Di sebuah rumah yang besar dan luas di daerah Solo tinggallah pasangan muda, anak dari seorang pengusaha yang berhasil di bidang usahanya. Rumah ini baru saja selesai mereka bangun. Karena besar dan luasnya rumah ini maka mereka memakai beberapa orang pembantu dan tukang kebun. Selain itu di pintu gerbangnya ada pos satpam yang akan mengawasi tamu masuk. Karena mereka belum dikarunai anak maka ira tinggal dirumah dan suaminya rudi yang kekantor meneruskan usaha yang ditinggalkan ayahnya, bersama kakak-kakaknya.Didalam rumah yang besar dan banyak kamarnya itu, Ira merasa kesepian dan resah, ia memang berada dilingkungan yang serba megah namun kepuasan batin tidak ia dapatkan. Padahal ia dan Rudi baru 1 tahun menikah. Didalam kehidupan sex ia tidak ada masalah dan halangan. Rudi saat ini berusia 29 tahun dan Ira 26 tahun.
Sebagai layaknya pasangan muda, hampir setiap ada kesempatan mereka selalu melakukan hubungan badan di kamarnya yang serba lux itu. Tidak jarang mereka bepergian ke villanya di tawangmangu untuk melepaskan rasa suntuk dan melepaskan kepenatan setiap hari. Suatu malam, di rumah itu tanpa diketahui oleh Ira dan Rudi, diluar kamarnya ada sepasang mata yang mengintip dari balik jendela. Sepasang mata itu milik seorang lelaki yang biasanya bertugas sebagai satpam di rumahnya itu. Namanya Usup. Dari dulu semenjak Usup mulai bertugas di rumah itu Usup telah menaruh perhatian terhadap istri majikanya itu. Meskipun jika keluar rumah Ira selalu pakai pakaian celana panjang dan kepalanya tertutup selendang namun kecantikan dan kesintalan nyonya majikannya itu membuat Usup sulit tidur.
Usup dari balik jendela yang ditutup gordyn itu terus mengamati dan melihat tingkah laku suami istri itu. Malam itu Rudi dan Ira seperti bisa bermesraan dulu barulah mereka saling melepaskan pakaian masing-masing, untuk melakukan hubungan badan. Usup diluaran dengan nafas memburu melihat ketelanjangan suami istri itu. Namun yang terus diperhatikannya adalah sosok tubuh Ira, yang biasanya di luaran ia liat berpakain tertutup semua, namun di saat itu hampir seluruh bentuk tubuh Ira ia liat tanpa ada yang menutupnya.
Malam itu hampir dua jam Usup menyaksikan aksi pasangan muda itu bersebadan. Usup sempat pusing melihatnya. Dikepalanya terbayang kehalusan dan kesintalan tubuh majikannya itu. Bayangan itu terus bermain di pelupuk matanya. Pada suatu saat, Rudi karena ada urusan maka ia berangkat keluar negeri untuk beberapa saat.Maka ia tinggalkan Ira di rumah itu. Ia tidak kuatir sebab di rumah itu ada pembantu dan satpam yang siap mengamankan rumah dan isinya.
Siang itu, iseng-iseng Ira berkeliling rumah dan melihat bunga di pekarangannya. Lalu ia singgah di pos jaga Usup, saat itu Usup sedang akan duduk dan ia kaget karena tidak bisanya Ira singgah di pos nya.
" Selamat siang pak?" sapa Ira ramah.
"Siang juga bu?" jawab Usup.
"Bagaimana pak? apa ada hambatan?" tanya Ira
"Ooo.. tidak bu?" jawab usup lagi.
Lalu ia masuk ke ruang Usup itu dan duduk di dalamya. Didalam ruang itu lengkap ada kamar mandi dan ruang tidur satpam. Ira duduk dan berbicara dengan Usup panjang lebar tentang keamanan di rumah itu. Ira sempat memperhatikan Usup, ia akui Usup sebagai satpam amat berani dan memiliki otot yang kuat seperti tentara. Tubuhnya hitam legam dan wajah kerasnya terlihat.Dulunya Usup memang tentara dan karena suatu sebab ia di pecat, maka untuk menyambung hidupnya ia menjadi satpam.
Malam harinya, untuk menghilangkan kejenuhannya di rumah itu, ia berjalan-jalan di halaman itu dan membawa makanan kecil untuk Usup. Ia ke ruang satpam dan duduk didalamnya, Usup menjadi salah tingkah,
"Bu? saya tidak enak sama ibu masa, duduk di ruang ini?" kata Usup.
"Ohh ndak apa-apa la pak? moso.. duduk saja ndak boleh?"
" Saya takut nanti Pak Rudi marah," jawab Usup.
"Ooo itu to.. oo Mas Rudi sekarang sedang di Canada, jadi ndak apa kok pak.."terang Ira.
"Kalau Pak Usup keberatan saya disini, bapak saja yang kedalam, kan kita bisa bicara-bicara pak?" kata Ira.
"Baiklah buk.. "kata Usup tapi hari akan hujan tampaknya katanya lagi.
Lalu Ira berjalan kedalam rumahnya dan diikuti usup di belakang. Dari belakang ia perhatikan terus pinggul majikannya itu yang saat itu memakai celana tidur dan blouse dari sutra itu. Didalam salah satu ruangan di rumah itu, Ira dan Usup berbincang bincang berbagai hal, sampai tentang masalah dalam kamarnya. Sedang hari saat itu diluaran hujan deras. Karena suasana dan dinginya malam itu, ditambah lagi pembicaraan yang terlalu menyentuh tentang urusan ranjang, membuat Usup mengetahui rahasia kamar Ira dan Rudi itu. Usup merasa mendapatkan peluang untuk masuk kedalam pribadi Ira. Dengan berbagai cara dan rayuan, Usup pun telah dapat mengenggam tangan Ira dan memeluknya. Dengan cara yang lembut ia dapat mencium bibir Ira yang mungil itu. Ira sedikit menyesal karena ia telah jatuh dalam kelembutan yang di berikan Pak Usup.
Dengan kelihaian Usup mempermainkan Ira, maka Ira dapat ia giring kedalam salah satu kamar di rumah itu. Dikamar yang di peruntukan untuk tamu itu, Ira ia tuntun. Dalam kamar itu ia baringkan Ira dengan hati-hati dan ia raba buah dada Ira tanpa membuat Ira merasa menyesal. Lalu ia buka, blouse tidur dan BH yang menutupi dada Ira satu persatu. Dibelahan dada ira ia singgah dan memilin puting dan menggigit dada ira hingga memerah.Ira saat itu tidak sadar bahwa ia punya suami dan jatuh terlalu dalam. Dengan tangannya, Usup membuka celana tidur itu dan lalu CD Ira hingga terlihat bulu-bulu halus yang tertata rapi menutupi rongga vagina Ira.
Dengan leluasa jari tangan Usup masuk dan mempermainkan lobang vagina Ira hingga Ira ingin cepat di tuntaskan..
"Ahgg ghh pakk cepat pak.. " dengus ira saat itu.
Lalu Usup membuka seluruh pakainnya dan ia kini telah telanjang bulat. Usup yang selama ini hanya melihat ira telanjang saat bersenggama denga suaminya, kini Usup dapat melihat dari dekat dan merasakan kehangatan tubuh ira yang ia bayangkan selama ini. Usuppun lalu membuka kedua kaki Ira hingga bahunya dan ia arahkan penisnya yang tegak itu siap untuk masuk kedalam vagina Ira yang masih kecil itu. Dengan sedikit di paksa, lalu amblaslah penis Pak Usup kedalam lobang itu. Ira hanya menggigit bibir bawahnya menahan rasa nyilu dan perih saat di masuki kemaluan Usup itu. Beberapa saat lamanya usup terus menggenjot dan memaju mundurkan penisnya di dalam vagina Ira hingga Ira kini merasakan nikmat dan orgasme. Lalu usup pun memuncratkan maninya di dalam vagina ira.
Ia biarkan saja tumpah didalam dan Usuppun diam di atas tubuh Ira saat itu hingga ia tertidur. Ira pun tergolek bersimbah keringat, saat itu keringat Usup telah bercampur dengan ira dan tidak ada lagi yang membatasi kulit mereka. tubuh ira masih terhimpit dibawah dan lemas. malam itu Usup melakukan nya 2 kali hingga Ira tidak sempat menolak lagi.
Sejak saat itu, bila ada kesempatan disalah satu kamar rumah itu Ira maupun Usup berpacu dalam birahi. Rudi tidak tahu dan hanya mereka berdualah yang menyimpan rahasia itu, hingga saat ini.
Tamat