Pengalaman saya berikut ini sebenarnya cukup aneh untuk diri saya sendiri. Anggap saja nama saya Dimas. Ceritanya ketika beberapa bulan yang lalu, ketika saya dan temanteman berpatungan menyewa sebuah kamar di hotel bintang 5, yaitu hotel Borobudur. Kami semua 4 orang adalah teman yang cukup akrab sejak kecil. Maksud kami semua menyewa kamar di hotel tersebut adalah karena selain mendapat diskon untuk harga kamar, kami juga ingin bermaksud menyewa dan menonton striptease di malam harinya. Kami berempat adalah mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Jakarta, sedangkan ketiga teman saya yang lainnya lain universitas dengan saya. Akhirnya setelah dirundingkan kami akan menginap di hotel tersebut pada hari Sabtu malam, karena di hotel itu juga terdapat sebuah cafe yang cukup terkenal, yaitu "Musro" atau Music Room. Untuk urusan menyewa striptease-nya saya menyerahkan urusan itu pada teman saya yang memang sudah sering melakukan transaksi seperti itu.
Dan pada hari yang ditunggutunggu akhirnya tibalah malam Sabtu itu. Setelah kami makan malam di hotel tersebut, kirakira sekitar pukul 20:30 kami semua kembali ke kamar, karena cewek striptease-nya akan datang sekitar jam 21:00. Dan akhirnya sekitar jam 9:00 lewat bunyilah bel kamar, dan teman saya membuka dan ternyata benar itu adalah si cewek striptease. Begitu dia masuk dan saya melihatnya, alangkah kagetnya saya kalau si cewek itu tidak lain adalah teman sekelas kuliah saya di kampus yang bernama Dewi. Wajah Dewi juga sempat pucat, mungkin karena dia juga kaget melihat yang menyewanya adalah ternyata saya, tidak lain teman ngobrolnya juga di kampus. Memang Dewi sempat saya taksir ketika saya baru masuk kuliah, karena dia memiliki tinggi sekitar 168 cm, dengan berat 50 kg. Menurut saya itu cukup ideal, ditambah ukuran payudaranya yang cukup besar, yaitu 36B. Cuma pada waktu itu saya mengurungkan niat saya untuk mendekatinya karena Dewi sudah memiliki kekasih seorang pilot di sebuah perusahaan penerbangan nasional.
Setelah melihatnya, saya langsung mengajak Dewi untuk mengobrolnya di luar kamar sebentar. Saya mengatakan saya tidak tahu kalau yang disewa itu adalah Dewi, dan saya tidak tega menonton teman sekampus saya sendiri melakukan striptease. Dan akhirnya saya bilang sama temanteman saya yang lain, bahwa saya tidak tega untuk melihatnya. Maka setelah itu saya terlebih dulu pergi ke "Musro". Kirakira setelah 2 jam, temanteman saya itu kemudian menyusul ke "Musro" dan membawa Dewi juga. Temanteman saya memanasi saya dengan bilang kalau tubuh teman saya si Dewi memang aduhai, apalagi goyangannya. Akhirnya setelah temanteman saya yang lain turun ke dance floor, saya berbicara dengan Dewi, saya menanyakan kenapa dia bisa sampai terjun ke dunia seperti ini, dan bagaimana tanggapan pacarnya yang pilot itu. Ternyata dia melakukan ini karena kebutuhan uang, maklum dia adalah anak daerah, dan kiriman dari daerah selalu telat, selain itu dia juga mengakui kalau nafsu seksnya agak berlebihan. Untuk urusan pacarnya, dia bilang kalau pacarnya yang pilot itu tidak tahu sama sekali dengan kegiatannya.
"Mas.. kamu kenapa nggak ikutan nonton tadi di atas?" tanyanya.
"Saya nggak tega liat kamu Dew, kita kan sering main di kampus, masa saya pake kamu?" jawabku.
"Padahal nggak apaapa kok, kan sudah resiko pekerjaan aku loh Mas.." jawab Dewi.
"Yah.. lain kali aja deh yah.." jawabku sambil bercanda.
Lamalama setelah bicara panjang lebar muncul juga pikiran nakalku, bagaimana tidak, Dewi dulu pernah saya taksir, sekarang giliran saya bisa pakai kenapa tidak dipakai saja? Hehehe.. Akhirnya tibatiba saya memberanikan diri untuk mengatakan bahwa saya ingin memakainya malam ini, dan Dewi mengatakan bolehboleh saja. Dan kemudian saya memberitahu pada temanteman yang sedang asyik di dance floor kalau jangan ada yang balik ke kamar sebelum jam 3:00 subuh. Lalu saya dan Dewi akhirnya naik berdua ke kamar yang kami sewa. Setelah di dalam kamar mulamula saya agak canggung, bagaimana tidak, saya memakai teman sekelas saya untuk memenuhi kebutuhan seks saya. Sedangkan Dewi santaisantai saja, apa mungkin sudah berpengalaman, pikir saya.
Akhirnya setelah Dewi yang memulai dengan memeluk saya dan menciumi saya, barulah gantian saya juga membalas ciumannya. Lamalama saya menjadi nafsu dan sudah lupa kalau cewek depan saya itu adalah Dewi teman kelas saya, dan akhirnya saya membuka baju ketatnya, sehingga payudaranya yang cukup montok terlihat dengan jelas. Kemudian saya remasremas dan saya ciumi dengan seksama. Terlihat dari muka Dewi bahwa dia juga ikut merasakan kenikmatan cumbuan saya. Tanpa disuruh saya, kemudian Dewi langsung membuka celana saya, dan terlihatlah batang kemaluan saya yang cukup besar, yah.. ukuran normal deh. Dijilatnya dan dihisapnya dengan penuh nafsu, sehingga lamalama mulai basahlah kemaluan saya itu.
Semakin malam rupanya semakin panas kami berdua bercumbu, dan saya mulai melucuti semua pakaiannya, dan mulailah menciumi dan menjilat lubang kemaluannya. Bulubulu halus tidak menghalangi lidah saya untuk terus menjilatinya. "Aghh.. Mas, kamu pintar sekali merangsang.." desahnya. "Uh.. uh.. arghh.." desahnya dengan nafas yang sudah tidak karuan lagi. Dan pada akhirnya tibatiba Dewi orgasme terlebih dahulu, mungkin karena permainan lidah saya yang cukup handal. Dengan tubuh yang tibatiba mengejang dia memegang rambut saya. Setelah melihat itu, saya menjadi semakin nafsu saja. Kemudian Dewi saya suruh mengangkang dengan lebar, sehingga lubang kemaluannya terlihat dengan jelas, dan langsung saya melakukan penetrasi ke kemaluannya. "Ooghh.. ahh.. ahh.." desahanku. "Mass.. sakitt sekali.." teriak Dewi sambil menahan sakit. Waktu terus berjalan dan rasa sakit itu sudah berubah menjadi rasa nikmat yang tiada tara, yang terdengar kini adalah suara desahan nafsu dari Dewi yang minta agar gerakan saya semakin cepat. "Uh.. dorong lebih cepat lagi dong Mas.. oghh.." desahnya. Bosan dengan gaya tersebut, maka kami merubah gaya, dengan saya di bawah dan Dewi di atas saya. Setelah batang kemaluan saya dibimbingnya masuk ke dalam lubang kemaluannya, maka mulailah Dewi menggerakkan pinggulnya naik-turun, dari gerakan pelan dan makin lama semakin cepat dan pasti.
"Ohh.. nikmat sekali Dew.." kata saya.
"Iya Mas.. benarbenar malam yang tidak terlupakan.." jawabnya.
Tidak lama kemudian tibatiba tubuh Dewi mengejang kembali, dan saya merasakan adanya cairan hangat yang membasahi batang kemaluan saya yang masih tertanam di dalam lubang kemaluannya. Oh, sungguh kenikmatan yang luar biasa, dan batang kemaluan saya merasakan pijatan otototot lubang kemaluannya yang kuat. Kemudian tidak terlalu lama kemudian giliran saya yang mengeluarkan cairan mani saya di dalam lubang kemaluannya.
Setelah dua jam bermain, akhirnya kami merasakan lelah sedikit. Dan akhirnya permainan berhenti, dan kami berdua kembali merapikan tubuh masingmasing dan siap kembali menuju "Musro" untuk bertemu dengan temanteman yang lain. Dalam perjalan menuju "Musro" saya masih sempat bercanda dengan mengatakan bahwa saya belum puas dengan malam ini dan ingin melakukannya. Lalu Dewi mengatakan bahwa dia maumau saja, dan dia tidak keberatan sama sekali. Maka setelah itu saya memesan kamar untuk kami berdua, dan mungkin teman-teman saya bingung akan sifat saya yang tadinya malu untuk melihat teman kelasnya menjadi striptease, kok sekarang malah bernafsu sekali.
Akhirnya malam harinya sampai pagi harinya kami melakukan kembali sampai 3 kali. Benarbenar weekend yang tidak terlupakan buat saya. Besok siangnya sebelum kami check out, saya dan Dewi melakukannya kembali di kamar mandi. Sampai sekarang saya masih sering bertemu di kampus dengan Dewi, walaupun tidak semua mata kuliah saya selalu sekelas dengan dia, rahasia ini cuma kami berdua yang tahu. Dan terus terang saja saya sering sekali memakai dia.
TAMAT