Bookmark and Share
Kisah Totok

Mamaku berusia 51 tahun ketika peristiwa itu terjadi. Mama telah menjanda karena Papa telah meninggal dunia. Mama menurut kata orang cantik dalam usianya yang setengah baya. Dari semua sex appealnya yang paling menonjol adalah rambutnya yang terurai panjang sampai dipantatnya yang montok. Sebagai anak tunggal,aku merupakan tumpuan harapan Mama walaupun prestasiku sebagai mahasiswa biasa saja. Malam itu aku pulang mabuk berat karena hobbyku memang minum. Ini yang bikin Mama sering sedih,tetapi aku tetap tidak berhenti karena terpengaruh teman. Aku masuk kamar dan terus bermaksud tidur. Tiba tiba Mama masuk kamarku sambil menyisir rambutnya yang panjang itu.Rupanya Mama mendengar suara aku menutup pintu depan. Mama bertanya apakah aku baik baik saja,karena mengapa langsung masuk kamar tanpa berkata apa apa kepada Mama. Karena aku diam saja,Mama kemudian duduk dipinggir tempat tidurku,tangannya yang kanan diletakkan disamping pinggang kananku,duduknya disebelah kiriku,jadi Mama seolah olah berada diatas badanku. Rambutnya tergerai diatas badanku,dan tangan kirinya mengusap kepalaku setelah meletakkan sisir dimeja kecil disamping tempat tidurku.Aku memandang Mama dikeremangan kamarku yang disinari lampu tidur dimeja kecil. Aku terkesima soalnya Mama dandanannya seronok dengan make up yang tebal,bibirnya yang merah bergincu. Ternyata Mama baru pulang dari undangan bersama tetangga sebelah kepesta perkawinan anak kenalannya. Aku bilang Mama cantik sekali, dan Mama hanya tersenyum sambil tetap mengusap rambutku. Tanpa sadar aku pegang tangannya yang kanan dan mengusapnya. Rambut Mama yang lebat itu memancarkan bau harum hairspray yang membangkitkan birahiku. Mama malam itu dimataku seperti geisha yang siap melayani pelanggannya. Karena kami berdua diam,aku mulai berani mengelus rambut hitam lebat yang tergerai diatas dadaku. Kontolku mulai ngaceng meraba rambutnya yang menggerai tebal itu. Tangan kiriku pelan pelan aku angkat mengelus pipinya yang berbedak tebal karena make upnya. Uh aku tak tahan ingin mencumbu perempuan ini dihadapanku ,seperti cerita Sangkuriang yang jatuh birahi dengan ibu kandungnya. Mulutku terbuka dan sedikit menganga menahan birahiku. Entah mengapa Mama tiba tiba menunduk dan mencium keningku. Aku tak tahan lagi dan membalas menciumnya tetapi dibibirnya sambil tangan kiriku meraih lehernya. Mama agak berontak tetapi kemudian hanyut dengan kelembutanku menciumnya. Mama aku rebahkan didadaku dan kami mulai berciuman seperti sepasang kekasih,lembut tanpa ada keterpaksaan. Mama akhirnya aku tindih dengan tetap mencium bibirnya.Rambutnya terbusai busai diatas tem pat tidurku. Aku mulai melepas celanaku dan bajuku,yang karena susah membukanya akhirnya beberapa kancingnya copot. Aku akhirnya telanjang menindih Mamaku yang tangan kiri dan kanannya erat mencengkeram sprei tempat tidurku. Matanya agak terpejam dan mukanya menengok kekiri atas sewaktu aku menjilat dan menggigit leher kanannya. Susunya yang mulai agak kendor itu aku remas lembut, dan memang tetek Mama cukup besar. Mama melenguh seperti orang kesakitan,pinggulnya menggisar gisar selangkangku. Sambil mengemot teteknya,aku turunkan celana dalam Mama. Mama ditengah nafsunya hanya bisa berbisik pelan melarangku,tetapi sepertinya merestuiku untuk mencopot celana dalamnya. Aku meraba memeknya dan mengelus itilnya,yang ternyata sudah mulai berair. Aku akhirnya minta ijin Mama untuk memasukkan kontolku kememeknya. Mama hanya menggumam tidak jelas ketika ujung kontolku sudah berada dimulut memeknya yang agak basah. Tanpa tertahan lagi Mama menangis tersedak sedak ketika aku mulai mengentotnya,anak kandungnya yang kurang ajar ini. Baru kali inilah aku meraskan jepitan memek wanita,yang juga kebetulan ibu kandungku,setelah setiap kali aku hanya mampu beronani membayangkan ngentot wanita. Aku memang kadang kadang membayangkan ibuku,Mamaku yang sexy, bahkan sampai mimpi basah.Sekarang impian telah menjadi kenyataan. Persetubuhan dengan Mama akhirnya hampir mencapai puncaknya dan aku menggemgam erat rambut dibelakang kepalanya sampai Mama terdongak kepalanya kebelakang. Sambil dengan gemas kugigit lehernya,spermaku memancar deras kememeknya. Oh,aku telah menyetubuhi pertama kali wanita cantik yang juga Mamaku tercinta. Malam itu Mamaku adalah kekasihku,lonteku dan sekaligus guruku. Aku berbisik "Mmaahh, nanti minta lagi ya....", Mama hanya senyum dikulum sambil memelukku.