Suatu siang ada sepasang suami-istri yang ingin berhubungan intim, tetapi terhalang karena saat itu di rumah sedang ada anaknya yang bernama Adrian, maklum rumah mereka sangatlah kecil. Akhirnya sang suami mendapat akal untuk menyuruh anaknya pergi.
Bapak: “Rian, kamu pergi dulu gembalakan kerbau kita!!!!”
Rian: “Ya, Pak!”
Rian tahu bahwa itu hanya akal-akalan bapaknya supaya bisa berhubungan intim dengan ibunya. Ia pun urung menggembalakan kerbau dan berencana mengintip bapak dan ibunya.
Setelah merasa aman, si bapak mulai beraksi. Mereka berdua tanpa sehelai benang. Si bapak mulai meraba.
Bapak: “Apa ini, Dik?”
Ibu: “Ini gunung yang tak terdaki, Bang!”
Bapak: “Apa ini, Dik?”
Ibu: “Ini rumput yang sangat luas, Bang!”
Bapak: “Apa ini, Dik??”
Ibu: “Ini sumur yang sangat dalam, Bang!”
Kini giliran si ibu meraba.
Ibu: “Ini apa, Bang?”
Bapak: “Ini tongkat yang tak terpatahkan!”
Tiba-tiba Rian tertawa dan terdengar oleh bapaknya.
Bapak: “Rian!! Itu kamu ya!”
Rian: “Ya.. P.. Pak..!”
Bapak: “Kamu sudah gembalakan kerbau kita?1?
Rian: “Udah, Pak.”
Bapak: “Di mana?!”
Rian: “Di gunung yang tak terdaki.”
Bapak: “Udah kamu kasih makan?!”
Rian: “Udah. Dirumput yang sangat luas…”
Bapak: “Udah kamu kasih minum?!”
Rian: “Udah… di sumur yang dalam.”
Bapak: “Rian, kamu pergi dulu gembalakan kerbau kita!!!!”
Rian: “Ya, Pak!”
Rian tahu bahwa itu hanya akal-akalan bapaknya supaya bisa berhubungan intim dengan ibunya. Ia pun urung menggembalakan kerbau dan berencana mengintip bapak dan ibunya.
Setelah merasa aman, si bapak mulai beraksi. Mereka berdua tanpa sehelai benang. Si bapak mulai meraba.
Bapak: “Apa ini, Dik?”
Ibu: “Ini gunung yang tak terdaki, Bang!”
Bapak: “Apa ini, Dik?”
Ibu: “Ini rumput yang sangat luas, Bang!”
Bapak: “Apa ini, Dik??”
Ibu: “Ini sumur yang sangat dalam, Bang!”
Kini giliran si ibu meraba.
Ibu: “Ini apa, Bang?”
Bapak: “Ini tongkat yang tak terpatahkan!”
Tiba-tiba Rian tertawa dan terdengar oleh bapaknya.
Bapak: “Rian!! Itu kamu ya!”
Rian: “Ya.. P.. Pak..!”
Bapak: “Kamu sudah gembalakan kerbau kita?1?
Rian: “Udah, Pak.”
Bapak: “Di mana?!”
Rian: “Di gunung yang tak terdaki.”
Bapak: “Udah kamu kasih makan?!”
Rian: “Udah. Dirumput yang sangat luas…”
Bapak: “Udah kamu kasih minum?!”
Rian: “Udah… di sumur yang dalam.”