Panggilanku Pink usiaku 23 tahun, teman-temanku semua mengatakan diriku cantik, terbukti bila aku berpergian terutama ke Mall hampir semua cowok memandangku kagum, tinggiku 170 cm, memang cukup tinggi untuk ukuran wanita, bodiku sedang-sedang aja, gaya berjalanku tak kalah dengan peragawati yang berlenggok diatas catwalk.
Singkat cerita pada suatu hari cowokku tertimpa musibah, Hari ditahan disebuah Polres dikota S karena ulahnya yang jelek suka mabuk-mabukan membawa petaka, dini hari sepulang dari sebuah Discotheque Hari cowokku dijalan terlibat cekcok dengan seseorang, rupanya Hari tidak terima dan membuntuti orang tersebut sampai di rumahnya.
Tidak cukup sampai disitu, ternyata Hari paginya kembali kerumah orang tersebut menteror dengan melembar petasan, akibatnya sang pemilik rumah yang belakangan kukenal bernama Sonny melapor ke polisi, ternyata No Pol mobil Hari sempat dikenal oleh Satpam rumah Sonny yang ternyata seorang pengusaha yang cukup dikenal dikota S dan punya pengaruh cukup besar.
Sore hari itu juga Hari diciduk Polisi saat keluar dari bengkel, setelah semalaman diintrogasi keesokan harinya aku datang menjenguk Hari dikantor Polisi, saat itulah aku bertemu dengan Sonny, orangnya cukup ganteng, badannya sangat atletis saat bersalaman dengannya hatiku tiba-tiba berdebar, tangannya menggenggam erat tanganku saat berjabat tangan, seakan tidak ingin melepas, matanya memandangku tajam.
Kami duduk berhadapan dikantor Polisi, mata Sonny terlihat berusaha melirik pahaku yang mulus, hari itu aku memakai rok mini yang bawahannya lebar, akibatnya saat aku duduk dikursi jadi cukup sulit untuk menutupi bagian bawah tubuhku, apa lagi saat kusilangkan kakiku, maka secara tidak sengaja hampir seluruh pahaku terbuka lebar.
Pemandangan ini rupanya tidak disia-siakan Sonny, matanya terus menatap bagian bawah tubuhku, akhirnya sengaja aku duduk seenaknya dihadapannya sambil membaca majalah sambil menunggu Hari diperiksa Polisi, sebentar-sebentar kutukar posisi menyilang kakiku, pada saat itu aku tahu pasti CD-ku akan terlihat dengan jelas oleh Sonny yang duduk didepanku.
Hari akhirnya harus ditahan kecuali ada pencabutan laporan dari Sonny dan ada surat perdamaian, Sonny menyatakan akan pikir-pikir dulu, akhirnya oleh Polisi aku dan Sonny dipersilakan pulang karena Hari akan dilanjutkan untuk diperiksa lebih intensif lagi, kami keluar beriringan, di halaman parkir Sonny berbasa basi menanyakan aku pulang naik apa.
Saat itu aku memang rencana pulang naik Taxi, Sonny menawarkan untuk mengantar aku karena ternyata rumahnya searah dengan rumahku, terus terang aku senang karena sejak pandangan pertama hatiku sudah tertarik dengannya, pikiran kotorku saat itu sudah menerawang, bagaimana seandainya tubuh atletis ini bugil dihadapanku, bagaimana bentuk kontolnya? Dan bagaimana jari tangannya yang kekar itu mengelus kemaluanku?
Dalam perjalanan pulang kami tidak banyak bicara, kami hanya sempat bertukan No HP, sesampai di rumah aku langsung ke kamar melepas semua pakaianku di kamar, dengan tanpa sehelai pakaianpun aku memandang diriku di cermin, kupandang buah dadaku yang ranum dicermin, kemudian aku masuk kekamar mandi untuk mandi.
Selesai mandi tiba-tiba HP ku berbunyi tanda ada SMS masuk, ternyata dari Sonny, pesannya singkat mengajak aku bertemu, hatiku berdegup dan segera kubalas, aku menyetujui dan Sonny akan menjemputku 30 menit lagi, akupun sibuk memilih baju yang akan kupakai, akhirnya kupilih terusan ketat dengan bagian bawah cukup mini warna krem.
Sonny datang tepat waktu dan kami menuju coffe shop sebuah hotel berbintang untuk membicarakan kasus Hari, rupanya caffe shop hari itu cukup ramai, dengan alasan takut dikenal orang dan kurang privasi maka Sonny menawarkan untuk ngobrol dikamar saja, entah setan apa yang mempengaruhiku, akupun menyetujui, akhirnya Sonny ke recipsionist memesan kamar dan kami menuju kekamar yang telah dipesan.
Didalam kamar ternyata pembicaraan kamipun sudah tidak kepersoalan Hari, Sonny justru melontarkan banyak kata rayuan, Pink! Wajahmu sangat cantik, tangannya meraih tanganku dan meremasnya, ada aliran hangat mengalir ketubuhku melalui jari-jariku yang diremas Sonny. Akupun merasa Horny.
Tak cukup sampai disitu, Sonnypun melai meraba lenganku sambil berkata kulitmu halus, duduknyapun mulai mendekat disampingku, entah mulai kapan akhirnya bibir kamipun sudah saling berpagutan, Sonny mencium habis bibirku, dan aku yang sejak tadi sudah tertarik dengannya membalas ciuman Sonny penuh gairah, lidah kami saling bergantian masuk kedalam mulut kami masing-masing.
Tangan Sonny tidak tinggal diam mulai menjamah dan meraba seluruh bagian tubuhku, menambah gairahku dan tanpa terasa CD-ku mulai basah tepat dibagian Vaginaku, pakaian yang kukenakan dilorotnya dari atas bagian lengan sehingga payudaraku yang memang tidak ber BH menyembuk keluar, diremasnya sebentar kemudian Sonny melalapnya denga rakus kedua payudaraku secara bergantian.
Serangan Sonny ini kubalas dengan meremas-remas kontolnya dari luar celana, dapat kurasakan betapa besar kontol Sonny, jilatan-jilatan Sonny di kedua payudaraku semakin hebat sehingga membuatku tidak tahan, akhirnya kusuruh dia membuka seluruh pakaiannya, Sonny menurutiku membuka pakaiannya hingga sisa CD yang tersisa, dari balik CD-nya dapat kulihat onggokan besar batang kemaluannya, ukuran panjangnya normal tapi besarnya yang menurutku tidak normal, sangat besar sekali sehingga saat kugenggam rasanya tanganku tidak cukup menggenggamnya.
Sonny kembali melakukan serangan dengan melumat bibirku, leherku, telinga hingga lidahnya memasuki lubang telingaku, kembali keleher dan berhenti di payudaraku dengan gigitan kecil terus Sonny menjilati tubuhku, terus kebawah hingga pusarku, aku menggelinjang kegelian, Sonny terus menjilati tiap jengkal tubuhku sambil merosotkan pakaianku hingga tersisa G Sring yang kupakai, tangannya mengelus ujung CD-ku yang sudah basah kuyup sejak tadi.
Bibir Sonny terus menurun kebawah tepat diselangkanganku, tangannya menarik tali G Stringku hingga CD-ku yang minim terlepas dan bulu-bulu tipis dikemaluankupun tampak dengan jelas, bibir Sonnypun langsung menjelajah ke seluruh bagian vaginaku, klitorisku dijilatinya dan lidahnya memainkan turun naik.
"Uu.. Uuh! Uu.. Ooffp! Ee.. Naak! Auu.. Uuf! Terus Sonn..!"
Aku sudah seperti kesetanan akibat permainan lidah Sonny yang terus menyapu rata vaginaku sambil sebentar-sebentar menghisap klitorisku, cairan bening yang mengalir deras dari dalam lubang kemaluanku dihisap habis olehnya.
Aku dibuat benar-benar hampir pingsan dibuatnya, akhirnya kuraih kontolnya yang besar dan kuarahkan ke vaginaku, Sonny menurut aja, sepertinya dia juga sudah tidak tahan lagi, batang kemaluannya luar biasa besarnya namun karena vaginaku sudah luar biasa basahnya karena nafsu maka walau kemaluan Sonny cukup besar bisa masuk juga.
Clep..! Clep..! Slop..! Keluar masuk, genjotannya makin kasan membuat diriku hampir pingsan mengalami kenikmatan yang luar biasa yang belum pernah kualami sebelumnya, 15 menit kemudia kamipun orgasme yang bersamaan.
Sonny rupanya belum puas sampai disini, dicabutnya kontolnya yang besar itu dari liang vaginaku, iapun langsung mengarahkan bibirkan ke vaginaku, kembali vaginaku dijilat habis dan dihisap sehingga air mani kami berdua yang tadinya meluber di dalam vaginaku habis dihisap dan ditelannya.
Lidahnya dijulurkan dan ditusuk-tusukkan kedalam liang vaginaku dan didalam liang vaginaku lidahnya yang panjang sengaja dimainkan sehingga akupun tak tahan hingga pantatku terangkat, klitorisku pun tak luput dari serangannya, gigitan kecil kurasakan beriringan dengan jilatan lidahnya bergantian dengan hisapan mautnya, luar biasa..!
Lebih dari setengah jam Sonny mengulum bibir vaginaku dan memainkan klitorisku, saat lidahnya menjilat klitorisku dua jarinya ditusuk-tusukkan ke dalam liang vaginaku sehingga akupun mengalami orgasme yang ke dua kalinya, dan tak setetespun cairan kenikmatan yang keluar deras dari liang vaginaku dibiarkan tersisa, semua habis dihisap dan ditelan Sonny.
Puas menjilat dan menghisap vaginaku, bibir Sonny mulai naik menjilat pusarku, naik lagi ke dadaku, ke dua buah payudara ku, leherku dan berakhir dibibirku, yang dibawa kurasakan benda tumpul kontol Sonny mulai menekan-nekan bagian luar vaginaku, gila! Demikian bathinku, selesai orgasme ternyata batang kemaluan Sonny masih tetap berdiri tegak, memang selain besarnya yang luar biasa, kemaluan Sonny juga sangat keras bagaikan batang kayu.
Akhirnya ujung kontolnya sudah tepat berada didepan liang vaginaku, hanya dengan sekali dorongan Blees..! Ambles sudah setengah batang kemaluannya masuk kedalam liang vaginaku, ditarik dan dorong lagi, hanya dengan dua kali pompa masuk semua batang kemaluannya kedalam vaginaku, kedua kakiku diangkat keatas sehingga batang kemaluannya lebih leluasa ambles kedalam vaginaku, rasanya seaskan tembus ke ulu hatiku, yang kurasakan adalah sensasi yang luar biasa.
Entah berapa ratus kali enjotan kontol Sonny keluar masuk dalam liang vaginaku hingga akhirnya kembali kami orgasme bersamaan, Sonny mengalami dua kali orgasme dan gilanya aku mengalami total lima kali orgasme termasuk orgasme saat dijilatnya.
Aku memang sudah bukan perawan lagi karena Hari sudah sering menyetubuhiku sejak pacaran, dan Hari pula yang memerawaniku, namun sensasi yang kudapat dari Hari dan kenikmatan yang Hari berikan padaku jauh dibandingkan dengan kenikmatan yang kudapat dari Sonny, feelingku pada Sonny saat pertemuan pertama memang tepat, serangannya luar biasa apa lagi jilatan lidahnya yang sangat sensasional.
Bagi pembaca wanita yang ingin merasakan sensasi Sonny dan pengen kenalan dengan Sonny bisa kontak emailku. Nanti email anda akan saya forward ke Sonny, bila Sonny berkenan akan kuminta untuk menghubungi anda, silakan rasakan sensasi jilatannya yang luar biasa, bukan hanya dari cerita yang pernah kurasakan.
Inilah kesan dan cerita yang kualami sesungguhnya, namun sayangnya aku kurang pandai dalam menuangkan dalam bentuk cerita, tapi cerita ini benar terjadi, buat Sonny yang namanya sudah kusamarkan, bila membaca cerita ini, aku sangat merindukan jilatanmu sayang.
Tamat