Setelah masuk ruang tamu, langsung aku jatuhkan Siska di sofa dan  langsung aku serang dia. Aku cium bibirnya dan dia membalas dengan  ganasnya, lidah kami saling berbelit dan menimbulkan suara menambah  terangsangnya kita berdua. Siska mulai mendesah akibat rangsangan yang  diterimanya.
"Aahh.. Dre slurrp.. Slurrp" 
Kemudian  ciumanku beralih ke lehernya dan terus ke belakang telingganya dan  terakhir berhenti di lubang telinganya, dan ternyata Siska menyukai apa  yang aku lakukan. Terbukti nafas Siska mulai tidak beraturan dan  meracau.
"Say.. Lidahmu kerasa enak banget.. Aah.. Shh.. Shh.."
Tangan  Siska tidak tinggal diam, langsung menyerang ke kontolku dan  mengelus-elus dibalik celana jeansku. Sedangkan tanganku membuka bajunya  dan bhnya, maka tampaklah susu 36b dengan puting merah merekah dengan  lingkaran puting yang tidak terlalu besar. Langsung saja aku menjilat  puting susu sebelah kanan secara lembut dan aku berikan gigitan ringan  pada putingnya.
"Aah.. Aahh.. Say kamu nakal, masak kamu nenennya kayak gitu?" kata Siska memohon ke aku. 
Sedangkan susu yang sebelah kiri aku remas pelan-pelan dengan tangan  kiriku. Susu Siska kenyal dan padat membuat aku suka untuk berlama-lama  di susunya. Kemudian gantian susu yang sebelah kiri aku manjakan dengan  lidahku dan yang sebelah kanan aku remas-remas dengan lembut.
Siska  kemudian membuka celana jeansku dan langsung memeloroti cdku dengan  ganasnya, lalu Siska minta untuk bermain 69, tetapi aku enggak  menghiraukan permintaannya, yang kemudian aku lanjutin jilatanku turun  kebawah sambil membuka roknya yang super mini.
Setelah roknya aku  buka tampak G-String hitam dengan renda dipinggirannya membuat aku  semakin horny. Bau tempek khas wanita tercium olehku, tapi bau tempek  Siska bercampur seperti bau buah strawbery. Aku sempat bengong dengan  keindahan yang aku lihat. Siska berkata.
"Kok dilihat saja sih,  ayo aku sudah enggak tahan nih.." dengan berkatanya Siska, langsung aku  jilatin disekitar selangkangannya sampai benar-benar basah oleh air  liurku.
Kemudian Siska memohon, "Say.., ayo masukkan saja kontolmu  aku sudah enggak tahan ini" tetapi aku tetap tidak menghiraukan  omongannya.
Lidahku kemudian mulai menjilati labia mayoranya, pelan kemudian aku tarik hingga bunyi slurrp..
"Aah.. Shhs.. Sshhs.." desahan Siska akibat perbuatanku. 
Perhatianku  kini tertuju pada klitorisnya yang sudah menonjol besar, langsung aku  jilat pelan-pelan dan agak kusentil-sentil klitorisnya.
"Say, enaak.. Terus.. Lebih Ken.. Ceng lag aah.. Aah."
Siska  memohon ke aku sambil tangannya menekan kepalaku sudah lebih menempel  pada tempeknya. Tapi aku tetap menahan kepalaku, biar sensasinya semakin  membuat Siska mengawang-awang. Kemudian lidahku mulai menusuk-nusuk  tempeknya sambil tanganku memainkan klitorisnya, dan enggak lama Siska  mengejang sambil berteriak.
"Say.. Ak.. Keluar.. Aah.. Sshsh.. Oohhohh.. Kaa.. Mu naakkal"
Cairan yang keluar banyak banget sampai meleleh keluar dan langsung aku  jilat habis semuanya. Belum sempat Siska beristirahat langsung aku  tusuk-tusuk lagi tempeknya dan aku sentil-sentil klitorisnya dengan  tanganku, sampai Siska memohon.
"Ampun say.. Ak.. Istrirahat dulu.. Lemes aah.. Aah.. Badanku"
Tetap  aku tidak menghiraukan permohonannya, aku jilat tempeknya hingga batas  lubang anusnya, sedangkan tanganku meremas-remas susunya. Hal ini  membuat Siska ON lagi dan langsung berontak dan tangannya memegang  kontolku dan memasukkan ke mulutnya, mengerti akan keinginannya maka  posisiku aku ubah menjadi 69. Siska di bawah dan aku di atas. Lama style  ini kami pakai, lalu aku mulai ambil inisiatif untuk memulai permainan  ini.
Aku suruh Siska terlentang dan secara otomatis Siska  mengkangkangkan kedua kakinya selebar-lebarnya, dan tampak tempek Siska  yang sudah merah merekah serta basah oleh cairanya sendiri dan air  liurku. Langsung dengan pelan-pelan aku masukkan kontolku dan ternyata  tidak mengalami kesulitan, dengan perlahan aku maju-mundurkan kontolku  dan diimbangi oleh Siska yang menggoyang pantatnya kekanan dan kekiri.  Gerakan ini kita lakukan semakin lama semakin cepat.
"Say.. Ak.. u mau ke.. luaar.." kata Siska.
Aku  mengetahui bahwa Siska mau sampai ke puncak klimaksnya, langsung aku  keluarkan kontolku, kontan Siska langsung bengong dan cemberut.
"Kok dikeluarkan Dre..? Aku sudah mau keluar nih.." kata Siska.
"Sebentar.. Entar pasti lebih enak kok.." kataku.
Kemudian aku mengangkat kedua kakinya ke depan lalu menyilangkannya, setelah itu aku masukkan kontolku lagi dan.. 
"Say.., kontolmu nggaruk tempekku.. Enaak.. Men." Siska meracau.
"Aahh.. Sshshss.. Sis tempekmu benar-benar enaa.. kk" desahku mulai tidak karuan.
Walaupun villa kita udaranya benar-benar dingin, tetapi keringat kita  semakin banyak dan saling bercampur, kemudian kaki Siska aku tahan  dengan tubuhku dan tanganku meraba susunya yang bergoyang kanan-kiri  seirama dengan gerakan tubuh Siska.
"Say.. Genjot yan.. g keraas.. Sampai men.. Tok" Siska semakin menjadi.
Kuremas-remas susu Siska dengan keras, "Aahh.. Say shshssh sakit tapi ennaak" kata Siska.
"Say.. Sayy.. Saay aak.. u keluuaar" jerit Siska dibarengi dengan menjepitnya tempeknya, membuat aku semakin kelojotan.
"Aahh.. Sis jepitan tempekmu enaak bangeet" kataku.
Jepitan  tempek Siska tidak berhenti-henti sampai sekitar 2 menitan dan Siska  langsung terkulai lemas. Karena aku belum keluar, langsung aku tarik  Siska ke pingiran sofa dan aku suruh dia untuk menungging. Tapi Siska  sudah lemas dan berkata.
"Say.. Aku nyerah seluruh tenagaku habis" 
Enggak  perduli akan keadaan Siska, maka aku pegangi tubuhnya supaya agak  nungging dan kemudian aku masukkan kontolku yang masih menegang, Siska  menjerit.
"Aah.. Say ampun-ampun kakiku sudah tidak kuat lagi".
Melihat  hal itu aku jadi iba dan akhirnya aku duduk di sofa dan Siska aku  pangku sambil memasukkan kontolku ke tempeknya. Ternyata style ini  membuat Siska menjadi ON lagi dan langsung meggoyang dan memutar. Bunyi  "cplok-cplok" antara pantat Siska dan kontolku semakin kencang membuat  aku semakin terangsang. Putaran Siska membuat kontolku serasa di peras  dan semakin terasa spermaku semakin menuju pada titiknya dan siap untuk  disemburkan.
"Say.. Ak.. u mau keluar, keluarin dimana?" tanyaku.
"Di dalam saja, sebentar lagi aku juga keluaar.. Barengan ya" jawab Siska.
Tidak lama Siska mengejang sambil menjerit.
"Kelu.. aar aku say.. Aahaahh.. Shssh aahh" 
Tak lama aku pun memuntahkan spermaku "Crot.. Crot.. Crott"
Saking  banyaknya cairan Siska dan spermaku sampai keluar dari tempeknya Siska  dan meleleh di lubang anus Siska dan ada yang jatuh ke sofa. Kami berdua  pun langsung lemas dengan posisi aku memangku Siska, dan kami pun  tertidur disofa dengan posisi bugil serta tidak memperhatikan keadaan  sekitar.
Begitu hawa semakin dingin dan menusuk tulang, akupun  terbangun begitupun juga dengan Siska dan kita langsung mandi air  hangat. Malam itu kita main sampai 5 kali dan kita pulang pada hari  esoknya pukul 10 pagi..
*****
Mungkin buat pembaca kisah  nyataku kurang begitu menarik, apabila ada saran atau kritik untuk  ceritaku silakan email aku. Masih banyak cerita kehidupan sexku, baik  dengan anak SMA sampai dengan Tante girang pun aku pernah, nantikan  kisahku selanjutnya.
Buat cewek-cewek, Tante-Tante yang mau  kenalan, curhat, atau sekedar jalan-jalan (not for sex) silakan email  aku, pasti akan aku bales.
Tamat
