Pada suatu hari, tepat pukul 15:00, saya bersama Gloria, sahabat saya, bersama-sama pergi ke sebuah bangsal di dalam sekolah kami. Di sana, kami sering berkeliaran dengan tujuan untuk menemukan barang untuk membuat eksperimen. Pada saat itu, tiba-tiba terdengarlah suara keributan di luar. Sayapun segera pergi ke luar untuk melihat apakah yang terjadi. Di luar, saya meliha 9 yang wajahnya tidak dapat terlihat jelas sedang berjalan mendekat bersama ketiga teman saya yang lainnya, yang tidak lain adalah Beatrice, Evelyn, dan Purnama.
Tanpa berpikir panjang, sayapun segera masuk dan melaporkan hal tersebut kepada Gloria. Lalu ia berkata "Ali, kita harus segera bersembunyi sekarang, kamu di gudang bola, sedangkan aku di Kamar ganti wanita". Sebelum saya sempat berkata apa-apa, ia segera bersembunyi di tempat yang sudah ditentukan olehnya. Karena tidak dapat berpikir panjang lagi, maka sayapun juga hanya dapat segera bersembunyi pula.
Lalu sesaat kemudian, mereka memasuki bangsal dengan cukup tergesa-gesa. Sesudah itu, seorang dari mereka segera mengunci pintu bangsal, dan berkumpul dengan yang lainnya. Lalu tiba-tiba saja, ponselku berbunyi. Karena aku sempat membuatnya suara dering menjadi suara getaran, maka mereka tidak dapat mendengarnya. Meskipun begitu, ada seorang di antara mereka mendengarnya, yaitu Albert. Ia berkata "Fahris, sepertinya aku mendengar adanya suara ponsel!" Lalu ada pula anak bernama Rico. Ia berkata "Jangan ngigau di siang bolong lu! kita kan sendiri bersembilan, dan kita tidak punya handphone. Gimana sih kamu?" Lalu sesaat kemudian keadaan tenang kembali.
Lalu segera kuangkat, dan itu ternyata dari Gloria. Ia berkata "Kamu lebih baik diam saja, dan saksikan apa yang terjadi. Jangan sampai kamu membuat keributan, atau mereka akan menemukanmu, dan kamu tahu sendiri akibatnya". Sesudah berkata tersebut, ia menutup ponselnya.
Lalu seseorang dari mereka berkata kepada seseorang yang bertubuh besar. Tidak lain, ia adalah Fahris, pemimpin Gank DARK FALCON di sekolah. Ia berkata kepada Fahris "Mula-mula, enaknya kita apakan mereka?". Ia menjawab " Tedy, kita bagi tiga-tiga, lalu kita pesta rame-rame dengan mereka". Lalu rico menjawab "Kita bentuk dulu saja kelompoknya, baru kita 'sikat' bersama!" "Boleh juga idemu" sahut Fahris.
Lalu merekapun membagi tiga-tiga. Beatrice dikelilingi Fahris, Rico, dan Tedy. Evelyn dikelilingi Albert, Tery, dan Oky. Sedangkan Purnama dikelilingi Irfin, Sandiko, dan Antoni. Lalu kemudian Fahris berkata "Baiklah, kita mulai saja pestanya, ambil posisi!"
Lalu sesaat kemudian, mereka pun mengambil posisi, di berbagai tempat, salah satunya Kamar ganti wanita, tempat persembunyian Gloria. Akan tetapi, sepertinya ia tidak ketahuan, karena tidak terjadi keributan.
Pada saat itu, tiba-tiba ponselku berbunyi kembali dangan getaran, dan tidak lain itu adalah Gloria. Ia berkata "Ali, di luar hujan badai, kita tidak mungkin dapat pergi dari sini. Untuk sementara, kita harus diam di sini untuk sementara waktu. Jika hujan berhenti, jangan langsung kabur. Ingat, hanya kitalah yang dapat mengantisipasi pesta ini. Ambil gambar mereka dengan kameramu, dan ingat, jangan menggunakan blitz, atau mereka akan mengetahuinya." Sesudsh berkata kemudian, ia mengakhiri pembicaraannya.
Saat aku melihat kembali keluar, ternyata pesta itu sudah dimulai. Saat itu, aku melihat Beatrice, anak yang bertubuh sedang dengan postur tubuh yang lumayan, sedang dicabik-cabik pakaiannya, sehingga ia saat ini dalam keadaan tidak berpakaian. Karena mulutnya ditutupi plester lakban, maka apa yang dikatakannya tidak jelas. Lalu Fahrispun memulai aksi awalnya. Awalnya, ia hanya mencoba untuk memasukkan jari tengahnya ke dalam daerah kemaluan Beatrice, tetapi tanpa sengaja, ternyata ia juga memasukkan jari manisnya pula. Lalu, tak lama kemudian, keluar sesuatu dari daerah kelaminnya, yaitu cairan kewanitaannya.
Lalu tiba-tiba, Rico menggantikan Fahris untuk menjadi orang keduanya. Lalu, Rico mencoba untuk melakukan gaya anjing. Lalu tiba-tiba, Beatrice meronta-ronta. Mungkin pada saat itulah, ia merasakan sakit yang memedihkan selama panjang hidupnya. Karena ia kelahiran Eropa, maka ia kurang memahami hal seperti itu. Beberapa saat kemudian, Rico merintih panjang. Mungkin pada saat itu, ia sedang berejakulasi. Lalu setelah itu, ia bertukar kembali dengan Tedy.
Sebelum memulai aksinya, Tedy sedang meraba-raba pahanya. Setelah beberapa saat, ternyata tidak ada apa-apanya. Tetapi, jika diperhatikan baik-baik, ternyata ia menggunakan kondom. Lalu tanpa membuang waktu, ia segera menyodomi Beatrice di lubang "Secondary" nya. Karena Tedy melakukannya dengan tidak teratur, maka Beatrice menggeliat-geliat di lantai. Lalu tiba-tiba, muncul sesuatu dari daerah sodomian Tedy. Ternyata itu adalah darah. Maka, hilanglah keperawanan Beatrice saat itu.
Tiba-tiba, Ponselku kembali berbunyi kembali, dan itu dari Gloria kembali. Ia berkata "Menakutkan sekali yang dilakukan oleh Albert, Terry, dan Oky. Bayangkan saja! Masa Mereka memasukkan batang kemaluan mereka ke "Tiga sasaran utama" sekaligus? Mengherankan bukan?" Lalu begitu pula aku. Aku menjelskan apa yang terjadi pada Beatrice.
Tiba-tiba, terdengar suara yang sangatlah keras yang berasal dari ruang ganti pria. Mungkin saja telah terjadi sesuatu pada Purnama. Karena Irfin, Sandiko, dan Antoni adalah orang-orang yang gairah seksnya tinggi.
Setelah beberapa saat, mereka semuanya pun tertidur di tempat. Lalu akupun meneruskan kembali pembicaraanku dengan Gloria. Lalu ia memberiku instruksi "Ali, setelah mereka sadar, mereka pasti akan memulai aksi mereka lagi. Akan lebih baik jika kita memberitahukan kepada para guru, agar mereka dapat dikeluarkan. Apakah kamu sudah menfoto mereka semua?" "Ya" sahutku. "Baik, hujan mulai reda, sesaat setelah mereka pergi, barulah kita pergi." Lalu aku menjawab "Sebaiknya mereka juga kita periksa terlebih dahulu." "Baiklah" sahutnya. Lalu setelah itu, ia mengakhiri pembicaraannya.
Sesaat kemudian, terdengar kembali suara-suara gaduh dari luar. Dan seperti yang diduga Gloria, DARK FALCON kembali membuat keonaran dengan melakukan hal yang sama. Aku tidak habis pikir mengapa keadaan seribut itu tidak ada yang mendengarnya. Memang, sampai saat ini, Genk DARK FALCON terkenal dengan "Aksi Bisu" nya.
Setelah beberapa lama, akhirnya mereka pun berkumpul kembali untuk berdiskusi sebentar, lalu merekapun pergi meninggalkan tempat kejadian. Di saat aku akan keluar, kembali ponselku berbunyi, dan itupun dari Gloria kembali. Dia berkata "Jangan keluar dahulu! mereka pasti sudah menyiapkan jebakan di luar." Aku menjawab "Lalu sekarang kita bagaimana, terkurung selamanya?" "Coba kamu keluar lewat jendela ventilasi." Lalu akupun segera keluar dengan melalui jendela ventilasi.
Setelah itu, dia kembali berkata "Lihat di kirimu, di sana ada tangga, coba naik, dan perhatihan mereka dari atap. Lalu segera kulakukan, dan benar, DARK FALCON telah menunggu di depan pintu. Lalu sesaat kemudian, Rico berkata kepada Fahris "Ternyata memang tidak ada penyusup, rupanya aku cuma salah dengar." "Mangkanya, punya otak itu dipakai! Ayo, kita cabut!" sahut Fahris. "Ayo!!" jawab yang lain. Lalu Merekapun segera pergi. Lalu Gloria kembali berkata "Ayo, sekarang kita temui para korban!"
Lalu setelah itu, kami menemui para korban DARK FALCON. ternyata keadaan mereka masih sama, yaitu dalam keadaan tanpa pakaian dengan badan penuh dengan sperma yang mengering. Lalu kamipun menolong para korban, lalu kamipun segera pulang. Saat itu waktu tempat menunjukkan pukul 20:00. Itu artinya, kami telah menyusup selama 5 Jam. Lalu akupun segera pulang, begitu pula dengan Gloria dan para korban.
Keesokan harinya, aku menemui Gloria untuk membicarakan hal yang kemarin. Lalu kamipun bersepakat untuk melaporkannya ke BP-BK. Sebelum kami memasuki Ruang BP-BK, kami melihat DARK FALCON keluar dan meninggalkan sekolah. Setelah kami menanyakan kepada kepala BP-BK, beliau menjawab "Mereka terjebak sedang melakukan perkosaan terhadap anak kelas 1, sehingga mereka dikeluarkan."
Lalu kamipun terkejut mendengar hal itu. Kami tidak menyangka bahwa ada orang lain yang juga sedang menyusup di tempat kejadian. Atau mungkin saja ia sedang mengintai kami. Memang, gerak-gerik kami sering dicurigai seperti sepasang kekasih. Padahal kami hanyalah sahabat. Tetapi siapakah orangnya, hal itu masih dipertanyakan. Hal itulah yang paling berkesan dalam kehidupan menyusup kami yang paling mengherankan.
Tamat