Walaupun diselimuti oleh rasa takut yang berdebar debar, aku tetap akan melanjutkan niatku. Karena aku sudah sangat nafsu sama dia. Semakin dekat semakin terdengar suara Melly yang sedang mendesah desah, persis seperti suara cewek yang mendesah desah karena kenikmatan.
"Ohh.. Ah.. Ach.. Oh.. Ohh.. Yes.. Oh.. Ah.. Yess.. Oh.."
Karena sudah sangat penasaran segera saja aku menerobos pintu itu dengan cara merangkak lewat bawah. Kebetulan pintu ruang gantinya hanya sebatas dada sampai kaki. Jadi kepala dan kaki bisa terlihat dari luar. Dan aku menerobos masuk lewat lubang dibawahnya.
Ahh, aku benar-benar tak percaya akan penglihatanku sendiri. Dia sedang duduk dimeja kecil tempat meletakkan pakaian dengan keadaan telanjang bulat sambil menggosok gosok vaginanya dengan jarinya secara cepat sambil memejamkam mata dan mendesah desah kenikmatan. Tampaknya dia sedang asyik bermasturbasi ria. Sampai sampai waktu aku panggil berkali kali dia tak menyahut. Mungkin karena dia sedang keasyikan menikmati masturbasinya.
"Mmff.. Achh.. Ohh.. Mmff.." suara itu keluar dari mulutnya begitu saja dan tubuh Melly mengejang ngejang kenikmatan dan keluarlah cairan yang merembet dari dalam vaginanya menuju ke luar. Tampaknya dia baru saja mengalami orgasme. Setelah dia mengalami orgasme yang hebat, barulah dia sadar kalau aku sudah di depannya dan daritadi aku sudah memperhatikannya bagaimana dia bermasturbasi dan mengalami orgasme yang dahsyat.
"Lhoo.. Kok kamu bisa ke sini sih. Ini khan toilet cewek. Kamu kok masuk seenaknya aja sich. Ayo keluar!," teriak doi terkejut sambil menutupi kedua payudaranya dan vaginanya dengan tangannya.
"Hei tunggu dulu Mel. Oh ya, ngomong ngomong orgasme kamu tadi gimana enak nggak? Kelihatannya kamu mengalami suatu orgasme yang hebat tuh," kataku sambil memandang keindahan tubuhnya yang tidak ditutupi oleh sehelai benang pun.
"Ayolah Mel. Jujur aja. Kamu kok masturbasi sich?" tanyaku sambil memandang wajahnya yang mulai memerah.
"Itu bukan urusanmu. Sekarang keluar dari sini!," hardik doi.
"Kamu nggak perlu berkata begitu. Ayolah, mengaku sajalah," kataku sambil mulai mendekap tubuhnya dan menciuminya.
"Ok, aku tadi bayangin kamu lagi bersetubuh sama aku waktu masturbasi. Habis kamu cakep sich," kata doi sambil mulai membalas ciuman ciuman mautku.
"Oh ya. Kenapa kamu nggak bilang terus terang," kataku terkejut sambil menghentikan ciumanku ke seluruh wajahnya.
"Karena aku malu. Aku malu mengatakannya kalau aku suka kamu. Apalagi setelah aku mendengar kalau kamu belum punya pacar," kata doi sambil menundukkan kepala dengan muka yang mulai memerah.
"Hei kamu nggak perlu berbuat seperti itu. Kamu bisa ngomong langsung ke aku. Aku nggak apa apa kok," rayuku sambil meremas remas payudaranya yang menggairahkan.
"Mel, aku sebetulnya juga suka kamu, tapi aku malu ngomong ke kamu. Kamu cakep banget Mel. Kamu cewek yang sexy dan sensual. Maukah kau jadi pacarku?" kataku sambil memandangnya serius.
"Tentu Say," jawabnya sambil mencium bibirku.
Oh god, akhirnya kudapatkan juga cewek ini. Cewek cakep impianku.
"Mulai sekarang kamu nggak perlu melakukan masturbasi dan ngebayangin sedang bersetubuh denganku, Mel. Mulai sekarang kita akan bersetubuh sungguhan."kataku sambil mulai merenggangkan kedua pahanya.
Tetapi dengan cepat doi merapatkan pahanya kembali dan menggelengkan kepalanya.
"Kenapa Mel? Ayo kita lakukan. Ini sebagai perwujudan cinta kita Mel." rayuku sambil meremas remas payudaranya.
"Bukannya aku nggak mau Son, tapi aku masih perawan. Aku belum pernah berhubungan seks. Aku takut sakit," kata doi sambil memelukku dan memberi aku ciuman di pipi.
"Tenang Mel, sakitnya cuma sebentar dan sekali ini aja kok. Untuk selanjutnya sudah nggak sakit lagi. Aku akan melakukannya dengan hati hati," kataku dengan penuh kasih sayang.
"Kamu janji ya?" kata doi sambil memandangku serius.
"Tentu Mel. I love you honey," kataku sambil meregangkan pahanya.
Tampaknya vaginanya Melly masih utuh. Berarti dia masih perawan. Oh god, apa yang harus kulakukan. Haruskah kuperawani dia. Aku sebetulnya nggak tega, tapi karena sudah nggak kuat nahan nafsu, segera saja kugosok gosok vaginanya dengan jariku.
"Ahh.. Ohh, achh.. Sonn.. Ahh.. Ohh.. Yes.. Kamu.. Na.. Kkal.. Ahh.. Ohh.. Yes.. Oh.. Yes.. A.. Yo.. Mas.. Suk.. Kin.. Dong" kata doi sambil mengeliat geliat karena nikmat bercampur geli.
Jujur aja, aku melakukan itu untuk mengetahui dimana lubang vaginanya. Karena baru kali ini aku bersetubuh. Aku nggak tahu harus dimasukkan kemana. Tanpa kusengaja jari tengah tanganku masuk secara tak sengaja kesebuah lubang didaerah vaginanya. Mungkin inilah lubangnya. Karena waktu jariku masuk ke sini, Melly makin keenakan dan ngomong.
"A.. Yo.. Yach.. Situ.. Si. Tu.. Masukin kesitu.." kata Melly sambil memejamkan mata erat sekali.
"Ok, lets do it," pikirku.
Segera kulepas celanaku dan penisku pun langsung menyembul keluar. Tampaknya penisku sudah terlalu lama 'on' nya. Jadi ukurannya sekarang sudah benar-benar gede. Segera saja kuregangkan kakinya dan Mellypun hanya memejamkan mata menunggu kenikmatan yang akan menimpanya. Lalu kumasukkan penisku ke vaginanya yang sudah berlendir karena dia tadi melakukan masturbasi. Dari dalam vaginanya tercium bau harum yang khas. Tampaknya harapanku untuk memasukkan penisku ke dalam vaginanya tidak berhasil dan doi pun menjerit keras banget.
"Arrgghh, sakit.. sakit.. Hati hati.." teriak doi.
Akupun jadi bingung. Aku takut semua cewek yang di luar masuk kemari dan menemukanku sedang bersetubuh dengan Melly, bisa gawat nih. Maka itu segera kuhentikan mendorong penisku ke dalam vaginanya Melly dan mulai mencium bibirnya sambil mempermainkan lidahnya dengan lidahku. Diapun tampaknya sangat senang dengan permainan lidahku. Secara perlahan lahan dia ikut merespon permainan lidahku. Setelah dia mulai tenang. Segera kusambar pakaian renangnya dan meyuruhnya untuk menggigitnya untuk menahan sakit.
"Mel, kamu kalau sakit, gigit ini yach," kataku sambil memasukkan bagian tali dari pakaian renangnya ke mulutnya.
Segera saja kudorong pelan pelan. Dan Mellypun semakin keras menggigit pakaiannya sambil menggeleng gelengkan kepalanya dengan lemah. Aku tahu dia merasakan sakit yang amat sangat karena vaginanya memang benar-benar sempit dan nikmat. Aku sampai memejamkan mata untuk lebih menikmati kerapatan dan kehangatan vaginanya. Setelah bagian penisku masuk aku merasakan suatu lapisan yang agak sulit ditembus. Tapi aku nggak mau sulit sulit mikirin cara untuk nembusnya. Khan Melly sudah nggak akan teriak lagi.
Aku pun segera memundurkan penisku sedikit dan menghunjamkannya ke dalam vaginanya. Akhirnya berhasil juga kurobek selaput daranya dan ohh.. Vaginanya nikmat sekali. Benar-benar vagian perawan. Benar-benar mencengkeram dan sempit serta lembut. Segera saja kumaju mundurkan penisku di dalam vaginanya dan baju yang digigit oleh Melly kulepaskan. Dan sejak baju yang digigitnya aku lepaskan, dia sudah nggak menjerit jerit lagi. Dia justru mendesah desah kenikmatan sambil memejamkan matanya.
"Ohh.. Ahh.. Ah.. Ah.. Ahh.. Ahh.. Ah.. Ahh.. Ohh.. Yess.. Ahh.. Ach.. Achh.. Ahh," doi mendesah desah dengan tubuh yang sudah mulai memanas dan berkeringat.
Sementara aku pun tak mau menyia nyiakan kesempatan ini. Karena baru sekarang aku melakukan seks dan rasanya, benar-benar ueenak sekali. Lebih enak daripada kita onani sendiri. Aku pun mulai menciuminya sambil meremas remas kedua payudaranya yang berukuran lumayan. Sementara itu penisku tetap saja keluar masuk menjelajahi vagina Melly yang masih sempit. Aku pun mulai memeluknya dengan erat sambil kuelus elus punngungnya yang mulus itu. Setelah beberapa menit, tiba tiba kurasakan aku sudah nggak sanggup menahan muatan penisku lagi.
Langsung aja kupercepat genjotanku di dalam vagina Melly dan Mellypun mulai mendesah desah nikmat sambil mengelus ngelus pungungku dan menciumi leherku sambil bilang I love you berkali kali. Aku sudah nggak ngerti berapa kali dia ngomong begitu. Yang jelas suaranya sangat menggairahkan.. Dengan suara suara itu aku jadi bersemangat dalam menggenjotnya. Tapi tak lama kemudian tubuh Melly tiba tiba saja mengejang. Tubuh yang indah dan menggairahkan itu mengejang ngejang. Dan Melly mulai memelukku erat sambil memejamkan mata yang sangat erat. Tampaknya dia sedang mengalami orgasme.
"Mmff.. Mmff.. Acchh.. Achh.. Mmff," kata kata itu keluar dari mulutnya dengan suara yang nyaris tak terdengar.
benar-benar menggairahkan suaranya pada saat itu. Dalam vaginanya kurasakan keluar cairan yang hangat. Cairan itu benar-benar membuat vaginanya menjadi semakin becek. Akupun jadi semangat untuk memompanya. Setelah beberapa menit, aku segera memeluk tubuhnya dengan erat dan kusemprotkan spermaku kedasar vaginanya. Aku merasa puas banget saat itu. Bayangkan sudah dapat anaknya dapat pula perawannya. Benra benar beruntung aku.
Setelah aku menyemprotkan seluruh spermaku ke dalam vaginanya Melly. Segera kukecup bibirnya dan kumainkan lidahku didalamnya dan Mellynya meresponnya dengan tenaga yang sangat lemah sekali. Tampaknya dia benar-benar sudah kecapaian. Energinya terkuras setelah bersetubuh denganku tadi. Lima menit kemudian ketika dia sudah sadar, segera kuremas remas payudaranya dan kugigit gigit kecil puting payudaranya yang berwarna merah muda. Sementara itu dia hanya mendesah desah saja dipelukanku.
Akupun mengajaknya berenang dan kukenalkan dia kepada teman temanku. Mereka semua terperangah melihat kecantikan Melly. Setelah itu kamipun pulang ke rumah kami masing masing dan sejak itu aku jadi sering kerumahnya Melly untuk melakukan seks dengannya dan untuk selalu dapat bertemu dengan dia, tempat lesku aku alihkan ke GO Jimerto. Tentunya setelah dapat surat keterangan dari GO Sidosermo.
Tamat