Complete

Bookmark and Share

Author : Kim Sone Yulsic
Cast :  - Choi Siwon ( Super Junior )
            - Kwon Yuri ( SNSD )

***

“Sudah jam 00.30 pm?” keluh Yuri, menghela nafasnya.

Ia sedang duduk sendiri menikmati gemerlapnya Kota Paris di malam hari dari beranda hotel tempatnya menginap. Kamar sweetroom yang ia tempati terletak di dekat Sungai Seine, menyajikan view yang amat mempesona, apalagi ditambah dengan menara Eiffel yang menjulang kokoh dengan lampu-lampu yang menyorotnya membuat menara itu tampak sangat memukau. Tidak heran setiap tahun jutaan turis datang ke menara yang menjadi ikon negara Prancis itu.
Walaupun suhu udara di Prancis saat ini sepuluh drajat celcius, itu tidak membuat Yuri beranjak dari kursi malasnya. Yuri ingat terakhir kali ia datang ke Paris. Saat itu ia memulai debutnya dengan SNSD di Eropa, itu pun ia tak sempat menikmati indahnya kota paling romantis di dunia ini karena jadwal grupnya yang sangatlah padat.

Dan akhirnya, Yuri datang lagi ke Paris dengan seseorang yang sangat di cintainya, yang sudah mencuri hatinya dan mengikat komitmen dengannya untuk saling mencintai sampai ajal memisahkan mereka. Ia adalah Choi Siwon, mantan dari member Super Junior. Mantan? Ya, sudah lebih dari satu tahun Siwon keluar dari dunia hiburan Korea Selatan yang telah melambungkan namanya. Sekarang ia bekerja di Hyundai Departemen, perusahan ayahnya. Posisi Siwon sebagai direktur sering memaksanya untuk pergi ke luar negeri.

Yuri sebagai istri dari seorang pengusaha yang berpengaruh di KorSel tentu saja harus selalu menemani suaminya. Apalagi kebanyakan acara-acara yang di hadiri Siwon di luar negeri adalah acara semiformil yang membutuhkan Yuri sebagai pendampingnya. Kali ini Siwon dan Yuri datang ke Paris untuk menjalin kerjasama dengan salah satu perusahan fashion dari Prancis.

Korea Selatan yang beberapa tahun terakhir menjadi kiblat fashion Asia membuat Siwon ingin melebarkan sayapnya dengan mendirikan perusahaan fashion. Perusahaan itu akan ia serahkan untuk di kelolah oleh istrinya, Yuri.

Setelah menikah dengan Siwon, tidak lama dari itu Yuri keluar dari Girls’ Generation dan lebih sering mengikuti kegiatan amal, Yuri tidak bekerja. Itu membuat Siwon pusing. Yuri sering kali mengeluh pada Siwon untuk bekerja. Bukan karena penghasilan Siwon tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka. Bukan. Sama sekali bukan. Aset kekayaan Siwon bahkan cukup untuk memenuhi hidup mereka tujuh turunan. Mungkin karena selama ini ia terbiasa memiliki kegiatan maka ia pun tak betah untuk menganggur. Dan fashion menurut Siwon akan cocok dengan Yuri, karena Yuri memiliki selera fashion yang bagus. Dan pengalamannya sebagai mantan selebritis yang menjadikannya sebagai salah satu ikon fashion.

***

Yuri yang sedang menunggu suaminya karena tadi setelah makan malam dan pembicaraan bisnis Mr. Adrew –rekan bisnis Siwon- mengajak Siwon minum di bar. Siwon yang tak enak menolak ajakkan partner bisnisnya tersebut menyuruh istrinya untuk pulang terlebih dahulu ke hotel. Yuri yang memang sudah lelah pun menuruti perintah suaminya. Ia memutuskan untuk menunggu Siwon di hotel.

“Sayang, kau belum tidur? Kenapa kau duduk di situ? Udara malam ini begitu dingin.” Siwon menghampiri istrinya yang duduk sambil memeluk dirinya sendiri di kursi malas. Ia pikir Yuri sudah terlelap karena lelah.

“Oppa?” Yuri berbalik dan mendapati suaminya berdiri di belakangnya. “Kau mengagetkanku. Kapan kau datang? Kenapa aku tidak mendengarmu masuk?” bukannya menjawab, Yuri malah balik bertanya pada Siwon.

“Aku baru saja tiba. Mungkin karena kau melamun jadi kau tidak mendengarku. Oh ya, kenapa kau belum tidur, sayang?”

“Aku menunggumu oppa.” jawab Yuri manja. Ia beranjak dan menghampiri suaminya. Membantu Siwon melepas dasinya yang nampaknya kesusahan.

“Menungguku?” tanya Siwon heran dengan sikap manis dan manja Yuri, karena belakangan ini Yuri lebih sering marah-marah dan dingin kepadanya.

“Aku ingin minum champagne denganmu, oppa.” kata Yuri tersenyum manis dan bergelayut di lengan Siwon.

Memang saat Siwon masuk tadi ia melihat ada sebotol champagne, dua gelas, bunga mawar dan lilin sudah tersusun rapi di atas meja. Yuri membantu melepas jas Siwon, lalu menuntunya duduk ditempat yang sudah disiapkannya. Yuri mematikan lampu kamar sweetroom mereka dan menyalakan lilin beraroma untuk menambah kesan romantis. Ia lalu duduk di samping Siwon dan menuangkan champagne di gelas mereka.

“Cerss.” ucap Yuri dan Siwon.

Mereka menikmati champagne dengan obrolan ringan hingga tak terasa sudah menghabiskan setengah botol champagne yang mampu membuat tubuh mereka panas. Yuri melepas kimono tidur yang ia kenakan. Mengekspos tubuh s-linenya yang di balut gaun tidur berbahan sutra berwarna merah maron yang hanya menutupi sedikit pahanya.

***

Siwon sedikit heran dengan sikap Yuri akhir-akhir ini. Yuri sering bertingkah aneh dan moodnya cepat sekali berubah. Sikap Yuri yang seperti itu terkadang membuat Siwon sedikit tersiksa.

Kalian tahu, sudah seminggu terakhir ini Siwon tidak dapat menikmati sarapannya di pagi hari. Karena Yuri melarangnnya mengkonsumsi kopi, padahal Yuri tahu kesukaan Siwon di pagi hari adalah secangkir kopi dan waffle. Yuri bahkan berpesan pada sekretaris Siwon untuk tidak memberikan kopi pada Siwon. Yuri sangat sensitif dengan bau kopi.

Tidak hanya itu, suatu malam saat Siwon pulang terlambat karena ada meeting dadakan dengan relasi bisnisnya, Siwon mendapati Yuri yang duduk sendirian di sofa depan tivi sambil menangis sesenggukkan di ruang santai mereka. Siwon yang khawatir segera menghampiri Yuri dan langsung memeluknya.

“Sayang, ada apa?” ucap Siwon sambil membelai kepala Yuri untuk menenangkannya.

“Hiks-hiks.. oppa, kenapa mereka harus berpisah? Aku.. hiks, tidak suka dengan sad ending.” ucap Yuri sesenggukan.

“Apa maksudmu, sayang?” tanya Siwon bingung. Ia tidak mengerti dengan arah pembicaran Yuri. Sahabat-sahabat mereka baik-baik saja, tidak ada yang sedang bertengkar apalagi berpisah, orang tua dan saudara mereka juga.

“Tokoh yang ada di film itu.” jelas Yuri menujuk pada layar tivi yang ada di depan mereka.

“Hah?” tanya Siwon dengan tampang bodohnya. Jadi Yuri menangis bombai hanya karena sebuah film, membuat Siwon jadi terheran-heran.

Belum cukup sampai disitu keanehan yang ditujukkan Yuri. Malam itu hujan deras sedang menguyur kota Seoul, dengan sedikit petir dan angin yang bertiup cukup kencang. Malam yang indah untuk dihabiskan berdua dengan pasangan bukan? Begitu pikir Siwon. Malam itu Siwon bertekad untuk melakukan ’itu’ dengan Yuri.

Siwon pun mulai melancarkan aksinya dengan menciumi tengkuk Yuri yang sedang bersandar di sandaran ranjang sambil membaca buku, dari samping. Tangan Siwon juga mulai menyusup ke balik baju tidur Yuri, meraba-raba daerah sensitif perempuan itu. Yuri tak bergeming, ia masih fokus membaca bukunya, membuat Siwon berpikir kalau Yuri mau melakukannya juga malam itu. Siwon makin semangat merangsang Yuri dengan meremas dada gadis itu lembut. Tapi sejurus kemudian Yuri melepas tangan Siwon yang sedang bertengger di atas buah dadanya.

“Oppa, hentikan. Aku lelah.” tolak Yuri dengan dingin dan ketus. Yuri segera menutup bukunya dan menari selimut. Tanpa menunggu respon dari Siwon, Yuri tidur membelakangi Siwon.

Siwon melongo menatap punggung Yuri yang baru saja menolaknya. Ia hanya dapat mendesah pasrah. Tidak mungkinkan ia memaksa Yuri. Siwon menatap iba ‘adiknya’ yang sudah setengah eksresi, pasti ia akan sulit tidur. Poor Siwon.

Tapi malam ini apa yang Siwon dapat? Yuri bersikap manis dan manja padanya. Sepertinya Yuri akan dengan senang hati menyerahkan dirinya pada Siwon.

“Oppa, apa kau juga merasa udara di sini mulai panas?” tanya Yuri saat Siwon juga membuka kancing kemejanya.

“Emm, ya. Dan membuatku tambah panas saat melihatmu.” Siwon menjawab pertanyaan Yuri dengan senyum seduktif, matanya tak dapat lepas dari Yuri. Malam ini Yuri terlihat sangat cantik dangan rambut di sanggul ke atas dan riasan simple yang masih menempel di wajahnya. Memamerkan leher jenjengnya yang membuatnya nampak lebih sexy. Membuat Siwon tak berkedip memandangnya.

“Benarkah?” tanya Yuri memastikan, dengan menyipitkan matanya menatap Siwon. Yang dijawab Siwon dengan ciuman hangat di bibir Yuri. Yuri memejamkan matanya menikmati ciuman Siwon. Kini Yuri sudah duduk dipangkuan Siwon, hingga ia dapat merasakan penis Siwon yang mulai menegang.

“Kau menggodaku, sayang?” tanya Siwon yang melingkarkan tangannya di pinggang Yuri, mendekatkan tubuh Yuri dengan dirinya.

“Apakah kau tergoda, oppa? Padahal aku hanya ingin bermanja-manja denganmu.” Yuri memanyunkan bibirnya, karena Siwon mulai meraba-raba pahanya. Bibir laki-laki itu juga sudah menjelajahi lehernya hingga membuat Yuri terangsang. “Oohh, oppa, hentikan. Kau membuatku geli.” rintihnya.

“Tidak akan. Kau yang memulai duluan, sayang.” Siwon semakin liar melumat leher Yuri hingga meninggalkan beberapa bekas di sana.

“Oppa, apa kau tidak lelah? Aaahh!” tanya Yuri disela desahannya, ia mulai menikmati rangsangan yang diberikan suaminya. Yuri heran, seharian ini Siwon sangat sibuk. Tapi sepertinya ia masih ingin menyibukkan dirinya juga malam ini.

“Tentu saja tidak. Aku ingin segera memberikan cucu kepada orang tua kita.” pernyataan Siwon tersebut mengingatkan Yuri akan sesuatu, sesuatu yang akan memperlengkap kehidupan rumah tangga mereka. Sebenarnya Yuri sudah telat hampir dua bulan. Namun ia masih enggan memberi tahu Siwon karena ia belum memastikannya.

“Baiklah kalau begitu, ayo kita lakukan.” Yuri mendekap kepala Siwon hingga Siwon dapat merasakan payudara Yuri yang kenyal. Yuri mengusap-usapkan wajah Siwon di payudara kanannya. Dengan senang hati Siwon mencium dan menjilatinya.

“Eeemmmhh,” desah Yuri. Ia memejamkan matanya, menikmati sensasi yang diberikan Siwon padanya. Gesekan antara payudara, baju, dan wajah Siwon memberikan sensasi tersendiri untuknya. Puting Yuri sudah mengeras akibat perlakuan Siwon.

Tangan Siwon menurunkan tali gaun yang Yuri kenakan, hingga menampakkan payudara bulat gadis itu. Benda itu terpampang jelas dihadapan Siwon. Ini memang kebisaan Yuri, ia tidak pernah menggunakan bra saat tidur. Siwon langsung menghisap payudara Yuri rakus sambil sesekali menggigiti putingnya. Ia memelintir puting Yuri yang satunya dan meremasnya kasar.

Perlakuan Siwon ini membuat Yuri merem-melek keenakan. Yuri mendorong kepala Siwon agar menghisap putingnya lebih dalam lagi. Siwon menuruti perintah istrinya, ia menghisap puting Yuri lebih keras seperti bayi yang sudah lama tidak menyusu pada ibunya sampai puting Yuri benar-benar mencuat.

Tak ingin menganggur, tangan kiri Siwon pun mengelus paha Yuri, masuk ke dalam gaun mini yang dikenakan sang istrinya. Diturunkannya underwear Yuri.

Seperti tersengat listrik, tubuh Yuri langsung menegang saat tangan Siwon menyentuh vaginanya. Siwon mengusap-usap vagina Yuri, mencari lubang kenikmatan gadis itu, setelah ketemu ia memasukkan jari telunjuknya ke lubang Yuri, membuat perempuan cantik itu mengelurkan desahan seksinya. Siwon langsung mengocok vagina Yuri yang sudah basah itu menggunakan jarinya. Lalu ditambah jari tengahnya dan mengocoknya lebih cepat lagi. Membuat tubuh Yuri yang ada dipangkuanya menggeliat-geliat tak karuan.

“Eeemmmh.. Oohhhh.. Opppaa.. Mmmhhhp…” Yuri mengigit bibir bawahnya, berusaha menahan desahan yang keluar dari bibirnya akibat servis luar biasa nikmat yang di berikan sang suami. Mendengar desahan Yuri, Siwon semakin mempercepat kocokannya dan juga menghisap payudara gadis itu semakin kencang.

“Oooohh.. opppaa.. akkk.. ” jerit Yuri ketika cairannya mengalir deras membasahi celana Siwon. Yuri terlihat terengah-engah setelah mencapai puncak orgasmenya.

Selain hebat dalam mengurus perusahaan, Siwon ternyata juga hebat dalam memuaskan istrinya. Hanya dengan sentuhan dari Siwon, Yuri dapat merengkuh nikmatnya orgasme.

Yuri bangkit dari pangkuan Siwon, merapikan gaunnya kembali dan melepas celana dalamnya. Siwon juga berdiri dan melepas celananya yang basah oleh cairan Yuri. Membuat Yuri terpaku saat penis Siwon yang sudah tegang ada dihadapannya. Dengan berani Yuri mengelus benda yang masih berbalut underwear itu, yang sepertinya menyesakkan karena ukurannya yang begitu besar. Yuri menempelkan bibirnya di bibir Siwon, menciumnya ganas, sementara tangannya menyusup masuk ke dalam underwear sang suami, memijiti kemaluan Siwon dengan telaten.

“Eeemm,” racau Siwon. Buru-buru ia melepaskan underwearnya yang menghalangi kegiatan Yuri untuk mengocok penisnya, tak lupa ia juga melepaskan kemejanya.

Yuri dengan sigap segera mengocok benda coklat besar itu naik turun, tak lupa juga tangannya yang satu lagi memainkan twinsball Siwon. Racauan Siwon terdengar semakin keras karenannya.

Siwon mengangkat gaun Yuri untuk dilepaskannya. Yang terpaksa membuat Yuri menghentikan kegiatannya sejenak untuk mengangkat tangannya. Setelah bugil, Yuri kembali meraih penis Siwon, meremasnya sebentar, lalu menggesekkan benda itu ke permukaan vaginanya.

“Oooohhhh.” mereka mengerang bersamaan.

Tangan Siwon menggapai botol champagne dan menuangkannya ke tubuh bugil Yuri. Ini membuat Yuri kaget, ia melepaskan genggamannya di junior Siwon karena champange yang mengalir dingin di atas tubuhnya.

“Yiaa,” pekik Yuri, menatap Siwon tajam. Bukannya minta maaf, Siwon malah tersenyum jahil pada Yuri.

“Ini akan nikmat, sayang.” bisik Siwon di telinga Yuri. Siwon merengkuh gadis itu ke dalam pelukannya, membiarkan tubuhnya juga terkena champagne yang sengaja ia siramkan ke tubuh seksi istrinya.

Yuri hanya pasrah dengan apa yang akan dilakukan oleh Siwon kepadanya. Ia akan menerima apapun itu karena sudah tanggung untuk berhenti sekarang. Itu malah akan membuatnya tersiksa karena libidonya yang belum sepenuhnya tersalurkan.

Siwon mulai menjilati champagne yang ada di tubuh Yuri. Mulai dari leher jenjang Yuri, lalu turun ke dada, menghisap puting Yuri yang sepenuhnya tegang, dan terus turun hingga ke perut, dan baru berhenti saat mencapai vagina mulus Yuri yang licin tanpa bulu. Siwon berlama-lama berada di sana, ia menjilat dan menggigit benda sempit itu, terutama klitoris Yuri yang terlihat mungil menggemaskan. Rasa champagne yang ada di tubuh Yuri membuat rasanya jadi berbeda, terasa jauh lebih nikmat. Siwon jadi betah berlama-lama melakukannya. Ia bertulut di hadapan Yuri, dan memasukan kepalanya di sela-sela selangkangan gadis itu. Lidahnya terus menghisap dan menjilat.

Yuri merasakan lidah Siwon yang menyerbu vaginanya membuatnya geli, tapi juga enak karena deru nafas Siwon seperti meniup daerah kewanitaannya. Lidah Siwon seperti vacum cleaner yang membersihkan vagina Yuri. Setelah benda itu bersih, Siwon langsung berdiri dan ganti menyerang bibir Yuri. Ia mendorong tubuh Yuri ke belakang hingga tubuh mereka jatuh di atas ranjang.

“Auw,” jerit Yuri. Mereka jatuh cukup keras, apalagi Siwon menindihnya. “Kau mau membunuhku, oppa?” tanyanya emosi. Apa tidak bisa Siwon memperlakukannya lebih lembut? batin Yuri. Ah iya, Siwon tidak tahu kalau saat ini Yuri sedang hamil.

“Maafkan aku?” ucap Siwon penuh sesal. Ia langsung melumat bibir Yuri tanpa menunggu jawaban istrinya. Ia tidak mau mood Yuri rusak dan menghentikan aksi mereka yang akan memasuki inti permainan.

Siwon segera membuka paha Yuri, tangannya mengarahkan sang junior ke vagina sang istri. Siwon menggesek-gesekkan ujung penisnya sebentar ke permukaan vagina Yuri yang sudah sangat basah. Membuat Yuri merasakan geli yang amat sangat hingga membuat vaginanya bergetar. Geli namun sangat nikmat.

“Cepat.. aahhh! Cepat masukkan, oppa! Aaahhh...” pinta Yuri menghiba.

Siwon yang merasa Yuri sudah sangat terangsang langsung menuntun penisnya memasuki lubang kenikmatan sang istri. Dengan satu hentakan kuat, ia tanamkan benda panjang itu di vagina Yuri yang terasa masih sangat sempit.

Yuri yang merasakan batang Siwon memasukinya dirinya, kontan merintih kesakitan. “Aaaahhuuww,” jerit gadis itu, tapi segera tertahan oleh ciuman manis Siwon. Penis laki-laki itu sudah tertanam sempurna sekarang. Masuk seluruhnya, terbenam di vagina Yuri hingga ke pangkal batang.

Walaupun mereka sudah sering melakukan hubungan intim, tapi Yuri masih sering merasa kesakitan. Mungkin karena lubang vaginanya yang masih sangat sempit, juga junior Siwon yang mungkin terlalu besar. Tapi itu biasanya hanya di awal saja.

“Oooh... oppa. Move. Fuck me now!” perintah Yuri setelah rasa sakitnya perlahan menghilang.

Siwon yang juga tak tahan segera mendorong juniornya keluar masuk vagina sang istri. Awalnya pelan, namun setelah dirasanya Yuri mulai terbiasa dan menikmati, ia melakukannya sedikit lebih cepat. Yuri mengimbangi permainan Siwon dengan menggoyangkan pinggangnya berlawanan arah dengan sodokan sang suami. Itu membuat junior Siwon semakin dalam memasuki vaginanya. Dan memberikan rasa nikmat yang lebih untuk mereka.

Desahan-desahan nikmat keluar dari mulut mereka, saling bersahutan untuk memuaskan nafsu masing-masing. Kamar mewah yang mereka tempati jadi ramai. Sementara keringat juga mulai bercucuran di tubuh bugil mereka. Yuri yang sudah lelah hanya mampu memejamkan mata dan menggigit bibir bawahnya menikmati perbuatan Siwon padanya.

Siwon yang sudah sangat bernafsu, menciumi setiap inci wajah sang istri  tanpa ada yang terlewat sedikitpun. Sementara di bawah, dia terus menggoyangkan pinggulnya semakin cepat, menusuk dan menggenjot vagina Yuri yang terasa semakin basah. Tanganya juga tak henti-hentinya meremas payudara Yuri yang bulat bergantian. Hingga akhirnya otot vagina Yuri berkontraksi hebat.

“Oppaaa... I’am commiiing…” racau gadis itu. Yuri segera menarik wajah Siwon dan menciumnya kasar. Desahannya tertelan oleh ciuman sang suami.

Dapat Siwon rasakan cairan hangat Yuri yang menerpa penisnya, hangat dan basah. Vagina Yuri yang sempit juga berkedut-kedut, makin menambah kenikmatan untuknya, penis Siwon jadi seperti dicengkram sekaligus dihisap kuat. Siwon tetap melakukan tugasnya dengan terus menggenjot juniornya di lubang sang istri yang sudah sangat licin. Sampai ia merasakan penisnya mulai berkedut menandakan ia akan segera mencapai klimaks. Siwon semakin cepat mengoyangkan juniornya di rahim sang istri.

“Sayang, aku... ahhhh…” Siwon mendorong penisnya dalam-dalam ke rahim Yuri ketika spermanya menyembur keluar. Begitu banyak hingga beberapa ada yang sampai tertumpah keluar karena rahim Yuri yang tak mampu menampungnya. Siwon membalikkan tubuh Yuri hingga gadis itu sekarang berada di atasnya.

“Hosh.. hosh.. hosh.. hosh..” mereka berusaha mengatur nafas dan denyut jantung mereka yang masih sangat cepat.

Yuri menyandarkan kepalanya di dada Siwon. Siwon membelai rambut Yuri yang agak berantakan karena kelakuan mereka. Diusapnya keringat yang membasahi wajah gadis itu.

“Sayang, sekali lagi ya?” pinta Siwon. Ia mencium kening Yuri.

“Lagi?” Yuri mendongakkan kepalanya, memastikan permintaan Siwon. “Apa Oppa tidak capek? Aku lelah.” tolak Yuri harus. Kembali menyandarkan kepalanya di dada Siwon. Yuri tidak perduli apa yang akan Siwon perbuat, ia mulai memejamkan matanya karena lelah.

“Ayolas, sayang.” bujuk Siwon. Dan mulai menciumi bahu Yuri. Di bawah sana, Siwon mulai menggerakkan penisnya yang masih tertanam di vagina Yuri, berusaha membangkitkan kembali nafsu gadis itu. Pantat Yuri juga tak lepas dari serangannya. Siwon meremas-remas keduanya lembut.

“Eeeemmhh.. Aaahh.. Eeemmhh..” Yuri mulai mendesah namun berusaha ia redam dengan menggigit bibirnya.

“Ayo, sayang, kau mau lagi kan?” tanya Siwon jahil, masih melakukan pekerjaannnya, menyetubuhi istrinya.

“Oppa, aaahhhh...” erang Yuri, tak mampu lagi menolak. Permainan Siwon kali ini lebih lembut dari yang tadi. Sangat lembut hingga membuat Yuri menginginkannya lagi.

“Angkat tubuhmu, sayang.” pinta Siwon. Yuri pun menurutinya begitu saja. Ia melipat kakinya dengan lutut sebagai penopangnya, kedua siku tangannya juga menahan tubuhnya. Kini Yuri yang menindih Siwon. Pantat Yuri yang seperti apel sedikit terangkat ke atas.

“So sexy!” puji Siwon. Tanpa mangalihkan pandangannya dari wajah cantik sang istri.

Yuri tersenyum mendengar pujian Siwon. Selama ini banyak yang mengatakan itu padanya, namun saat mendengarnya dari Siwon, rasanya berbeda. Yuri menghampiri bibir Siwon dan melumatnya rakus.

Sambil berciuman, Siwon semakin dalam menyodokkan penisnya di lubang vagina Yuri. Kedua tangannya juga aktif meremas pantat gadis itu. Dia baru berhenti Yuri kembali orgasme, dan Siwon menyusul taklama kemudian.

Malam itu Siwon dan Yuri menghabiskan malam terakhir mereka di Paris dengan bercinta sambil berciuman sampai pagi…

***

Pagi hari di rumah Siwon di Seoul…

Tiba-tiba Yuri melepaskan ciumannya pada sang suami. Ia menatap Siwon tajam.

“Ada apa, sayang?” tanya Siwon heran. Ia bingung dengan perubahan sikap Yuri yang tiba-tiba. Tadi Yuri sangat manja namun sekarang ia seperti ingin membunuhnya.

“Oppa, kau memakai parfum apa?” tanya Yuri. Ia menutup hidungnya menjauh dari Siwon, Yuri tidak tahan dengan wangi tubuh Siwon yang sangat menyengat menurutnya.

“Hah? Bukankah ini parfum kesukaanmu?” bela Siwon. Ia berusaha mendekati istrinya. Namun Yuri malah semakin menjauh dan menutup mulut serta hidungnya.

“Berhenti!! Aku tidak… huek! Hueek! huueek…!” Yuri segera berlari ke kamar mandi. Ia memuntahkan semua sarapan paginya di closet. Siwon segera menyusul Yuri.

“Kau baik-baik saja, sayang?” tanya Siwon khawatir melihat wajah Yuri yang menjadi pucat pasi, tangannya mengusap punggung Yuri lembut untuk membantunya.

“Aku baik-baik saja,” Yuri membasuh bibirnya dengan air. Ia berusaha tersenyum untuk menenangkan suaminya. Namun Siwon tidak yakin kalau Yuri benar-benar baik-baik saja. Untuk berdiri saja Yuri tak sanggup menahan badannya sendiri, ia berpegangan pada wastafel. Siwon pun segera mengendong Yuri.

“Oppa, apa yang kau lakukan? Turunkan aku!” panik Yuri saat Siwon menggendongnya, tapi Siwon sama sekali tidak mengindahkannya. “Oppa, aku harus kerja. Bukankah kau juga ada meeting pagi ini ?” kata Yuri.

“Tidak. Kau harus istirahat.” Siwon membaringkan Yuri di ranjang mereka.

“Aku akan memanggil dokter Kim. Jadi diamlah di situ, nyonya Choi. ” titah Siwon dengan sedikit panik. Yuri hanya bisa diam bila Siwon sudah seperti itu, ia tidak dapat berbuat apa-apa.

***

Dokter Kim yang merupakan dokter keluarga Choi selesai memeriksa Yuri. Ia menatap Siwon yang berdiri di samping Yuri yang masih berbaring lemah. Wajah Siwon nampak berkeringat karena cemas.

“Apa istriku baik-biak saja?” tanya Siwon kepada dokter Kim.

“Ya, Yuri hanya kelelahan. Kau harus lebih ekstra menjaganya mulai sekarang karena Yuri tidak sendiri.” senyum dokter Kim kepada Siwon.

“Maksud dokter?” tanya Siwon bingung.

“Yur sedang mengandung 10 minggu.” ujar dokter Kim yang masih mempertahankan senyumnya.

Siwon menatap dokter Kim tidak percaya, ia sangat shock mendengarnya. Ditatapnya Yuri seperti bertanya apa-itu-benar-sayang? Tanpa menunggu respon istrinya, Siwon langsung memeluk erat Yuri yang duduk di atas ranjang. Ia sangat sangat sangat bahagia sekarang. Dikecupnya wajah Yuri tanpa satu bagianpun yang terlewatkan. Sekarang terjawab sudah semua sikap aneh Yuri akhir-akhir ini.

“Oppa, lepaskan.” dengan lemah Yuri mendorong tubuh Siwon.

“Apa kau tidak dengar? Kau hamil, sayang! Aku akan menjadi seorang ayah.” kata Siwon yang makin mempererat pelukannya pada Yuri, sedari tadi senyum tak lepas dari wajah tampannya.

“Aku tahu, tapi menjauhlah, oppa. Aku tidak suka dengan wangimu.” Siwon pun melepaskan pelukannya pada Yuri. Senyumannya langsung lenyap mendengar pernyataan gadis itu.

“Tapi aku ingin memelukmu.” pinta Siwon dengan tatapan memelas.

“Ini permintaan anakmu, oppa.” ujar Yuri pelan, ia menatap Siwon sedih. Sebenarnya Yuri tidak mau melakukan ini pada Siwon suaminya. Apalagi merusak momen bahagia mereka. Namun ia benar-benar tidak tahan dengan wangi tubuh Siwon.

“Aku akan mengabari omma-appa, ommonim-araboji, taeteuk, haesica dan yang lain.” kata Siwon antusias. Ia segera mangambil handphonenya dan manghubungi orangtuanya dan orangtua Yuri untuk mengabari berita bahagia ini.

Yuri tersenyum senang menatap suaminya yang sangat antusia dan bahagia menyambut kehamilannya. Terlebih lagi Yuri sangat bersyukur Tuhan yang telah mempercayakan mereka untuk menjadi orangtua. Dengan kehadiran seorang anak, kehidupan Siwon dengan Yuri akan semakin sempurna dan lengkap.

END