sudah pernah di kerjain oleh Yusak…”pikirku dan benarlah dugaanku.
Sekarang aku melihat Doni sedang mencopot cd nya dan mencuatlah penisnya yang sepanjang kira-kira 14 senti tersebut. Di elus-eluskan penis itu di bibir vagina milik Wati. Akhirnya …..bleshhh…tenggelam juga. Sementara Yusak pun sudah siap dengan menempelkan penisnya di mulut vagina Ani. “Hoi…jangan…dia pacar gue.”sergahku, tapi apa daya dia langsung main tancap dengan sedikit paksa. “Ahhh……….seret juga memek pacar loe Di., dah pernah loe kerjain yah…tapi kok masih seret?....Enak bener.” Senyuman menghiasi bibirnya sembari menggenjot tubuh kekasihku yang herannya tidak memberikan perlawanan sama sekali malah terlihat seperti keenakan. Memang ini bukan kali pertamanya dia berhubungan intim, karena aku pernah mengerjainya setidaknya 6 kali.
“Achh…achhh…achhhh…ohhhhh…”rintih Ani sembari sesekali menggigit bibir bawahnya. Semakin lama semakin cepat sodokan-sodokan Yusak dan semakin liar pula. Sementara Ani masih dikerjai, aku mengambil inisiatif untuk membalasnya dengan menggenjot pacar Yusak, si Wulan. Kurasakan sensasi tersendiri saat penisku menghunjam liang vagina dara manis itu, nampaknya dia belum siap menerima penis sebesar milikku. Maklum penisku ini memang sedikit diatas rata-rata, dengan panjang 18 sentimeter cukup membuat seorang Wulan menggelinjang menahan rasa nikmat, geli plus rasa nyeri yang membuat ketiganya menjadi sensasional.
Tak selang sepuluh menit, karena obat perangsang yang ku minum secara tak sengaja itu akhirnya aku memuntahkan cairan spermaku ke liang senggama milik Wulan tanpa sisa. “Ohhhh….gue keluar Lan….”seruku sambil mengejang. Diapun tampak lunglai karena aku tahu setidaknya dia telah orgasme dua kali, ini semua gara-gara obat sialan itu sehingga Wulan pun menjadi super cepat puas.
Kemudian sambil berbaring memulihkan rasa lelah aku menengok kesamping. Tak jauh dari tempat Wulan terbaring aku melihat Ani dengan liarnya dikerjai oleh Yusak dengan posisi doggy style, dan kulihat Wati melepaskan vaginanya dari hunjaman batang kemaluan Doni dan mendekatiku. “Masih ingat saat kamu ngentotin aku? Sekarang gantian yah….biar si Doni ngerjain pacarmu.”katanya sambil senyum-senyum kecil dan tanpa kuduga dia mulai menciumiku dan berakhir dengan mengoral penisku yang kembali mengencang.
Doni yang belum terpuaskan menghampiri Ani yang liang kemaluannya sedang di hajar habis oleh batang kejantanan Yusak. Kemudian Yusak mencabut penisnya dari dalam vagina Ani dan menyuruh Ani untuk mengulumnya sementara vaginanya dipindah tangankan kepemilikannya kepada Doni. Penis Doni langsung menyerbu masuk tanpa permisi dan dengan posisi doggy style, vagina Ani dipompa oleh penis Doni sementara penis milik Yusak mengerjai mulutnya.
Suasana yang se horny itu belum pernah aku temui sebelumnya. Benar-benar menbuatku jadi sangat terangsang. Lalu kulentangkan tubuh Wati dan mulai aku senggamai dia dengan cukup keras mengingat Doni juga mengerjai pacarku.
“Oh…..enak juga memek pacar loe Di….adu cepat aja kita…eheheh.”gelak Doni sambil mempercepat genjotan penisnya di vagina pacarku. “Kayaknya gue mau keluar neh……Sak…dikeluarin dimana nech.”serunya setelah kurang lebih 10 menit mengerjai Ani dengan posisi berganti-ganti namun mulut Ani masih disumpal penis Yusak. “Jangan dulu bos, ngapain cepet-cepet? Gantian aja kita.”seru Yusak.
Dan benar saja selang beberapa detik mereka berdua bertukar posisi. Penis Yusak memompa liang senggama Ani sementara batang kemaluan Doni di oral oleh Ani. Kulihat Ani semakin kepayahan dikerjai tanpa henti oleh mereka namun apadaya nafsu telah mengalahkan logika. Peluh bermunculan dari badan Ani, bahkan diapun sudah terlihat lemas. Entah sudah berapa kali dia mengalami kepuasan dengan kedua penis tersebut. Bahkan setelah aku selesai dengan Wati pun, mereka belum berhenti mengerjai Ani. Dengan berbagai gaya mereka menyodokkan penis-penis mereka ke kedua liang kekasihku itu baik mulut maupun vagina.
Akhirnya setelah 20 menit lebih setelah aku memuntahkan air maniku kedalam vagina Wati, mereka selesai juga. Doni mencabut penisnya dari dalam vagina dan menyemprotkan cairan surganya di bibir vagina Ani sementara Yusak memuntahkan air maninya di mulut Ani sekalipun Ani berusaha untuk memuntahkannya. Ini pertama kalinya dia menelan sperma pria. Malam itu benar-benar malam dengan acara pesta,….pesta seks.
Kunjungan Teman Lama
Sekitar sebulan setelah acara pesta di villa tersebut, aku kedatangan seorang teman lama. Sebut saja namanya Sammy dan biasa kupanggil Sam dan dia membawa pacar barunya yang bernama Riska. Temanku yang satu ini puna tubuh yang cukup tinggi, setinggi aku kira-kira 168 sentimeter dan badan yang gempal, berkulit hitam dan berambut cepak. Soal wajah, jujur saja dia jauh dari tampan tapi entah kenapa setiap kali dapat pacar selalu yang cantik-cantik. Riska ini punya tubuh sensual dengan tinggi dan berat badan yang seimbang. Wajah cukup manis dengan kulit kuning langsat dan lesung pipi nya membuat penampilannya semakin enak dipandang.
“Hehhhh…mangsa baru yah?”godaku kepada Sam. Sam pun menimpali,” Yah lumayan lah buat selingan, heheheheh….Eh gimana pacar lo, si Ani? Dimana dia sekarang? Masih jadian gak nech?”tanyanya penuh selidik. Tak perlu kujawab nampaknya, karena hanya selang 2 detik sebelum Ani keluar dari kamar kost ku dengan menggunakan baby doll kesayangannya.
Melihat pemandangan itu sontak Sammy tertegun dan terpaku kearah Ani, maklum mereka saling kenal sebelum aku berkenalan dengan Ani dan saat itu Ani terkenal sebagai cewek alim yang tidak pernah macam-macam.
“Eh, lo dah apain tuh cewek?”bisiknya kepadaku tapi hanya kujawab dengan senyuman kecil. Kamipun masuk kedalam kamar kost ku yang hanya berukuran 4x4 meter. Kamar yang kecil tapi maklum namanya juga anak kost lagipula dengan lantainya keramik sehingga sekalipun kecil tetapi masih terdapat sedikit kesan bagus.
Di ruangan itu hanya terdapat beberapa barang antaranya kasur tanpa dipan sehingga membuatnya tampak lebih luas, bantal duduk buat lesehan, komputer dan almari pakaian. Dengan barang sesedikit itu membuat ruangan tidak begitu sumpek. Sambil mendengarkan musik dari PC ku kami bercerita panjang lebar mengenai pengalaman kami, maklum sudah satu setengah tahun tak ketemu.
Riska ternyata seorang mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi ternama di kota besar. Dilihat dari caranya bersandar dan gayanya yang mesra di depanku, aku sudah dapat menebak kalau gadis manis ini pasti pernah di pakai oleh temanku.
“Wah, Ani sekarang sudah beda yah. Tambah cantik and seksi….heheh”ucap Sammy sambil sesekali melirik kearah bagian payudaranya karena memang baby doll yang di pakai Ani cukup transparan dan belahan kerahnya cukup lebar.
Saat itu aku mencoba menawarkan minuman kepada mereka, namun Sammy malah mengajakku membeli minuman bareng. Di perjalanan ke arah warung dekat kost ku dia berhenti dan mengajakku bicara beberapa hal. “Eh….bos, dia pernah maen sama kamu yah? Keliatan kalau Ani dah beda.”ungkapnya tanpa ditutupi lagi. Aku senyum saja dan balik berkata,”Lo sendiri dah ngapain si Riska? Gua jamin dia dah ga perawan lagi khan?” Sammy hanya terkekeh, lalu menonjok pelan perutku lalu tanpa kuduga dia menawarkan sesuatu. “Di, lo mau merasakan body cewekku gak? Kalau mau bisa kuatur.”katanya.
Aku kaget dan tidak dapat berkata apa-apa, jujur saja bodynya seksi maklum menurut pengakuannya dia ikut les renang seminggu 3 kali. “Lo serius mau kasih gw? Apa kagak sayang ma cewekmu?”seruku kepada Sammy. Dia hanya menjawab ringan yang intinya dia menganggap santai hubungan mereka toh hubungan kami juga sudah seperti saudara sendiri. “Alasan yang ga masuk akal Sam. By the way, sebagai imbalannya apaan?”tanyaku penuh selidik. Dia terdiam sesaat dan mulai jujur akan keinginannya bahwa dia ingin tidur bareng dengan cewekku. “Apaaa??? Gila lo. Mana dia mau?”seruku tapi sebenarnyapun aku tidak begitu keberatan karena toh Ani juga pernah digarap rame-rame oleh Doni dan Yusak sebelumnya. “Soal itu mah santai aja. Aku punya siasat jitu. Nich Wiskey, Ani pasti mabok toh dia kagak pernah minum khan sebelumnya. Soal Riska gampang, ntar kalo aku dah nggarap Ani toh dia juga bakal gak nolak balas perlakuanku.”katanya. Minuman itu rencananya akan di campur dengan Coca Cola botol besar yang kami beli.
Setelah pulang kami membuat rencana seperti yang telah kami berdua rencanakan yaitu bermain kartu. Siapa yang kalah harus minum. Berkat kerjasama kami akhirnya kedua cewek itu terus yang kalah sekalipun adakalanya kami sesekali mengalah. Setelah minuman habis akhirnya taruhan diganti dengan mencopot baju. Siapa yang kalah harus mencopot bajunya satu lembar. Tak sampai sepuluh menit sekarang Riska dan Ani hanya mengenakan bra dan celana dalam (cd). Sementara aku dan Sammy hanya melepas baju saja. Kemudian sebabak berikutnya si Riska kalah dan mau tak mau harus mencopot bra atau cd nya.
“Ah…ga mau ah. Ini aja dah kebanyakan apalagi harus copot bra. Ntar telanjang lah aku. Gak mau.”serunya tapi berkat dorongan Sammy dan pengaruh alkohol akhirnya dia juga melepas bra nya. Segera terpampang payudaranya yang mulus itu. Hmmm…ukuran 36A batinku. Akhirnya giliran Ani yang harus mencopot pakaiannya di dua babak berikutnya sehingga dia benar-benar telanjang bulat. Dengan perasaan risih dia melanjutkan permainan ini dan saat kedua cewek itu sudah bugil, kami menaikkan taruhan, siapa pemenang dalam babak selanjutnya boleh meng-apa-apain yang kalah.
Akhirnya Sammy menjadi pemenang dan Ani menjadi yang kalah berikutnya. Tanpa panjang lebar Sammy langsung menerkam Ani mencumbunya sembari melepas seluruh pakaiannya. “Jangan, aku nggak mau ginian! Di tolong aku…”pintanya memelas. “Sorry An, tapi taruhan tetap taruhan, mau gak mau yah harus mau.”kata Sammy sambil meremas payudara Ani yang mulai memerah dan putingnyapun menegang.
“An, dah lama lho aku ingin ginian ma kamu, tapi dulu takut kamu tolak sech, jadi ga jadi nembak kamu.”ungkap Sammy. Sementara itu Riska hanya diam saja sekalipun dia juga shock melihat pacarnya mengerjai gadis lain. Tapi aku yakin dia juga terangsang hanya tidak mau menunjukkannya.
Dalam sekejap Sammy dan Ani sudah bergumul, akhirnya Ani juga pasrah karena tak sanggup menahan libidonya. Semakin ganas ciuman Sammy kearah bagian-bagian sensitif Ani, semakin keras pula lenguhan pacarku itu.
“Oh….achhh….jangan Sammm…..achhh…..ahhhhh..!!!”lenguh Ani panjang akhirnya dia mengalami orgasme pertamanya. Dengan liar Sammy menjilati cairan cinta dari liang senggama pacarku itu. “Enak yah An? Ini baru pembukaan, setelah ini aku bakal buat kamu menggelinjang keenakan.” Dan betul saja setelah itu Sammy mengarahkan batang kejantanannya kearah bibir vagina Ani yang sudah basah kuyup karena ludah Sammy dan cairan cinta dari Ani sendiri. Dengan perlahan batang kejantanan yang hitam besar itu menyeruak vagina pacarku dan tak perlu lama-lama sebelum akhirnya semua masuk kedalam.
“Ahhhhhh…..ahhhhh….erghhhhhh….ohhhh….!!!”seru Ani saat Sammy mulai menggenjot vaginanya. Pemandangan luar biasa kontras karena tubuh besar hitam milik Sammy menindih kekasihku yang bertubuh kecil tapi putih bersih. Setiap sodokan penisnya kearah liang kewanitaan Ani menciptakan sensasi tersendiri bagi aku dan Riska dan tentu saja bagi kedua orang yang bersetubuh itu.
Kemudian tak lama setelah itu, Sammy mulai membalik tubuh Ani dan melakukan gaya doggy style. Dia dengan liar menunggangi kuda nya waktu itu yaitu kekasihku sendiri. “Bos, kamu gak mau maen ma Riska?’seruannya menyadarkanku bahwa aku juga dapat obyek pelampiasan.
Langsung kuterkam Riska dan diapun tak banyak perlawanan persis dengan dugaan Sammy. Saat itu kami berempat benar-benar sudah menjadi sangat liar. Melihat Ani kekasihku vaginanya dihajar keras dengan sodokan-sodokan batang kemaluan milik Sammy membuatku semakin beringas dan semakin keras menyodokkan penisku ke liang senggama Riska yang sudah basah itu. Seakan berlomba-lomba adu kecepatan aku dan Sammy benar-benar menggunakan moment itu untuk mengerjai habis-habisan kedua cewek ini.
Entah berapa gaya yang sudah kami praktekan. 30 menit sudah Ani dalam tindihan Sammy, dan melihat spermanya mau keluar, segera Sammy mencabutnya dan langsung menyodorkan kearah payudara Ani dan muncratlah cairan kental putih itu yang takarannya banyak sekali. Mungkin nafsu yang sudah tertahan sekian lama membuat semua stock spermanya keluar.
Sementara itu aku yang juga akan keluar langsung kucabut batang kemaluanku dari vagina Riska dan dengan cepat aku benamkan lagi sedalam-dalamnya. Keluarlah air maniku di liang vaginanya. Kulihat Ani sedang mengoral penis Sammy yang belepotan sperma dan cairan vaginanya. Sejak kejadian di villa memang aku sering menyuruh Ani untuk mengoral penisku dan mengeluarkan spermaku didalam mulutnya hingga dia terbiasa dengan ini.
Tak puas dengan itu, Sammy masih menyodokkan penisnya berulang-ulang kemulut Ani sehingga buah zakarnya yang menggelantung menjadi menabrak-nabrak dagu Ani. Herannya, belum juga lima menit tapi Sammy sudah ejakulasi lagi kali ini di mulut Ani. Mereka berdua akhirnya lemas terkulai di kasur sementara aku masih mengerjai ulang Riska. Kali ini aku menggunakan kondom dengan pelumas untuk menembus lubang duburnya. Ya..aku menyodominya tanpa ampun dan nampaknya itu adalah hal pertama baginya. Tak lama kemudian aku melepas kondom dan menyuruh Riska untuk menyulum penisku dan akhirnya spermaku kloter kedua muncrat dengan deras dan kali ini bukan saja aku masukkan ke mulut Riska tapi juga kemulut Ani. Kami berempatpun terkulai dan tertidur setidaknya 4-5 jam lamanya dengan saling berangkulan, sementara aku merangkul Riska yang masih telanjang, Sammy merangkul Ani yang juga masih bugil. Sambil sesekali mencoba memasuk-masukkan penisnya yang sudah mulai mengecil ke vagina pacarku.
Setelah bangun dari tidur kami, Sammy dan Riska mohon diri dan berjanji bahwa peristiwa ini hanyalah rahasia antara kami berempat. Sebelum pergi, Sammy menyempatkan mencium mulut Ani dengan buas sementara aku balas dengan meremas payudara Riska. Yah hari itu benar-benar hari yang melelahkan.