Cerita Sex Kebiadaban 4 Temanku

Bookmark and Share
Cerita Sex kali ini menceritakan tentang perjalanan hidup seseorang dengan para sahabatnya. cerita ini terjadi saat masih duduk di bangku sma. dari pada lama-lama kita langsung saja mulai baca cerita seks berikut.
Perkenalkan, nama saya Andi. Saat ini saya berusia 22 tahun. Dan entah kenapa sampai saat ini, saya nyaman-nyaman saja dengan penampilan saya itu meskipun banyak yang bilang culun. Saya merupakan anak terakhir yang meninggalkan kelas pada saat itu.
Selanjutnya saya bergegas keluar dari kamar mandi dan selanjutnya pulang.
namanya Jenny.
Jenny tidak mnjawab. Tiba2 dia memanggilku.
Seketika itu aku pun tak sadar.
Tapi aku bingung. Dimana aku?? Ada apa ini??
Apa yang yang akan mereka lakukan padaku” pikirku dalam hati.
Secara alamiah penis saya tiba-tiba ereksi. Mereka semua langsung tertawa terbahak-bahak begitu melihat ada yang menonjol dari celana saya.
Tanpa instruksi, tiba-tiba Rini membuka resleting celana seragam abu-abu saya. Dia kaget dan berkata “Parah!!
Tiba-tiba dia langsung mengulum dan menghisap penisku. TibaDan “aaagghhh” aku merasakan ada cairan yang keluar dari penisku dan masuk ke mulut Rini.
“Apa ini??” pikirku
“Apa?? Aku diginikan sampai besok?? Dimana orang-orang rumah ini??” pikirku dalam hati Tidak seperti Rini, Jenny tidak mengulum penisku. Jenny menggenjotnya dengan penuh semangat.
Tiba-tiba rasa ingin kencing itu muncul lagi. Dan, akhirnya cairan itu keluar lagi. Kali ini didalam vagina Jenny. Aku benar-benar merasa jijik dengan ulah mereka semua. Mereka semua menyetubuhiku yang masih dengan seragam lengkap.
Dia benar-benar seperti profesional dan aku yakin ini pasti bukan yang pertama baginya. Aku benar-benar tersiksa dengan keadaan ini semua.
Ternyata dia masih melanjutkan ronde ke-4. Dia memasukkan penisku ke dalam vaginanya. Tapi yang ini lain, aku benar-benar terbawa dalam permainannya dan aku merasakan kenikmatan. Dia menggenjot dengan perasaan. Aku yakin dia benar-benar profesional. Akhirnya aku pun orgasme dan cairan itu keluar di dalam vagina Cindy. Tiba-tiba Jenny bertanya “Mau makan Ndi?” Aku mengangguk. Kemudian aku pun mandi. Aku hanya tersenyum. Setelah itu aku pun makan dengan lahapnya. Kemudian aku bertanya “Kapan aku bisa pulang Jen?”
“Besok ya Ndi” jawab Jenny. “Karena….”
“Karena malam ini lu belum selesai, hahaha” kata Jenny.
Dan seperti sebelumnya mereka menggilirku. Tapi kali ini aku sudah bisa agak menikmati permainan mereka, meskipun dengan rasa agak tersiksa. Aku hanya mengangguk. For Jenny, Cindy, Eka, Rini…