My first sex life - 1

Bookmark and Share
Aku ucapkan terima kasih kepada Rumah Seks yang telah mau memuat cerita kehidupan sex ku, yang dimana Rumah Seks sudah aku kenal lama dan baru kali ini aku dapat menceritakannya. Nama, alamat dalam cerita ini telah aku samarin, supaya menjaga privasi dari para pelaku yang ada dalam cerita ini.

*****

Cerita ini bermula ketika aku berumur 21 tahun, oh ya namaku Andre dengan ciri-ciri fisik, tinggiku 169 cm dan beratku 65 kg. Aku keturunan chinese dan belanda. Sekarang umurku 25 tahun.

Waktu itu aku mau berenang dengan temanku di Water Park Kenjeran (masih baru buka, jadi masih bersih). Kita berlima berangkat pakai mobilku, setiba di sana kita langsung ganti pakaian dan senam-senam dikit biar enggak kram. Setelah itu kita langsung berenang dan lomba kecepatan, tiba-tiba aku kaget banget sewaktu lomba secara enggak sengaja aku menyenggol orang dan kontan saja aku berhenti lalu minta maaf. Tetapi waktu aku sadar ternyata yang aku senggol ternyata cewek cakep dan seksi pula.

Usut punya usut akhirnya aku kenalan dengan cewek itu dan namanya Siska, teman-temanku yang tahu kalau aku lagi ngobrol dengan siska, langsung saja datang ke tempat aku dan siska ngobrol. Dan mereka minta dikenalin dengan siska. Tapi yang mengejutkan ternyata siska enggak mau kenalan dengan teman-temanku ( dalam batinku berkata "Kaciaan deh lu").

Ciri-ciri siska membuat semua mata laki-laki pasti tertuju dengan dia, gimana nggak pakaian renang yang dipakai bikin jakun pria pasti naik turun. Siska pakai pakaian renang model ikat leher, terus bhnya hanya menutupi pentil serta lingkaran disekitar pentilnya. Sedangkan celana renangnya model "One Slice Cut", gimana enggak bikin kontol cowok jadi ngaceng melihat pemandangan bukit gundul dan menggunung. Setelah lama berenang dengan siska, akhirnya aku tukeran no HP dengan siska.

Besoknya aku telpon siska dan ngajak dia jalan-jalan, siska setuju dengan ajakanku. Dan aku janjian dengan dia jam 4 sore untuk jemput dia dirumahnya didaerah Dharmawangsa. Jam 3 aku sudah siap-siap untuk jemput siska, setiba dirumahnya aku langsung telpon hpnya dan ia bilang akan segera turun, sedangkan aku disuruh masuk dulu. Enggak seberapa lama aku melihat siska turun dan langsung aku bengong melihat dandanannya yang membuat kontolku menjadi berdiri. Pakaiannya putih tipis model turtle neck dan dipadu dengan rok mini (mini sekali) warna putih, sehingga aku bisa melihat celana dalam serta bhnya dia pakai. Oh ya ukuran bhnya adalah 36b, tinggi 165 dan siska memiliki kaki yang panjang (kata orang, kalau kakinya panjang nafsu sexnya tinggi). Akhirnya kita masuk mobilku dan langsung aku tanya.

"Mau jalan kemana"
"Terserah kamu Dre.. Yang penting kita seneng," kata siska.
"Gimana kalau ke Tretes?" kataku.
"Enak juga, boleh deh," kata siska.

Langsung saja aku tancap gas dan masuk tol jurusan Malang. Selama perjalanan kita bercanda dari yang ringan sampai yang berbau sex, ternyata dia suka banget kalau ngomongin yang berbau sex.

"Hehehehe bisa ni anak aku pakai" dalam hati aku berkata.

Dalam perjalanan Siska sudah mulai berani cubit-cubit pahaku dan puting susuku, terus aku bilang.

"Wah curang masak aku dicubitin melulu, mentang-mentang aku lagi nyetir," kataku.
"Kalau mau bales siapa takut, palingan enggak berani"kata siska menantang aku.

Langsung saja aku cubit pentil susunya yang masih terbungkus BH berwarna hitam dan berenda. Begitu aku cubit, ternyata siska tidak ada penolakan dan langsung saja aku mencoba untuk meraba pahanya yang keliatan putih mulus, karena roknya yang super mini. Sewaktu aku meraba pahanya, ternyata siska langsung mendesah "Aah.. Ssh", dalam hatiku wah siska sudah horny.

Ternyata siska cukup berani, dia langsungnya meraba kontolku yang masih terbungkus celana jeans dan CD. Enggak lama dia meraba, langsung celana jeansku dibuka dan ditariknya CD ku sampai sebatas paha. Begitu tangannya menemukan kontolku, dia langsung mengelus-elus dengan lembutnya.

"Oogh.. Enak Sis, lebih enak lagi kalau pakai mulut kamu Sis, mau enggak?" kataku.

Siska diam saja dan hanya menganggukkan kepala sebagai tanda mengiyakan, Siska kemudian tiduran di pahaku dan langsung memasukkan kontolku ke dalam mulutnya. Gerakan lidahnya cukup lincah dan mahir dalam memanjakan kontolku, sampai buah zakarku pun dia emut dengan lembutnya, seperti sedang makan pentol bakso dengan saos ABC (hehehe). Kegiatan siska membuat aku hampir kewalahan, lalu aku menyuruh dia untuk menaikkan kakinya sehingga aku dapat meraba tempiknya, siska pun menuruti dan tanpa dikomando dia mengkangkangan kakinya selebar-lebarnya. Begitu indah pemandangan yang aku lihat, CD model G-string yang dipakai membuat aku semakin horny.

Tanganku ternyata enggak mau ketinggalan, langsung saja tanganku mengelus-elus gundukan yang merekah itu. Klitorisnya yang sudah tegang tak lupa aku raba dan aku jepit dengan dengan 2 jariku, kontan siska berteriak.

"Aah.. Dre terus puter yang kenceng, puaskan aku Dre.."

Kemudian aku masukkan jari tengahku ke dalam tempeknya, yang ternyata sudah basah kuyup oleh cairannya sendiri, terus aku keluar masukkan dan sekarang 2 jari yang masuk, dan siska semakin meracau tidak karuan.

"Dre.. Yang kenceng sayang, masukkan sampai njedokk aahh.. Ohh god"

Untung saja jalan di tol arah ke Malang enggak macet sehingga aku enggak perlu bingung untuk gonta-ganti perseneling mobilku. Kuluman siska tidak mau kalah, kontolku sudah mengkilat oleh ludahnya serta cairan kontolku, secara otomatis bunyi kulumannya membuat aku hampir keluar.

"Slurrp.. Slurrp cepok.. Cepok.., enak banget kontolmu Dre kayak pisang raja nangka" kata siska, memang sih bentuk kontolku agak melengkung seperti pisang dengan panjang sekitar 16 cm dengan diameter 3 cm (kira-kira).

Sedangkan tanganku terus mengocok tempeknya, dan 2 menit kemudian tempeknya menjepit 2 jariku dan badannya mengejang dengan kencang, membuat mobilku agak sedikit oleng, untung jalan tol enggak terlalu ramai. Siska menjerit.

"Dre.. Aku keluaar.. Aah.. Aah.. Uuuh"

Jepitan tempeknya kenceng banget dan cairannya keluar, dan langsung aku seka dengan tanganku dan tubuh siska lemas setelah 3 menitan dia mengejang. Sisa cairan yang menetes keluar langsung aku masukkan kemulutnya dan ia membersihkan semuanya dengan lahap dan sampai bersih. Kemudian siska berkata.

"Andre sayang.. Makasih ya.. Enak banget kocokan jarimu di tempekku, jarang aku bisa keluar kalau dengan jari saja, biasanya aku pakai kontol-kontolan baru bisa keluar"
"Sekarang aku yang puasin kamu ya.." kata siska.

Siska langsung memegang kontolku dan dikulumnya kontolku dengan ganas, beda dengan tadi yang lemah lembut.

Aku mendesah, "Sis.. Enak sayang, aah.."

Kontolku yang dari tadi sudah tegak berdiri, mendapat serangan beruntun dari mulut siska membuat aku kewalahan, dan langsung aku minggirkan mobilku ke bahu jalan dan aku menyalakan lampu hassard. Begitu mobilku sudah di bahu jalan, langsung saja kursiku aku mundurkan dan aku tidurkan, biar posisinya lebih enak. Siska mengerti kondisiku yang sudah hampir sampai puncaknya, maka semakin dikencangkannya kulumannya ke kontolku.

Bunyi "Ceplok-ceplok, Slurrp.. Slurrp" dari gerakan siska membuat aku kewalahan. 2 menit kemudian aku mengerang.

"Siiss, aah.. Eh. Eh.. Ak.. Kelua.. R"

Spermaku langsung ditelan habis dengan siska, kepala kontolku dijilatin terus oleh siska, membuat aku kegelian tidak karuan dan aku menyuruh Siska.

"Stop Sis, stop Sis geli banget"
Kemudian siska tertawa, "Hahahaha tapi enakkan"
"Ya enak, tapi nanti saja enaknya dilanjut" kataku sambil mengedipkan mata.
"Ye, ya harus dilanjutin kalau enggak aku bisa marah dengan kamu sayang.." kata siska, sambil mencium pipiku.

Tak terasa aku sudah mau keluar tol arah Malang, kemudian aku lihat jam sudah 5.30.

"Gila 1 jam setengah, biasanya cuman 3/4 jam," kataku ke Siska.
"Kan kita ada perjalanan tambahan.. Hihi" kata siska, sambil membersihkan mulutnya yang belepotan dengan cairannya sendiri sama spermaku serta membetulkan rok serta pakaiannya yang awut-awutan akibat "perjalanan tambahan" tadi.

Pintu tol keluar jurusan Malang sudah di depan mata, kemudian aku membayar 400 ribu. Setelah keluar pintu tol, kita bercanda-canda lagi dan kita semakin mesra saja. Sesampai di Tretes, seperti biasa orang-orang pada nawarin villa "Villa villa, villa Mas". Sebenarnya aku punya villa di daerah tretes, cuman aku enggak mau ke sana entar ketahuan penjaga villaku dan cerita dengan ortu ku kalau aku bawa cewek ke villa, bisa runyam enggak karuan.

Setelah kita sudah dapat villa 1 rumah (plus ruang tamu dan halaman bermain), kita langsung duduk-duduk di bungalow sambil nikmatin pemandangan. Siska aku pangku dan dia duduk membelakangi aku, sambil bercanda dan cubit-cubitan membuat kontolku berdiri lagi, karena gesekan antara pantatnya dengan kontolku. Siska terasa sekali kalau ada perubahan pada kontolku, kemudian dia berbalik dan berbisik dengan aku.

"Gimana kalau main lagi, soalnya aku juga sudah ingin ngerasain kontolmu kalau masuk ke tempek ku"

Langsung saja aku gendong dia di belakang punggungku dan dia pun bergelayutan layaknya orang yang sedang honey moon. Selama aku gendong dia ke dalam villa, siska menjilati leher dan belakang telingaku hingga aku kegelian dan terangsang berat. Lalu aku bilang.

"Awas ya nanti kalau sudah di dalam, aku bikin kamu sampai minta ampun-minta ampun"
"Hehehheheh, macak cih takuut" katanya.


Bersambung . . . . .