Sebut saja namaku Tasha. Agustus kemarin baru saja aku merayakan ulang  tahunku yang ke 36. Sebuah perayaan ulang tahun yang sangat berkesan  buatku, karenanya aku tidak tahan untuk tidak meceritakannya di situs  ini. Situs ini kukenal secara tidak sengaja ketika pada suatu ketika aku  online di sebuah warnet, ternyata begitu layar Internet Explorer  terbuka langsung masuk ke situs ini. Terus terang cerita-cerita di situs  ini sangat menggugah hasratku, meskipun aku tahu ada beberapa cerita  yang jelas-jelas hanya karangan belaka. Namun aku merasa agak 'minder'  untuk menceritakan pengalamanku yang begitu-begitu saja, sampai akhirnya  aku mengalami hal yang sangat berkesan di ulang tahunku kemarin. 
Sebagai  ibu rumah tangga dengan suami yang luar biasa sibuk, aku sering merasa  jenuh di rumah. Pergaulanku pun tidak terlalu luas. Aku bukan tipe  wanita yang senang kumpul-kumpul, ke kafe, hura-hura dan sebagainya.  Hiburanku paling hanya TV, telepon dan komputer. Aku sering chating  untuk menghilangkan kejenuhanku. Dari chat itulah aku mulai mengenal  yang namanya perselingkuhan. Kepulangan suamiku yang hanya empat-lima  hari dalam sebulan jelas membuatku sepi akan kasih sayang. Dan tentunya  sepi pelayanan. Tapi mungkin aku juga terpengaruh oleh teman-teman  chatku. Sebelum kenal chating, aku tidak begitu perduli dengan  kesepianku. Namun setelah banyak bergaul di chat, aku mulai merasa bahwa  selama ini hasrat birahiku tak pernah terpenuhi. 
Ronny adalah  pria pertama yang berselingkuh denganku. Usianya lima tahun lebih muda  dariku dan sudah menikah. Tubuhnya cukup ideal dan aku puas setiap  berkencan dengannya. Namun kami tidak bisa sering-sering karena istri  Ronny bukan tipe wanita yang bisa dibohongi. Setelah Ronny aku pun  semakin membuka diri dengan menggunakan nick chat yang bikin penasaran.  Beberapa pria mulai sering mengisi kekosongan birahiku. Ada Ferry,  manager sebuah perusahaan kontraktor berusia 30 tahun yang lihai  memancing birahiku. Lalu ada Dhani yang seumuran denganku yang tidak  pernah puas dengan pelayanan istrinya. Dan masih ada beberapa lagi. 
Aku  mulai mengenal daun muda ketika berkenalan dengan Chris, mahasiswa  salah satu PTS di Jakarta yang usianya lebih muda 15 tahun dariku. Waktu  itu aku agak segan berkenalan dengannya karena usianya yang terpaut  jauh sekali denganku. Namun Chris memberiku pengalaman lain. Suatu  ketika dia datang ke rumahku saat rumahku sedang sepi. Dan dengan gairah  mudanya yang menggelegak, Chris memberikan sensasi tersendiri padaku.  Apalagi dengan 'Mr. Happy' miliknya yang king size. That was great. 
Aku  pun jadi tertarik dengan daun-daun muda yang bertebaran di chat room.  Sampai akhirnya aku mengoleksi sekitar 20 daun muda dengan usia antara  17-25 tahun yang keep contact denganku. Memang baru 4 orang dari mereka  yang sempat berkencan denganku, namun yang lainnya tetap aku kontak via  telepon. Hingga akhirnya menjelang ulang tahunku Agustus kemarin aku  punya rencana yang belum pernah aku lakukan sebelumnya. Aku mengontak 8  daun muda yang kupilih untuk merayakan ulang tahun bersamaku. Pilihan  pertama jatuh pada Felix, siswa kelas 3 di salah satu SMU yang cukup  terkenal di Jakarta Selatan. 
"Halo tante..", sapanya ceria ketika aku menghubungi HP-nya. 
"Ya sayang, Sabtu ini ada acara nggak?", tanyaku tanpa basa-basi. 
"Ya biasa tante, paginya sekolah dulu", jawabnya sedikit manja. 
"Tapi sorenya free kan, tante ada acara nih..", tanpa kesulitan Felix menyanggupi undanganku. 
Selanjutnya  Arga, mahasiswa salah satu PTS di Depok. Tanpa kesulitan pula Arga  menyanggupi undanganku. Kemudian Frans, salah seorang instruktur di  pusat kebugaran milik seorang binaragawan ternama di negeri ini. Frans  juga menyanggupi. Aku senyum-senyum sendiri membayangkan tubuh Frans  yang tegap berotot dan ukuran Mr. Happynya yang.. wow! Aku pernah sekali  berkencan dengannya dan aku takjub dengan Mr. Happy miliknya yang  panjangnya 3 kali Nokia 8850 milikku. Selanjutnya Dodi, siswa SMU di  salah satu sekolah swasta yang cukup elit di bilangan Jakarta Selatan.  Lalu Stanley, mahasiswa PTS ternama di daerah Grogol dengan sepupunya  Jonathan yang juga kuliah di tempat yang sama. Lantas Rhino, gitaris di  salah satu kafe di daerah Selatan. Dan terakhir tentu saja Chris, daun  muda pertamaku. 
Hari yang kunantikan pun tiba, tepatnya sehari  sebelum ulang tahunku. Pagi-pagi sekali aku menitipkan Juliet, anakku  yang duduk di bangku SMP, ke rumah kakakku. Aku beralasan ada reuni SMA  weekend ini. Setelah itu aku mampir ke salah satu bakery di bilangan  Hayam Wuruk untuk mengambil kue ulang tahun pesananku. Kemudian aku  langsung check in di suite room salah satu hotel berbintang di daerah  Thamrin. Di kamar aku segera re-check daun-daun mudaku untuk memastikan  kehadiran mereka. Semua beres, mereka akan hadir sekitar jam 5 sore. 
Sekarang  baru jam 11 siang. Cukup lama juga sampai jam 5 sore nanti. Sambil  tiduran di ranjang aku membayangkan apa yang akan terjadi nanti. Kok  malah jadi horny. Aku mondar-mandir di kamar tak karuan. Untuk mengusir  kejenuhan aku turun ke bawah, sekalian mencicipi makan siang di restoran  hotel tersebut. Di salah satu meja, aku melihat 5 orang wanita seusiaku  dan 1 orang pria yang wajahnya masih cute sekali. Mungkin masih kuliah  atau sekolah. Mereka makan sambil ngobrol dan tertawa-tawa. Sama sekali  tak menyadari kehadiranku, sampai akhirnya salah seorang dari  wanita-wanita itu beradu pandang denganku. Dia memberitahu yang lain,  dan si cute melambai ke arahku. Aku tersenyum dan membalas lambaiannya. 
Selesai  makan, aku mendapat selembar memo dari salah seorang pelayan. Aku  membaca isi pesannya, "DANIEL, 0856885--- PLZ CALL ME". Aku tersenyum.  Sampai di kamar, aku menghubungi nomor tersebut. 
"Halo.." terdengar ribut sekali di ujung sana. 
"Halo, Daniel?" tanyaku. 
"Ya, siapa nih?" tanya si pemilik suara itu lagi. 
"Aku dapet memo dari kamu.." 
"Ohh..  iya, nama kamu siapa?" kami berkenalan, dan ternyata Daniel adalah si  cute yang aku lihat di resto bersama 5 wanita tadi. Dan aku surprise  sekali setelah mengetahui bahwa Daniel juga sedang merayakan ulang  tahunnya hari ini. Dia juga surprise setelah kubilang bahwa aku juga  akan merayakan ulang tahun di sini. Kemudian Daniel mengundangku untuk  merayakan ulang tahun di kamar yang disewanya di bawah. Kebetulan!  Sambil mengisi waktu nggak ada salahnya pemanasan dulu. 
Family  room yang disewa Daniel penuh dengan balon aneka warna. Kelima wanita  yang kulihat tadi ada di situ. Salah satunya adalah adik maminya Daniel,  dan yang lain teman-temannya. Rupanya Daniel 'dipelihara' sebagai  gigolo oleh kelima wanita tersebut. Candra, adik maminya Daniel adalah  wanita pertama yang mengenalkan anak itu ke dalam dunia seks. Lalu ada  Shinta dan Melly, teman kerja Candra, serta Yuni dan Liana, teman  aerobik Candra. Dan hari itu mereka berlima sepakat untuk merayakan  ulang tahun Daniel di kamar tersebut sejak tadi malam. Tepat jam 12 tadi  malam Daniel menirima suapan kue ulang tahun dari mulut wanita-wanita  itu secara bergantian, dan jam 5 pagi tadi mereka baru selesai melepas  birahi bersama. 
Acara kali ini semacam games, dimana Daniel  dalam keadaan telanjang bulat diikat dengan mata tertutup atas ranjang  dengan penis yang tegak. Kemudian secara acak kelima wanita itu  memasukkan penis Daniel ke dalam vagina mereka, dan saat itu Daniel  harus menebak, siapa yang sedang menindihnya. Kalau benar, Daniel  diperbolehkan melepaskan ikatannya dan melepas birahinya dengan wanita  yang tertebak. Tapi kalau salah, wanita tersebut akan menyodorkan  vaginanya ke mulut Daniel, dan anak itu harus memuaskannya dengan  lidahnya. 
Aku menyaksikan permainan yang seru itu di salah satu  kursi di situ. Ramai sekali mereka bermain. Kadang aku senyum-senyum  ketika Daniel salah menebak. Anak itu lihai sekali melakukan oral sex,  sudah 3 wanita yang klimaks akibat permainan lidahnya. Aku menikmati  permainan itu, yang ujung-ujungnya mereka kembali berpesta sex berenam.  Candra mengajakku bergabung. Sebetulnya aku agak keberatan, karena aku  belum pernah melakukan hubungan seks dengan melibatkan wanita lain.  Namun aku ngiler juga melihat tubuh Daniel yang cukup oke itu, apalagi  dengan penisnya yang wow! 
Lumayan juga buat pemanasan. Aku  sempat dua kali klimaks di pesta mereka. Yang pertama dengan Daniel, dan  yang kedua..ehm, saat oral sex dengan Liana. Jujur saja, awalnya aku  agak jengah ketika merasakan kulit tubuhku bersentuhan dengan kulit  wanita-wanita itu, apalagi saat menyentuh bagian-bagian sensitif. Namun  gairah birahi yang menyala-nyala dapat membuatku melupakan semua rasa  risau tersebut. Akhirnya aku sangat menikmati juga bermain dengan  wanita-wanita itu. 
Sayangnya menjelang jam 5 aku harus selesai  lebih awal, kerena sebentar lagi orang-orang yang akan merayakan ulang  tahunku akan datang. Padahal aku baru saja menikmati permainan mereka.  Aku pun pamit, namun sebelum kembali ke kamar aku mengundang mereka ke  kamarku untuk bergabung dengan pesta ulang tahunku nanti malam. Mereka  setuju, terutama kelima wanita tersebut karena mendengar ada 8 daun muda  yang kuundang untuk memuaskan hasratku. 
Masih kurang lima menit,  aku menunggu sendirian di kamar yang luas tersebut. Frans yang pertama  kali datang. Pria bertubuh tegap itu langsung mencium bibirku sambil  mengucap happy birthday. Dengan gaya jantannya Frans bermaksud  menggendong tubuhku seperti biasa, namun aku menahannya. 
"Ntar Frans, tunggu yang lain..", kataku. 
Wajah Frans terlihat bingung. 
Aku pun menjelaskan rencana ulang tahunku kepadanya. Pria itu tertawa terbahak-bahak. 
"Gila.. tante maniak banget ya, emang kuat?", goda Frans. 
Aku  tersenyum. Tak lama kemudian Chris datang. Anak itu terkejut mendapati  ada pria lain di kamar itu. Aku pun kembali menjelaskan rencanaku  kepadanya. Chris sampai geleng-geleng. Lalu Felix dan Dodi datang secara  bersamaan dengan raut wajah keduanya yang sama-sama bingung. Chris dan  Frans tertawa-tawa melihat kebingungan mereka. Kemudian Stanley dan  Jonathan juga datang bersamaan, namun mereka tidak terlalu kaget karena  aku sering bermain bertiga dengan mereka. Lalu Arga, dan terakhir Rhino.  
Lengkaplah sudah. Aku mengajak mereka ke sauna untuk mandi  bersama. Aku melihat beberapa dari mereka agak risih. Mungkin mereka  tidak terbiasa berada dalam satu ruangan dengan sesama pria dalam  keadaan telanjang. Hanya Stanley, Jonathan, Frans dan Chris yang bisa  menguasai keadaan. Yang lain masih terlihat agak nervous. Selesai  bersauna, aku mengeluarkan anggur yang kubawa dari rumah tadi. Anggur  itu sudah kucampur dengan obat perangsang dan obat kuat konsentrasi  tinggi. Aku jamin siapa pun yang meminumnya mudah sekali terangsang dan  dapat bertahan lama. Aku memberikan mereka satu persatu. Kemudian kita  ngobrol-ngobrol di atas ranjang sambil minum. Oya, semenjak dari sauna  tadi, tak satu pun tubuh kami yang ditutupi pakaian. Kami sudah  bertelanjang bulat. 
Kami terus ngobrol-ngobrol sambil aku  menunggu reaksi obat tersebut. Sekitar setengah jam kemudian mereka  mulai menunjukkan gejala-gejala terangsang. Beberapa bahkan penisnya  mulai mengeras. Aku mencoba membakar gairah mereka dengan menjamahi  tubuhku sendiri. Sambil minum kuusap-usapkan tanganku ke seluruh tubuh,  kumainkan payudaraku, dan kuusapi permukaan vaginaku. Aku tertawa dalam  hati. Dari tingkah laku dan ekspresinya, jelas sekali kalau birahi  mereka sudah naik ke kepala. Namun tak ada yang berani memulai, sampai  Chris yang duduk di dekat kakiku memberanikan diri menyentuhku. Frans  ikut-ikutan menjamah tubuhku, disambung Felix, dan akhirnya semua  bergumul menyentuhku. Ah great! The party has just begun. 
Aku  asyik berciuman dengan Frans dengan panuh nafsu, sementara Arga dan Dodi  menjilati kedua payudaraku. Tangan kiriku asyik mengocok penis Felix  sedangkan yang kanan dengan lincah memuaskan Chris. Lidah Jonathan  menari lincah di perutku, memberikan sensasi kenikmatan tersendiri.  Sementara Stanley dan Rhino melengkapi kenikmatan dengan menjelajahi  daerah di bawah perut dengan lidah dan jari-jari mereka. Ahh.. baru kali  ini aku merasakan gejolak yang luar biasa. Setiap jengkal tubuhku  rasanya dimanja dengan sentuhan mereka. Kami pun bertukar-tukar posisi. 
Hampir  dua jam kami melakukan fore-play tersebut. Chris yang pertama berhasrat  menembus lubang vaginaku. Sambil bersandar di dada Frans yang bidang,  sementara Stanley dan Felix asyik mencumbui tubuhku yang terawat, aku  menerima kenikmatan yang diberikan Chris. Ahh.. anak itu hebat sekali  memainkan temponya. Penisnya yang memang berukuran besar terasa memenuhi  vaginaku. Setelah Chris, gantian Jonathan yang menghujamkan penisnya  yang bertindik mutiara itu ke dalam vaginaku. 
"Ahh.. ahh.. terus Jo.. aahh..", aku mulai mendesah merasakan bola mutiara itu memijit-mijit dinding vaginaku. 
Uhh..  nikmat sekali. Daun mudaku yang satu ini memang kreatif sekali  mendandani penisnya. Suatu kali saat aku berkencan dengannya, Jonathan  memasang sepuluh anting-anting kecil yang terbuat dari silikon di  sekeliling leher penisnya. Hasilnya..wow, aku mengalami multi orgasme  hingga 17 kali berturut-turut. Saat itu hampir aku kehabisan nafas. 
Seperti  biasa saat aku main dengan Jonathan, Stanley kumat gilanya. Penis  Jonathan yang berdiameter 5 cm itu sudah hampir memenuhi vaginaku,  Stanley menambahnya dengan menghujamkan penisnya yang berukuran kurang  lebih sama dengan Jonathan ke dalam vaginaku. Akkhh.. nikmatnya! Aku  sampai menggigit tangan Felix yang sedang memelukku. 
"Ahh.. ahh..  oohh..", birahiku semakin memuncak. Saat itu Rhino langsung menyumpal  mulutku dengan penisnya yang belum disunat itu. Mmm.. nikmat sekali. 
Aku  mengulum dan memainkan ujung penis Rhino yang kenyal. I like this.. aku  menggigitinya seperti permen karet. Anak itu mengerang keasyikan. Aku  merasa birahiku semakin memuncak. Dan..ahh, aku pun mencapai orgasmeku.  Jonathan dan Stanley mencabut penis mereka pelan-pelan. Kemudian gantian  Stanley yang memasukkan penisnya yang basah itu ke dalam mulutku. 
Di  bawah, Frans kembali bergumul dengan vaginaku. Lidahnya lincah  menari-nari membangkitkan kembali gairahku hingga birahiku kembali naik.  Lantas dituntaskannya dengan penis supernya tersebut. Ahh.. nikmatnya.  Kami terus berpesta, bergumul dan berganti-ganti posisi. Tanpa terasa  malam hampir mencapai pukul 12. Artinya sebentar lagi hari ulang tahunku  akan tiba. Saat itu segenap kepuasan telah menyelimuti kami dari pesta  sejak sore tadi. Tubuh-tubuh macho itu tergeletak melepas ketegangannya  di tengah-tengah tubuhku, sambil kami bercumbu-cumbu kecil. 
Akhirnya alarm handphoneku yang sengaja kupasang, berbunyi. Now it's the time! 
Bersambung .. . .
