Nursalam Yang Enak

Bookmark and Share
Namaku Wak Kadir umur 58 tahun. Aku amat menyukai wanita yang bertubuh berisi atau gendut. Aku amat menyukai wanita yang tak menjaga kebersihannya terutama bagian kemaluannya. Didesaku aku menuntut ilmu hitam yaitu ilmu santet saat itulah banyak wanita atau isteri orang sudah aku setubuhi dan meminum air kencingnya untuk menguatkan ilmuku. Kini aku berkerja sebagai pembersih rumah di Brunei nama majikanku Norsalam usianya sudah lewat 40an, Norsalam orangnya cantik berkulit kuning langsat, buah dadanya besar, tubuhnya berisi dan rendah. Perutnya membuncit. Lembik berlemak dan saat Norsalam duduk lipatan lemak perutnya gelebeh mungkin sebab sudah punya empat orang anak itu lho aku pikir.

Setelah sekitar enam bulan tinggal dirumahnya pikiran kotorku mula menguasai diriku aku amat pingin menyetubuhinya. Suami Norsalam pula dihantar kursus ke luar negara selama beberapa tahun jadi cuman Norsalam aja tinggal keseorangan bersamaku dirumah, anak-anaknya pula jarang ada dirumah. Norsalam yang sering mengenakan busana panjang membuatku amat susah melihat bentuk tubuhnya mungkin Norsalam agak malu dengan lemak-lemak disekitar tubuhnya. Malam itu Norsalam masih belum pulang dari kerjanya. Aku yang keseorangan, pikiran setanku pingin mencari celana dalam kotor milik Norsalam lantas aku memasuki kekamar tidurnya didalam kamar tidurnya ada kamar mandi. Kamar mandi Norsalam tak begitu luas. Disana-sini nampak bergantungan baju atau celana kotor milik Norsalam.



Pada saat itulah aku melihat ada celana dalam wanita. Tak salah lagi, pasti ini adalah celana dalam milik Norsalam karena size-nya besar, XXL. Siapa lagi?! Perempuan yang berbadan gendut dirumah ini kan hanya Norsalam. Darahku tiba-tiba berdesir. Meyakini bahwa itu adalah celana dalam Norsalam membuat nafsu setanku bangkit. Kenapa celana dalam kumal ini jadi begitu nampak indah di mataku. Kudekatkan wajahku ke arahnya. Lihatlah, bukankah celana ini putih dan sekarang tidak begitu putih lagi. Pinggirannya nampak kekuning-kuningan, mungkin sebab keringat selangkangan Norsalam. Kemudian kulihat bagian bawah bertepatan dengan vaginanya, warnanya semakin kuning pekat penuh dengan lendir-lendir putih kental. Mungkin itu adalah sisa-sisa air kencing campur lendir keputihan Norsalam yang tertinggal. Ah... hidungku kepingin tahu bau celana dalam milik Norsalam ini sebelumnya telah menutupi bagian milik Norsalam yang paling rahasia. Tanpa ragu kudekatkan celana dalam Norsalam itu kehidungku. Aku segera menangkap baunya.

Oohh..sepertinya aku dibawa melayang. Bau pesing kencing dan asem lendir Norsalam membuatku terasa terbang. Tiba-tiba aku kedengaran bunyi ketukan pintu dan ini pasti Norsalam sudah pulang lekas-lekas ku gantungkan semula celana dalam itu selepas ku buka pintu dengan tergesa-gesa kulihat Norsalam menuju kekamar mandi lalu tak lama berselang suara pancaran air yang menyemprot kencang dari kamar mandi. Maka seiring dengan rasa ingin tahu yang muncul kembali tiba-tiba, aku segera mencari celah di dinding agar bisa aku mengintipnya. Ah, ternyata Norsalam tengah kencing sambil berjongkok. Mungkin ia sangat kebelet kencing hingga semprotan air kencingnya yang keluar dari memeknya menimbulkan suara yang berdesir sampai ketelingaku.
Aku jadi tersenyum simpul melihat kenyataan itu. Aku melanjutkan terus mengintip kulihat pantat besar Norsalam yang membulat, posisi jongkok Norsalam memang membelakangiku. Sayangnya aku tidak dapat melihat keindahan memeknya namun karena Norsalam menarik tinggi-tinggi kain yang dikenakannya, aku dapat melihat pantat dan pinggulnya. Ah, Norsalam ini ternyata belum banyak kehilangan daya pikatnya sebagai wanita walaupun sudah bergelar ibu pada empat orang anaknya. Belum habis air kencingnya keluar, masih ada yang keluar sedikit, Norsalam terus bangun. Aku jadi kaget lantas aku bergegas pergi masuk ke kamarku takut-takut ketahuan oleh Norsalam yang aku ngintipnya.

Sekitar jam dua belas malam aku ke kamar mandi karena aku pingin mengambil celana dalam kotor milik Norsalam yang tadi selepasnya kencing kalau-kalau ada digantungnya ternyata ngak ada celana dalamnya disitu. Aku yang hampa terus menuju ke ruang tamu. Namun yang kutemukan di ruang tamu membuatku terpana, televisi 14 inch yang masih menyala dan tengah menyiarkan satu acara dan disetel dengan volume cukup keras. Namun satu-satunya penonton yang ada, yaitu Norsalam, tampak tertidur pulas keletihan karena Norsalam masih berpakaian tadi berbaju kurung dan tudungnya yang masih dikepalanya. Norsalam tidur dengan menyelonjorkan kaki di sofa, sementara kain yang dikenakannya tersingkap cukup lebar hingga kedua kaki sampai ke pahanya nampak menyembul terbuka, inilah kesempatanku, sayang kalau pemandangan yang mengairahkan tidak kulihat. Ketika aku mendekat, Norsalam menggeliat dan posisi kakinya kian terbuka hingga mengundangku untuk melihatnya lebih dekat.

Aku berjongkok di antara kedua kakinya. Kini bukan hanya paha mulusnya yang dapat kunikmati aku juga dapat melihat bagian milik Norsalam yang paling rahasia karena Norsalam tidak mengenakan celana dalam. Kemaluannya tidak berbulu aroma bau memek Norsalam asem dan pesing kencingnya kuat menusuk hidungku, bibir kemaluannya sudah agak menggelambir terlihat coklat kehitaman dan nampak berkerut. Pertanda kemaluan Norsalam sering diterobos alat kejantanan pria. Sementara di celahnya, di bagian atas, tampak kelentit Norsalam yang sebesar biji jagung terlihat mencuat. Sementara kontolku langsung menegang. Aku mengulurkan tanganku untuk mengusap memeknya untuk merasakan lembutnya dan ingin merasakan hangatnya celah lubang memek Norsalam. Maka ketika aku mulai mengusap-usap, Norsalam mengelinjang. Kakinya dibukanya lebar-lebar memberi keleluasan padaku untuk melakukan segala yang aku inginkan. Mungkin Norsalam lagi bermimpi sedang bersetubuh dengan suaminya. Ketika jari telunjukku mulai menerobos kecelahnya. Lubang vaginanya ternyata tak cuma hangat. Tetapi telah basah oleh cairannya. Aku semakin bernafsu untuk menngocoknya hingga lubang vagina Norsalam kian basah akibat banyak cairannya yang keluar.

Tiba-tiba Norsalam terjaga dari tidurnya mata Norsalam membelalak besar melihatku. Inilah kesempatan ku memukau Norsalam lantas aku mula memukau Norsalam dengan merenung kedua matanya, mata kami bertentangan sambil mulutku membaca jampi setelah dalam beberapa saat Norsalam semakin gelisah dan akhirnya Norsalam akur tunduk padaku. Norsalam yang hanya kupukau separuh sedar akan lemah apabila matanya ku tenung. Norsalam yang masih bertudung dan berbaju kurung mula kuhampiri dengan kasar ku tarik tudung dikepalanya dan terurailah rambut Norsalam yang panjang paras bahu.
"Dasar kurang ajar!! Pergi!!", hardik Norsalam.
"Kan cuma kita berdua.. aku menginginkan mu", sahutku dengan bernafsu sambil merangkul Norsalam dari belakang.
"Menginginkan apa?!", Norsalam agak berteriak sambil berusaha melepaskan pelukanku.
"Aku ingin menyetubuhi mu Norsalam..", aku berkata sambil mengusap-usap perut Norsalam dari belakang.
"Jangan Wak..aku ini isteri orang..", Norsalam berusaha untuk mengingatkanku.
"Justru aku lebih suka", sahutku lantas mengeluarkan kontolku yang sudah berdiri keras. Tangan kiriku merangkul Norsalam dari belakang, tangan kananku berusaha menyingkap kain yang dipakai Norsalam setelah tersingkap keatas. Tanganku meraba-raba memek Norsalam. Aku berusaha memasukkan jariku kedalam lubang kenikmatan Norsalam.
"Wak..To..long..hentika..ka..ka..kaannn", Norsalam berusaha mengingatkan ku lagi.
"Ahhh..Jangan..Wak...lepaskan....", tambahnya lagi.
"Cepatt! Norsalam tanggalkan semua pakaianmu!" kataku.

Akhirnya Norsalam akur perintahku Norsalam melepas satu persatu pakaiannya. Tampaklah buah dadanya yang dibungkus oleh baju dalamnya berwarna putih.
"Cepat lepas baju dalammu Norsalam! Aku ingin menyetubuhimu", bentak ku lagi.
Tumpahlah buah dada Norsalam yang sedikit kendur tetapi mengairahkanku, puting susunya yang coklat kehitam-hitaman tampak menantang sekali. Lalu aku berkata padanya, "Norsalam aku menginginkan kehormatanmu sebagai wanita hilang sama sekali malam ini!".
Kemudian aku arahkan Norsalam duduk di kerusi dan aku mengangkangi lebar kedua kaki Norsalam sehingga tampaklah lubang memek Norsalam. aku mulai menyetubuhi Norsalam. Dengan posisi duduk ku enjot pelan lalu mulai cepat, karena nafsuku memang sudah naik keubun-ubun Ketika aku mulai mempercepat genjotannya tampaknya Norsalam juga sudah mulai keenakkan. Buah dada Norsalam tergoncang-goncang kesana-kemari, kepala Norsalam bergoyang menahan birahi yang semakin meninggi.
"Akhh.." erangan suaraku sangat berat melepaskan air maniku ke liang vagina Norsalam.
"Cabuutt...Jang..ann..keluuuarrkann...di..da...lam", kata Norsalam disaat air maniku muncrat didalam rahimnya tetapi sudah tidak ku perdulikan lagi. Air maniku menembaki dinding rahimnya yang membuat banjir liang vagina Norsalam. Tubuh kami berdua melepas dan membiarkan batang kontolku tetap terbenam didalam liang vaginanya. Beberapa saat kemudian kucabut kontolku dari dalam vaginanya.
"Plop!", terdengar suara dari lubang vaginanya manakala kontolku tercabut. Segera kukenakan pakaianku. Sesaat kutatap tubuh telanjang Norsalam. Aku pun berlalu meninggalkan ruang tamu itu.

Tamat