Aku ucapkan terima kasih kepada Rumah Seks yang telah mau memuat cerita  kehidupan sex ku, yang dimana Rumah Seks sudah aku kenal lama dan baru  kali ini aku dapat menceritakannya. Nama, alamat dalam cerita ini telah  aku samarin, supaya menjaga privasi dari para pelaku yang ada dalam  cerita ini.
*****
Cerita ini bermula ketika aku berumur  21 tahun, oh ya namaku Andre dengan ciri-ciri fisik, tinggiku 169 cm dan  beratku 65 kg. Aku keturunan chinese dan belanda. Sekarang umurku 25  tahun.
Waktu itu aku mau berenang dengan temanku di Water Park  Kenjeran (masih baru buka, jadi masih bersih). Kita berlima berangkat  pakai mobilku, setiba di sana kita langsung ganti pakaian dan  senam-senam dikit biar enggak kram. Setelah itu kita langsung berenang  dan lomba kecepatan, tiba-tiba aku kaget banget sewaktu lomba secara  enggak sengaja aku menyenggol orang dan kontan saja aku berhenti lalu  minta maaf. Tetapi waktu aku sadar ternyata yang aku senggol ternyata  cewek cakep dan seksi pula.
Usut punya usut akhirnya aku kenalan  dengan cewek itu dan namanya Siska, teman-temanku yang tahu kalau aku  lagi ngobrol dengan siska, langsung saja datang ke tempat aku dan siska  ngobrol. Dan mereka minta dikenalin dengan siska. Tapi yang mengejutkan  ternyata siska enggak mau kenalan dengan teman-temanku ( dalam batinku  berkata "Kaciaan deh lu").
Ciri-ciri siska membuat semua mata  laki-laki pasti tertuju dengan dia, gimana nggak pakaian renang yang  dipakai bikin jakun pria pasti naik turun. Siska pakai pakaian renang  model ikat leher, terus bhnya hanya menutupi pentil serta lingkaran  disekitar pentilnya. Sedangkan celana renangnya model "One Slice Cut",  gimana enggak bikin kontol cowok jadi ngaceng melihat pemandangan bukit  gundul dan menggunung. Setelah lama berenang dengan siska, akhirnya aku  tukeran no HP dengan siska.
Besoknya aku telpon siska dan ngajak  dia jalan-jalan, siska setuju dengan ajakanku. Dan aku janjian dengan  dia jam 4 sore untuk jemput dia dirumahnya didaerah Dharmawangsa. Jam 3  aku sudah siap-siap untuk jemput siska, setiba dirumahnya aku langsung  telpon hpnya dan ia bilang akan segera turun, sedangkan aku disuruh  masuk dulu. Enggak seberapa lama aku melihat siska turun dan langsung  aku bengong melihat dandanannya yang membuat kontolku menjadi berdiri.  Pakaiannya putih tipis model turtle neck dan dipadu dengan rok mini  (mini sekali) warna putih, sehingga aku bisa melihat celana dalam serta  bhnya dia pakai. Oh ya ukuran bhnya adalah 36b, tinggi 165 dan siska  memiliki kaki yang panjang (kata orang, kalau kakinya panjang nafsu  sexnya tinggi). Akhirnya kita masuk mobilku dan langsung aku tanya.
"Mau jalan kemana"
"Terserah kamu Dre.. Yang penting kita seneng," kata siska.
"Gimana kalau ke Tretes?" kataku.
"Enak juga, boleh deh," kata siska.
Langsung saja aku tancap gas dan masuk tol jurusan Malang. Selama  perjalanan kita bercanda dari yang ringan sampai yang berbau sex,  ternyata dia suka banget kalau ngomongin yang berbau sex.
"Hehehehe bisa ni anak aku pakai" dalam hati aku berkata.
Dalam perjalanan Siska sudah mulai berani cubit-cubit pahaku dan puting susuku, terus aku bilang. 
"Wah curang masak aku dicubitin melulu, mentang-mentang aku lagi nyetir," kataku.
"Kalau mau bales siapa takut, palingan enggak berani"kata siska menantang aku.
Langsung  saja aku cubit pentil susunya yang masih terbungkus BH berwarna hitam  dan berenda. Begitu aku cubit, ternyata siska tidak ada penolakan dan  langsung saja aku mencoba untuk meraba pahanya yang keliatan putih  mulus, karena roknya yang super mini. Sewaktu aku meraba pahanya,  ternyata siska langsung mendesah "Aah.. Ssh", dalam hatiku wah siska  sudah horny.
Ternyata siska cukup berani, dia langsungnya meraba  kontolku yang masih terbungkus celana jeans dan CD. Enggak lama dia  meraba, langsung celana jeansku dibuka dan ditariknya CD ku sampai  sebatas paha. Begitu tangannya menemukan kontolku, dia langsung  mengelus-elus dengan lembutnya.
"Oogh.. Enak Sis, lebih enak lagi kalau pakai mulut kamu Sis, mau enggak?" kataku.
Siska  diam saja dan hanya menganggukkan kepala sebagai tanda mengiyakan,  Siska kemudian tiduran di pahaku dan langsung memasukkan kontolku ke  dalam mulutnya. Gerakan lidahnya cukup lincah dan mahir dalam memanjakan  kontolku, sampai buah zakarku pun dia emut dengan lembutnya, seperti  sedang makan pentol bakso dengan saos ABC (hehehe). Kegiatan siska  membuat aku hampir kewalahan, lalu aku menyuruh dia untuk menaikkan  kakinya sehingga aku dapat meraba tempiknya, siska pun menuruti dan  tanpa dikomando dia mengkangkangan kakinya selebar-lebarnya. Begitu  indah pemandangan yang aku lihat, CD model G-string yang dipakai membuat  aku semakin horny.
Tanganku ternyata enggak mau ketinggalan,  langsung saja tanganku mengelus-elus gundukan yang merekah itu.  Klitorisnya yang sudah tegang tak lupa aku raba dan aku jepit dengan  dengan 2 jariku, kontan siska berteriak.
"Aah.. Dre terus puter yang kenceng, puaskan aku Dre.."
Kemudian  aku masukkan jari tengahku ke dalam tempeknya, yang ternyata sudah  basah kuyup oleh cairannya sendiri, terus aku keluar masukkan dan  sekarang 2 jari yang masuk, dan siska semakin meracau tidak karuan.
"Dre.. Yang kenceng sayang, masukkan sampai njedokk aahh.. Ohh god"
Untung saja jalan di tol arah ke Malang enggak macet sehingga aku  enggak perlu bingung untuk gonta-ganti perseneling mobilku. Kuluman  siska tidak mau kalah, kontolku sudah mengkilat oleh ludahnya serta  cairan kontolku, secara otomatis bunyi kulumannya membuat aku hampir  keluar.
"Slurrp.. Slurrp cepok.. Cepok.., enak banget kontolmu  Dre kayak pisang raja nangka" kata siska, memang sih bentuk kontolku  agak melengkung seperti pisang dengan panjang sekitar 16 cm dengan  diameter 3 cm (kira-kira).
Sedangkan tanganku terus mengocok  tempeknya, dan 2 menit kemudian tempeknya menjepit 2 jariku dan badannya  mengejang dengan kencang, membuat mobilku agak sedikit oleng, untung  jalan tol enggak terlalu ramai. Siska menjerit.
"Dre.. Aku keluaar.. Aah.. Aah.. Uuuh" 
Jepitan tempeknya kenceng banget dan cairannya keluar, dan langsung aku  seka dengan tanganku dan tubuh siska lemas setelah 3 menitan dia  mengejang. Sisa cairan yang menetes keluar langsung aku masukkan  kemulutnya dan ia membersihkan semuanya dengan lahap dan sampai bersih.  Kemudian siska berkata.
"Andre sayang.. Makasih ya.. Enak banget  kocokan jarimu di tempekku, jarang aku bisa keluar kalau dengan jari  saja, biasanya aku pakai kontol-kontolan baru bisa keluar"
"Sekarang aku yang puasin kamu ya.." kata siska.
Siska langsung memegang kontolku dan dikulumnya kontolku dengan ganas, beda dengan tadi yang lemah lembut.
Aku mendesah, "Sis.. Enak sayang, aah.."
Kontolku  yang dari tadi sudah tegak berdiri, mendapat serangan beruntun dari  mulut siska membuat aku kewalahan, dan langsung aku minggirkan mobilku  ke bahu jalan dan aku menyalakan lampu hassard. Begitu mobilku sudah di  bahu jalan, langsung saja kursiku aku mundurkan dan aku tidurkan, biar  posisinya lebih enak. Siska mengerti kondisiku yang sudah hampir sampai  puncaknya, maka semakin dikencangkannya kulumannya ke kontolku.
Bunyi "Ceplok-ceplok, Slurrp.. Slurrp" dari gerakan siska membuat aku kewalahan. 2 menit kemudian aku mengerang. 
"Siiss, aah.. Eh. Eh.. Ak.. Kelua.. R" 
Spermaku  langsung ditelan habis dengan siska, kepala kontolku dijilatin terus  oleh siska, membuat aku kegelian tidak karuan dan aku menyuruh Siska.
"Stop Sis, stop Sis geli banget"
Kemudian siska tertawa, "Hahahaha tapi enakkan"
"Ya enak, tapi nanti saja enaknya dilanjut" kataku sambil mengedipkan mata.
"Ye, ya harus dilanjutin kalau enggak aku bisa marah dengan kamu sayang.." kata siska, sambil mencium pipiku.
Tak terasa aku sudah mau keluar tol arah Malang, kemudian aku lihat jam sudah 5.30.
"Gila 1 jam setengah, biasanya cuman 3/4 jam," kataku ke Siska.
"Kan kita ada perjalanan tambahan.. Hihi" kata siska, sambil  membersihkan mulutnya yang belepotan dengan cairannya sendiri sama  spermaku serta membetulkan rok serta pakaiannya yang awut-awutan akibat  "perjalanan tambahan" tadi.
Pintu tol keluar jurusan Malang sudah  di depan mata, kemudian aku membayar 400 ribu. Setelah keluar pintu  tol, kita bercanda-canda lagi dan kita semakin mesra saja. Sesampai di  Tretes, seperti biasa orang-orang pada nawarin villa "Villa villa, villa  Mas". Sebenarnya aku punya villa di daerah tretes, cuman aku enggak mau  ke sana entar ketahuan penjaga villaku dan cerita dengan ortu ku kalau  aku bawa cewek ke villa, bisa runyam enggak karuan.
Setelah kita  sudah dapat villa 1 rumah (plus ruang tamu dan halaman bermain), kita  langsung duduk-duduk di bungalow sambil nikmatin pemandangan. Siska aku  pangku dan dia duduk membelakangi aku, sambil bercanda dan cubit-cubitan  membuat kontolku berdiri lagi, karena gesekan antara pantatnya dengan  kontolku. Siska terasa sekali kalau ada perubahan pada kontolku,  kemudian dia berbalik dan berbisik dengan aku.
"Gimana kalau main lagi, soalnya aku juga sudah ingin ngerasain kontolmu kalau masuk ke tempek ku"
Langsung saja aku gendong dia di belakang punggungku dan dia pun  bergelayutan layaknya orang yang sedang honey moon. Selama aku gendong  dia ke dalam villa, siska menjilati leher dan belakang telingaku hingga  aku kegelian dan terangsang berat. Lalu aku bilang.
"Awas ya nanti kalau sudah di dalam, aku bikin kamu sampai minta ampun-minta ampun"
"Hehehheheh, macak cih takuut" katanya.
Bersambung . . . .  .
