Cerita Sex Pengorbanan Adik Tiri - Namaku Sarah sekarang usiaku 25th Aku tinggal dkota X, aku adalah anak satu-satunya dikeluarga kami, sebenarnya kisah hidupku sungguh menyedihkan, ibuku meninggal saat usiaku masih 2 th. Aku hanya mengenalnya lewat foto.Ibuku meninggal akibat kecelakaan pesawat saat hendak terbang ke singapura (ibuku adalah seorang pramugari).Sebenarnya ibuku adalah istri ke 2, ayahku sebelumnya sudah mempunyai istri dan seorang anak laki2.Ibuku berusia 25th saat menikah dengan ayahku yang usianya 40 th saat itu.
Meskipun begitu, sepeninggal ibu ayah sangat menyayangiku sampai2 ia kadang menjadi seorang ibu buatku (memasak dan mencucikan pakaianku).Aku sangat bahagia dengan perhatian ayahku, meskipun kadang aku ditinggal saat ia pulang kedaerah untuk bertemu istri dan anaknya.namun ketika ia kembali, ia selalu membawakan oleh2 buatku.
Suatu hari saat usiaku 8 th, ayahku datang dari daerah dan membawa anaknya yg bernama Alan, usianya 11 th atau lebih tua 3 th dariku yg belakangan kutahu kalau dia bukan anak kandung ayahku, ia adalah anak kandung ibu tiriku. Entah mengapa, aku dan alan sangat akrab bahkan seperti saudara kandung. aku merasa sangat bahagia ketika bermain dan bercanda bersama alan. Ayah biasa memandikan kami berdua.
Ketika usiaku 15 ibu tiriku pernah datang, ternyata ia tidak seperti yg kubayangkan, ia sangat baik dan menyayangiku seperti anak kandungnya (mungkin karena ia tdk mempunyai anak perempuan).Aku sempat terharu melihat kebaikan ibu tiriku.
3 th kemudian ayahku pensiun dari tugas sebagai staf pemerintahan di daerahnya dan Ibuku (aku memanggil ibu tiriku "Ibu") menyarankan aku untuk pindah sekolah kedaerahnya mengingat ayahku yg sudah tua dan tidak bisa bolak balik untuk menjengukku di kota, aku sebenarnya sangat gembira meskipun harus berpisah dengan Bibi( adik ibuku yg merawatku dikota) dan Andre pacarku.
Saat itu sebelum aku memutuskan untuk pindah, ayah memintaku untuk datang kedaerahnya untuk melihat suasana disana.Saat itu ayah menyuruh Alan untuk menjemputku.Alan pun datang menjemputku (saat itu didepan sekolah), ia sangat ramah padaku. Setelah aku pamit pada Andre (pacar yg juga teman kelasku) aku dan Alan lau berangkat menuju tempat ayahku, Ditengah perjalanan kami nanyak bercanda dan Alan sempat melihat jam tangannya.
"Sepertinya kita masih punya waktu nih buat jalan2", alan berkata padaku saat kami mulai memasuki daerah tujuan kami.
"Iya...iya...", kontan aku membalasnya dengan senag hati.
Alan pun menghentikan kendaraan umum yg kami tumpangi.
"Rumahku tidak jauh kok dari sini, nanti kita bisa jalan jalan kesana"
"Okedeh kak", sahutku
"Naah... skarang kita jalan-jalan yuk !", sahut alan
Akhirnya kami pun berjalan-jalan menyusuri ruas jalan dan aku sangat menikmati suasana didaerah itu.Ditengah jalan, Alan mengajakku untuk membeli es krim disebuah toko.
"Eh... disini jual eskrim juga ya ?", tanyaku sambil bercanda.
"ya iyalah disinikan kabupaten, emangnya dikota kamu aja yg jual es krim !", serunya sambil tersenyum, lalu kami membeli es krim
Kami lalu melanjutkan perjalanan
Jujur aku sangat bahagia saat itu aku merasa mendapatkan perhatian dari seorang kakak.Setelah berjalan sekitar 15 menit, kamipun hampir tiba ditujuan. Kini aku berada didepan rumah ayah, sambil berlari dan tertawa kecil aku segera masuk kehalaman rumah, maklum aku kangen sama ayah.
"Waaah... Rumah kamu besar sekali Alan", sahutku saat mulai masuk halaman rumah
kini aku masuk kedalam rumah disambut oleh ayah dan ibu tiriku. Meraka sangat bahagia melihatku, bahkan ibu tiriku memelukku (mungkin hal yg unik bagi anda namun itulah yg terjadi).
"Ayo... ayo alan ajak Sarah melihat kamarnya", sahut ayahku yg ternyata sdh menyiapkan kamar untukku.
Aku dan alan lalu bergegas menuju kamarku. aku sambil lompat-lompat kecil berjalan dibelakang Alan.
"kalau sudah... kamu kesini yah sayang kita makan dulu", kudengar ibuku berteriak dari ruang tengah.
"iya buu...", jawabku.
setelah berada didalam kamar, aku dan alan kembali membuka es krim yg kami beli tadi. sambil bercanda kami terus menikmati es krim.Aku benar benar bahagia saat itu.
kamarku cukup nyaman karena ayah mendesainnya dengan nuansa kayu.
Setelah itu kamipun menuju keruang makan, disana sudah ada ayah dan ibu tiriku. kami makan bersama.
"Gimana sayang, kamu suka kan tempat ini ?",tanya ayah padaku
"Iya yah, Sarah suka disini",balasku
"baguslah kalo begitu", kata Ibu tiriku.
Akhirnya setelah makan kira2 pukul 5 sore, aku menuju kamarku untuk beristirahat sampai pukul 7.Setelah bangun dan mandi aku menuju ruang tengah untuk berkumpul bersama Ayah, Alan dan Ibu tiriku.
banyak hal yg kami bicarakan sampai akhirnya pukul 9 malam, ayah menyuruhku untuk tidur.
Kini aku berada dikamar tidur, Aku mempunyai kebiasaan tidur tanpa menggunakan baju bahkan tanpa BH.Ternyata kebiasaan itu aku bawa sampai disini.(Mungkin inilah yg menjadi awal bencana bagiku)
Setelah melepaskan pakaian dan BH (aku hanya menggunakan rok ibu soalnya aku datang hanya membawa Celana dalam ganti ditasku) .Akhirnya akupun tertidur dengan hanya ditutupi selimut.
Namun didalam keheningan malam aku tertidur, aku tiba2 terkejut saat merasakan ada sesuatu yg hangat menetes diwajahku, dan saat kubuka mata... Astaga ! aku melihat sebuah benda panjang dan lonjong mengeluarkan cairan cairan putih yg terus membasahi wajahku,
aku hanya bisa diam sambil mencoba mencari tau dalam keremangan kamar, akhirnya aku sadar kalau didepanku ada sebuak K****L yg mengacung meneteskan cairannya kewajahku.
"Ah ... tidak", aku hanya berkata itu dan langsung terdiam ketika kulihat sosok alan yg mengerang sambil menatap langit2 kamarku.Aku pun sadar kalo alan sedang beronani dan menumpahkan spermanya kewajahku saat aku tidur.
Sebenarnya aku sudah memiliki pengalaman sex bersama Andre pacarku, namun aku hanya sebatas mengkocok penisnya saat kami berada dikamar mandi sekolah (baru kulakukan sekali). Namun hal yg terjadi sekarang ini tentu membuatku shock, karena yg menumpahkan sperma kewajahku adalah Alan Saudara tiriku.
"Apa yg kamu lakukan kak ?"
"maaf... maafkan aku", hanya kata itu yg terlontar dari mulutnya dengan tingkah yg kelabakan
Oh... TUHAN, apa yg terjadi, aku masih tidak percaya dengan semuanya, Alan bergegas pergi meninggalkan cairannya diwajahku.
keesokan harinya (hari minggu) aku seolah2 ingin menganggap yg semalam hanyalah mimpi, namun bekas sperma yg tertinggal dibantalku semakin menegaskan kalo itu bukan mimpi. Akhirnya dengan menarik nafas panjang akupun berdiri, memakai pakaian dan keluar kamar. Aku sempat bertemu Alan di ruang makan saat aku hendak ke kamar mandi, namun ia seolah begitu malu menatapku, ia lalu bergegas masuk kekamarnya seperti orang katakutan (mungkin ia takut kuadukan ke Ayah). aku mengurunkan niatku ke kamar mandi aku kembali masuk ke kamar.Aku terus bertanya-tanya apa yg terjadi dengan kakakku itu, mengapa ia melakukannya !,padahal ia kuanggap seperti kakak kandungku.aku kini berfikir untuk mengadukannya pada ayah.
Pukul 11 siang aku kembali keluar kamar menuju kekamar kecil.. Saat itu pintu memang tertutup rapat namun aku tidak mengira ada orang didalam karena tdk ada suara sama sekali. namun begitu aku memutar gagang pintu..., pintupun terbuka dan aku menyaksikan sesuatu yg membuatku kembali terkejut, Aku melihat Alan sedang mempermainkan kemaluannya di kamar mandi
aku tau ia sedang beronani, tapi ia tidak tau aku sedang menyaksikannya. Aku lalu bergegas kembali kekamarku dan mengunci pintu rapat2.Aku ketakutan Karena hari ini hanya ada aku berdua sementara ayah dan ibu pergi ke kota untuk berobat.
5 menit kemudian, aku mencoba keluar... aku melihat alan sedang makan dimeja makan, aku memprhatikannya sejenak namun ketika ia sadar bahwa aku ada disana... ia lalu kaget dan mengangkat makanannya masuk ke dalam kamarnya. aku juga kaget namun aku tau kalau ia sangat malu padaku. Sebenarnya dalam hati aku punya niat untuk mengadukannya ke Ayah, tapi setelah melihatnya lari seperti orang ketakutan, aku tiba2 merasa kasihan padanya, timbullah niatku untuk membicarakan masalah ini dengannya, aku ingin menanyakan mengapa ia melakukannya.
aku lantas teringat Andre yg pernah menyuruhku menghisap kemaluannya, namun saat itu aku menolak. Andre kala itu hanya terdiam menahan konaknya dan saat kutanya,... kenapa ndre ?. ia hanya membalas dengan desahan nafas yg panjang seperti seseorang menahan sesuatu. kemudian ia berkata aku sungguh tidak tahan sayang tolonglah hisap kemaluanku.Disitulah aku mengerti bahwa seorang pria akan merasa tersiksa jika harus menahan konaknya yg sudah ada dikepala.Akupun memutuskan untuk melakukan HJ waktu itu dikamar mandi sekolah.
kembali ke masalah Alan, Aku kini sadar kalau saat ini alan berusha menahan hasratnya untuk menyetubuhiku, apalagi saat kuintip dia beronani sambil menyebut-nyabut namaku. Entah setan apa yg merasuki otakku, aku kini berniat memuaskan nafsu Alan kakak tiriku.
Dengan langkah yg sedikit ragu, akupun mengetuk pintu kamar alan... Tok 3x, tidak terdengar apa2
"Kak Alan ini Sarah, buka pintunya kak",kembali tak ada jawaban.
Akhirnya aku melontarkan sebuah kata...
"Sudahlah kak, yg semalam tidak usah kau pikirkan... sekarang jika kakak ingin melakukannya lagi aku rela kak", entah darimana kudapatkan keberanian itu.
Sekarang aku sudah kembali kekamar.
5 menit berselang tiba2 Alan muncul dihadapanku (aku sengaja tidak mengunci kamar)
"Sini kak duduk disampingku",sahutku.
Alanpun kini naik keatas ranjang dan duduk disampingku, ia masih membisu namun aku tau kalau ia menagih janji yg kuucapkan tadi. Tanpa banyak kata akhirnya aku melepaskan pakaianku satu persatu.
kini tak ada sehelai benangpung yg melekat ditubuhku, aku lalu menghampiri alan..
"Ayo kak sentuh aku"
Meskipun begitu, sepeninggal ibu ayah sangat menyayangiku sampai2 ia kadang menjadi seorang ibu buatku (memasak dan mencucikan pakaianku).Aku sangat bahagia dengan perhatian ayahku, meskipun kadang aku ditinggal saat ia pulang kedaerah untuk bertemu istri dan anaknya.namun ketika ia kembali, ia selalu membawakan oleh2 buatku.
Suatu hari saat usiaku 8 th, ayahku datang dari daerah dan membawa anaknya yg bernama Alan, usianya 11 th atau lebih tua 3 th dariku yg belakangan kutahu kalau dia bukan anak kandung ayahku, ia adalah anak kandung ibu tiriku. Entah mengapa, aku dan alan sangat akrab bahkan seperti saudara kandung. aku merasa sangat bahagia ketika bermain dan bercanda bersama alan. Ayah biasa memandikan kami berdua.
Ketika usiaku 15 ibu tiriku pernah datang, ternyata ia tidak seperti yg kubayangkan, ia sangat baik dan menyayangiku seperti anak kandungnya (mungkin karena ia tdk mempunyai anak perempuan).Aku sempat terharu melihat kebaikan ibu tiriku.
3 th kemudian ayahku pensiun dari tugas sebagai staf pemerintahan di daerahnya dan Ibuku (aku memanggil ibu tiriku "Ibu") menyarankan aku untuk pindah sekolah kedaerahnya mengingat ayahku yg sudah tua dan tidak bisa bolak balik untuk menjengukku di kota, aku sebenarnya sangat gembira meskipun harus berpisah dengan Bibi( adik ibuku yg merawatku dikota) dan Andre pacarku.
Cerita Sex Pengorbanan Adik Tiri
Saat itu sebelum aku memutuskan untuk pindah, ayah memintaku untuk datang kedaerahnya untuk melihat suasana disana.Saat itu ayah menyuruh Alan untuk menjemputku.Alan pun datang menjemputku (saat itu didepan sekolah), ia sangat ramah padaku. Setelah aku pamit pada Andre (pacar yg juga teman kelasku) aku dan Alan lau berangkat menuju tempat ayahku, Ditengah perjalanan kami nanyak bercanda dan Alan sempat melihat jam tangannya.
"Sepertinya kita masih punya waktu nih buat jalan2", alan berkata padaku saat kami mulai memasuki daerah tujuan kami.
"Iya...iya...", kontan aku membalasnya dengan senag hati.
Alan pun menghentikan kendaraan umum yg kami tumpangi.
"Rumahku tidak jauh kok dari sini, nanti kita bisa jalan jalan kesana"
"Okedeh kak", sahutku
"Naah... skarang kita jalan-jalan yuk !", sahut alan
Akhirnya kami pun berjalan-jalan menyusuri ruas jalan dan aku sangat menikmati suasana didaerah itu.Ditengah jalan, Alan mengajakku untuk membeli es krim disebuah toko.
"Eh... disini jual eskrim juga ya ?", tanyaku sambil bercanda.
"ya iyalah disinikan kabupaten, emangnya dikota kamu aja yg jual es krim !", serunya sambil tersenyum, lalu kami membeli es krim
Kami lalu melanjutkan perjalanan
Jujur aku sangat bahagia saat itu aku merasa mendapatkan perhatian dari seorang kakak.Setelah berjalan sekitar 15 menit, kamipun hampir tiba ditujuan. Kini aku berada didepan rumah ayah, sambil berlari dan tertawa kecil aku segera masuk kehalaman rumah, maklum aku kangen sama ayah.
"Waaah... Rumah kamu besar sekali Alan", sahutku saat mulai masuk halaman rumah
kini aku masuk kedalam rumah disambut oleh ayah dan ibu tiriku. Meraka sangat bahagia melihatku, bahkan ibu tiriku memelukku (mungkin hal yg unik bagi anda namun itulah yg terjadi).
"Ayo... ayo alan ajak Sarah melihat kamarnya", sahut ayahku yg ternyata sdh menyiapkan kamar untukku.
Aku dan alan lalu bergegas menuju kamarku. aku sambil lompat-lompat kecil berjalan dibelakang Alan.
"kalau sudah... kamu kesini yah sayang kita makan dulu", kudengar ibuku berteriak dari ruang tengah.
"iya buu...", jawabku.
setelah berada didalam kamar, aku dan alan kembali membuka es krim yg kami beli tadi. sambil bercanda kami terus menikmati es krim.Aku benar benar bahagia saat itu.
kamarku cukup nyaman karena ayah mendesainnya dengan nuansa kayu.
Setelah itu kamipun menuju keruang makan, disana sudah ada ayah dan ibu tiriku. kami makan bersama.
"Gimana sayang, kamu suka kan tempat ini ?",tanya ayah padaku
"Iya yah, Sarah suka disini",balasku
"baguslah kalo begitu", kata Ibu tiriku.
Akhirnya setelah makan kira2 pukul 5 sore, aku menuju kamarku untuk beristirahat sampai pukul 7.Setelah bangun dan mandi aku menuju ruang tengah untuk berkumpul bersama Ayah, Alan dan Ibu tiriku.
banyak hal yg kami bicarakan sampai akhirnya pukul 9 malam, ayah menyuruhku untuk tidur.
Kini aku berada dikamar tidur, Aku mempunyai kebiasaan tidur tanpa menggunakan baju bahkan tanpa BH.Ternyata kebiasaan itu aku bawa sampai disini.(Mungkin inilah yg menjadi awal bencana bagiku)
Setelah melepaskan pakaian dan BH (aku hanya menggunakan rok ibu soalnya aku datang hanya membawa Celana dalam ganti ditasku) .Akhirnya akupun tertidur dengan hanya ditutupi selimut.
Namun didalam keheningan malam aku tertidur, aku tiba2 terkejut saat merasakan ada sesuatu yg hangat menetes diwajahku, dan saat kubuka mata... Astaga ! aku melihat sebuah benda panjang dan lonjong mengeluarkan cairan cairan putih yg terus membasahi wajahku,
aku hanya bisa diam sambil mencoba mencari tau dalam keremangan kamar, akhirnya aku sadar kalau didepanku ada sebuak K****L yg mengacung meneteskan cairannya kewajahku.
"Ah ... tidak", aku hanya berkata itu dan langsung terdiam ketika kulihat sosok alan yg mengerang sambil menatap langit2 kamarku.Aku pun sadar kalo alan sedang beronani dan menumpahkan spermanya kewajahku saat aku tidur.
Sebenarnya aku sudah memiliki pengalaman sex bersama Andre pacarku, namun aku hanya sebatas mengkocok penisnya saat kami berada dikamar mandi sekolah (baru kulakukan sekali). Namun hal yg terjadi sekarang ini tentu membuatku shock, karena yg menumpahkan sperma kewajahku adalah Alan Saudara tiriku.
"Apa yg kamu lakukan kak ?"
"maaf... maafkan aku", hanya kata itu yg terlontar dari mulutnya dengan tingkah yg kelabakan
Oh... TUHAN, apa yg terjadi, aku masih tidak percaya dengan semuanya, Alan bergegas pergi meninggalkan cairannya diwajahku.
keesokan harinya (hari minggu) aku seolah2 ingin menganggap yg semalam hanyalah mimpi, namun bekas sperma yg tertinggal dibantalku semakin menegaskan kalo itu bukan mimpi. Akhirnya dengan menarik nafas panjang akupun berdiri, memakai pakaian dan keluar kamar. Aku sempat bertemu Alan di ruang makan saat aku hendak ke kamar mandi, namun ia seolah begitu malu menatapku, ia lalu bergegas masuk kekamarnya seperti orang katakutan (mungkin ia takut kuadukan ke Ayah). aku mengurunkan niatku ke kamar mandi aku kembali masuk ke kamar.Aku terus bertanya-tanya apa yg terjadi dengan kakakku itu, mengapa ia melakukannya !,padahal ia kuanggap seperti kakak kandungku.aku kini berfikir untuk mengadukannya pada ayah.
Pukul 11 siang aku kembali keluar kamar menuju kekamar kecil.. Saat itu pintu memang tertutup rapat namun aku tidak mengira ada orang didalam karena tdk ada suara sama sekali. namun begitu aku memutar gagang pintu..., pintupun terbuka dan aku menyaksikan sesuatu yg membuatku kembali terkejut, Aku melihat Alan sedang mempermainkan kemaluannya di kamar mandi
aku tau ia sedang beronani, tapi ia tidak tau aku sedang menyaksikannya. Aku lalu bergegas kembali kekamarku dan mengunci pintu rapat2.Aku ketakutan Karena hari ini hanya ada aku berdua sementara ayah dan ibu pergi ke kota untuk berobat.
5 menit kemudian, aku mencoba keluar... aku melihat alan sedang makan dimeja makan, aku memprhatikannya sejenak namun ketika ia sadar bahwa aku ada disana... ia lalu kaget dan mengangkat makanannya masuk ke dalam kamarnya. aku juga kaget namun aku tau kalau ia sangat malu padaku. Sebenarnya dalam hati aku punya niat untuk mengadukannya ke Ayah, tapi setelah melihatnya lari seperti orang ketakutan, aku tiba2 merasa kasihan padanya, timbullah niatku untuk membicarakan masalah ini dengannya, aku ingin menanyakan mengapa ia melakukannya.
aku lantas teringat Andre yg pernah menyuruhku menghisap kemaluannya, namun saat itu aku menolak. Andre kala itu hanya terdiam menahan konaknya dan saat kutanya,... kenapa ndre ?. ia hanya membalas dengan desahan nafas yg panjang seperti seseorang menahan sesuatu. kemudian ia berkata aku sungguh tidak tahan sayang tolonglah hisap kemaluanku.Disitulah aku mengerti bahwa seorang pria akan merasa tersiksa jika harus menahan konaknya yg sudah ada dikepala.Akupun memutuskan untuk melakukan HJ waktu itu dikamar mandi sekolah.
kembali ke masalah Alan, Aku kini sadar kalau saat ini alan berusha menahan hasratnya untuk menyetubuhiku, apalagi saat kuintip dia beronani sambil menyebut-nyabut namaku. Entah setan apa yg merasuki otakku, aku kini berniat memuaskan nafsu Alan kakak tiriku.
Dengan langkah yg sedikit ragu, akupun mengetuk pintu kamar alan... Tok 3x, tidak terdengar apa2
"Kak Alan ini Sarah, buka pintunya kak",kembali tak ada jawaban.
Akhirnya aku melontarkan sebuah kata...
"Sudahlah kak, yg semalam tidak usah kau pikirkan... sekarang jika kakak ingin melakukannya lagi aku rela kak", entah darimana kudapatkan keberanian itu.
Sekarang aku sudah kembali kekamar.
5 menit berselang tiba2 Alan muncul dihadapanku (aku sengaja tidak mengunci kamar)
"Sini kak duduk disampingku",sahutku.
Alanpun kini naik keatas ranjang dan duduk disampingku, ia masih membisu namun aku tau kalau ia menagih janji yg kuucapkan tadi. Tanpa banyak kata akhirnya aku melepaskan pakaianku satu persatu.
kini tak ada sehelai benangpung yg melekat ditubuhku, aku lalu menghampiri alan..
"Ayo kak sentuh aku"