Namaku Denny Tyas, aku seorang teknisi computer. Beberapa bulan yang lalu aku kenalan dengan seorang cewek keturunan yang bernama Cindy Kosasih. Dia, seorang gadis belia yang sangat cantik, tinggi, berkulit putih mulus dan berambut panjang. Dia tinggal di Pondok Indah, aku ketemu dengannya dalam suatu party di rumah temanku. Dia sebetulnya masih akan mencuti studinya di Melbourne, pada saat itu dia sedang liburan, jadi ia pulang ke Jakarta untuk beberapa bulan saja. Dia anak orang kaya, kamu bayangin saja, dia sekolah di Melbourne dan rumah di PI. Orang tuanya seorang ekspotir kelas menengah.
Aku sebetulnya agak minder juga kenalan dengannya, Kamu bayangkan saja, mana ada sih orang tua yang sudah mati-matian sekolahkan anaknya di luar negeri terus akhirnya cuma jatuh di pelukan teknisi computer. Dia sebetulnya tidak sombong, dia mau mengerti tentangku, dan sebulan yang lalu dia telah resmi jadi pacarku. Hubunganku dengannya sebetulnya tidak diketahui oleh orang tuanya. Jadi backstreet nih ceritanya. Aku sebetulnya cinta mati kepadanya, anaknya cantik, pandai gaul dan tidak sombong.
Suatu malam dia menelponku, dia minta di temani karena rumahnya kosong (kedua orang tuanya ke luar kota), kebetulan malam itu aku juga sedang suntuk banget memikirkan masa depanku. Malam itu juga tanpa ba.., bi.., bu lagi langsung aku pergi ke rumahnya di PI. Setelah aku sampai di rumahnya, ternyata benar, tidak ada siapa-siapa lagi selain dirinya. Sebetulnya aku curiga juga, kok rumah segitu besarnya masa sih tak ada pembantu atau penjaga seorangpun. Ah peduli amat pikirku, yang penting malam ini, aku bisa berduaan dengannya. Malam itu dia kelihatan anggun banget, dia memakai terusan tipis dari sutra sehingga setiap lekuk tubuhnya yang indah dapat terlihat dengan jelas. Oh my God, apakah aku mimpi dan ketemu dengan bidadari? Ternyata malam itu sungguh terjadi, dia nyata di depanku dan aku tertegun sejenak menyaksikan karya Tuhan yang sungguh Indah. Malam itu aku diajak untuk menginap di rumahnya, tentu saja tidak kutolak. Eh Malam itu juga dia mengajak tidur bersama, wah berani betul nih cewek, apa tidak takut aku makan?
Malam semakin larut dan udara dingin mencekam, dia sudah mau tidur dan akhirnya akupun menemaninya tidur. Wah, ternyata betul-betul gila nih cewek, ternyata dia tidak memakai apa-apa lagi selain terusan sutra warna perak itu, ketika dia naik ke tempat tidur, terlihat jelas puting susunya yang berwarna kemerahan. Ketika kita sudah ada di ranjang, dia bilang bahwa sebetulnya dia tidak lama lagi akan kembali ke Aussie untuk meneruskan studinya makanya malam ini dia ingin melepas rindu kepadaku. Setan juga nih anak, mana ada sih lelaki yang begitu bodoh menolak kalau ada seorang gadis cantik yang secara halus meminta untuk di cumbu, begitu juga aku, langsung saja kukecup bibirnya yang mungil lalu kuhirup air liurnya, dia tampak kesulitan bernafas. Setelah aksi cium-ciuman, kuhisap lehernya yang jenjang sampai menimbulkan cupang/tanda kemerahan dan diapun sepertinya sangat menikmati cumbuanku. Waktu terus berputar, aku sekarang telah membuka terusan yang dipakainya dan payudaranya yang sangat ranum telah tersaji dan siap untuk di hisap, ketika puting susunya kuhisap-hisap, dia merintih-rintih tanda kenikmatan. Puting susunya aku hisap secara bergantian, kiri dan kanan, dan kadang-kadang aku remas-remas sampai dia menjerit. Setelah puas memainkan payudaranya, aku lalu mulai menjilati pusar dan terus kurentangkan kakinya sehingga liang kewanitaannya merekah. Bulu kemaluannya jarang-jarang sehingga bibir kemaluannya kelihatan jelas masih indah seperti perawan. Sebetulnya aku baru kali ini melihat kemaluan wanita secara langsung, apalagi kemaluan seorang perawan. Begitu kurentangkan kakinya, liang kewanitaannya merekah berwarna merah muda dan bagian dalamnya kelihatan ada segumpal daging yang biasa di sebut clitoris. aku nafsu banget, langsung saja kujilati liang kewanitaannya dan kugigit clitorisnya, dia menjerit sambil menekan kepalaku sehingga mulutku jadi rapat sekali dengan bibir kemaluannya. Tak lama setelah itu, dia kejang-kejang sambil merintih, terus ada cairan bening kental mengalir dari liang kewanitaannya, baunya sedikit amis tapi tanpa pikir panjang langsung saja kujilat dan telan, ternyata dia telah orgasme. aku tidak jijik karena aku tahu bahwa dia masih perawan, jadi belum pernah di tusuk oleh orang lain sehingga masih bersih.
Setelah dia orgasme, tampaknya dia lemas tak berdaya, terus langsung saja kubuka celanaku biar barangku yang dari tadi sudah tegang bebas. Tanpa meminta ijin darinya, langsung kutusukkan penisku ke liang senggamanya. Wah susah juga, liang senggamanya masih sempit, sehingga penisku harus kutekan kuat-kuat sehingga bisa masuk secara perlahan-lahan. Ketika penisku mulai masuk, dia sepertinya senang sekali dan kelihatan seperti sangat menikmati permainan ini sehingga aku termotivasi lagi untuk memaju-mundurkan penisku. Akh nikmat sekali, penisku seperti di pijat-pijat, gerakan maju-mudur yang kulakukan main lama makin cepat sehingga dia terhentak-hentak diatas ranjang.
Permainan itu aku lakukan sekitar lima belas menit, lalu dia bilang bahwa dia mau keluar, lalu dia memeluk tubuhku erat sekali terus teriak kecil sambil mengendurkan pelukannya, oh terasa banget, liang kewanitaannya banjir lagi. Selang waktu satu menit, ketika aku mau keluar, kutekan penisku dengan sangat kuat ke liang senggamanya sehingga air maniku keluar di dalam liang kewanitaannya.
Setelah sama-sama mencapai orgasme, lalu kutarik penisku dan kusodorkan ke mulutnya, ternyata dia langsung menjilati batang penisku. Oh nikmat, dia jilati sampai bersih. Setelah itu saya pun balas menjilati bibir kemaluannya sampai bersih. Tak terasa waktu telah menunjukkan jam delapan pagi ketika aku bangun dari tidur, di garasi sepertinya ada bunyi mesin mobil, eh ternyata orang tuanya telah pulang, terus buru-buru aku pakai baju dan celanaku, aku lalu bangunkan si Cindy, dan diapun terjaga dan kaget bahwa orang tuanya sudah pulang. Aku sepertinya sudah tertangkap basah, motorku sudah kelihatan sama orang tuanya. Yah aku sudah pasrah, mau diapain juga aku terima saja.
Eh sialan ternyata si Cindy malahan membela diri dan bilang bahwa dia diperkosa olehku, kontan saja mamanya pingsan lalu papanya menelepon polisi, yah terus aku di penjara dan di hukum selama dua tahun potong masa tahanan. Sekarang aku hati-hati banget sama cewek, tidak mau melakukan kesalahan lagi, nikmatnya cuma sesaat, menderita dua tahun.
TAMAT
Home » Cerita Dewasa » Romantika Kelabu - Cerita Sex