Petualangan Di Pulau part 1

Bookmark and Share
Pratiwi tersenyum puas. Dia berdiri di tepi kolam yang cukup jernih. Setelah menikmati pemandangan sekitar kolam tersebut, dia meletakkan botol air mineral di tepi kolam dan perlahan melepaskan pakaiannya. Dimulai dari kaus ketatnya yang berwarna pink, lalu perlahan diturunkannya celana pendeknya. Kini dia hanya memakai bikininya yang berwarna putih. Dengan hati-hati dilepaskan bikini bagian atas yang langsung menampilkan buah dadanya yang ranum dan tegak berukuran 34B. Puting susunya yang berwarna pink bergoyang-goyang seirama gerakan buah dadanya. Pratiwi kemudian menunduk, buah dadanya terlihat menggantung. Tertawa kecil, dilepaskan pula bikini bagian bawahnya. Selangkangannya yang ditutupi rambut-rambut halus terlihat bersih. Tubuh telanjang gadis 21 tahun tersebut kini menikmati semilir angin. Desir angin terasa membelai lembut dada bulat sempurna, tanpa lupa membelai pantat montoknya yang berisi. Setelah merapikan pakaiannya di tepi kolam, Pratiwi menarik napas panjang dan memasukkan kaki kirinya ke dalam kolam. Dilanjutkan dengan kaki kanannya. Kini ia duduk di tepi kolam. Diambilnya air dengan kedua tangannya dan dipercikkan ke tubuhnya. Butiran air terlihat menuruni lehernya terus ke dadanya yang ranum dan berlanjut menuju perutnya dan berhenti di rambut-rambut halus selangkangannya. Setelah memercikkan air beberapa saat, Pratiwi pun turun ke dalam kolam.
Kolam tersebut ternyata tidak dalam, hanya sebatas puting susunya saja. Lalu ia menggosok tubuhnya dengan air kolam yang jernih. Buah dadanya yang tertekan lengan saat membilas terlihat semakin montok. Tanpa ia sadari sepasang mata memperhatikan kejadian tersebut. Orang misterius itu pun menelan ludah melihat tubuh sempurna yang putih mulus tersebut. Tak heran, karena Pratiwi sehari-hari memang berprofesi sebagai model. Demikian asyiknya Pratiwi membilas tubuhnya dengan air segar tersebut, dirinya tidak menyadari bahwa orang misterius itu menukar botol air mineralnya dengan botol lain yang sama.

Pratiwi terus menggosok tubuhnya. Sesekali dia menyelam. Akhirnya dia menuju ke bagian yang agak dangkal di kolam itu. Dia duduk di atas batu di dalam kolam tersebut, menikmati kesegaran air kolam tersebut di sekujur tubuhnya. Buah dadanya yang montok tersembul ke luar permukaan kolam. Pikirannya teringat kejadian beberapa hari sebelumnya. 2 orang teman kampusnya mengajaknya menginap di cottage di sebuah pulau. Pulau tersebut memang tidak berpenghuni. Hanya turis yang sesekali datang ke sana untuk snorkeling. Begitu pula Pratiwi dan teman-temannya yang datang ke sana untuk hal yang sama.
Sesampainya di dekat pulau, melihat laut yang begitu jernih, Pratiwi dan Dini, temannya, langsung membuka pakaian mereka, menampilkan tubuh indah mereka yang terbalut bikini, memasang mask dan fin dan langsung melompat ke laut. Tinggal Ray, teman pria mereka, dan tukang perahu yang terkejut melihat pemandangan indah tersebut. Puas menikmati keindahan bawah laut, kedua gadis itu pun naik kembali ke perahu dan mengenakan kembali pakaian mereka. Perjalanan ke pulau dilanjutkan kembali. Dari tukang perahu, mereka mengetahui bahwa pulau tersebut cukup luas dan memiliki hutan di tengah-tengahnya. Setelah menaruh semua barang-barang dan perbekalan di cottage, Pratiwi sengaja memisahkan diri dari teman-temannya dan berjalan ke dalam hutan di pulau tersebut hingga sampailah dia di kolam tersebut. Rasa lengket akibat berenang di laut memaksa Pratiwi membilas tubuhnya di kolam tersebut.
Dengan badan yang tidak lengket lagi, Pratiwi naik ke tepi kolam dan duduk di sana sambil menunggu tubuhnya kering. Tubuh telanjang yang indah tersebut kembali menjadi santapan mata orang misterius tersebut. Dengan mata tak berkedip, dinikmatinya buah dada Pratiwi yang bulat ranum tersebut, turun ke perutnya yang rata, paha Pratiwi yang mulus pun tak luput dari sasaran mata orang misterius tersebut. Pratiwi menikmati semilir angin mengeringkan tubuhnya, sambil meminum air mineral dari botolnya. Tak lama kemudian Pratiwi merasakan hal yang aneh ditubuhnya. Seluruh tubuhnya terasa lemas. Pandangannya terasa berat. Tak lama kemudian tubuhnya tergeletak lunglai tak bertenaga. Dia masih merasakan tubuh telanjangnya dibopong dan diletakkan di bahu seorang pria. Pratiwi berusaha memberontak, tapi tenaganya seakan hilang. Tangan nakal pria tersebut meraba-raba pantatnya yang montok sambil membopongnya ke dalam hutan. Setelah
itu Pratiwi tak sadarkan diri.

Kisah selanjutnya  Petualangan Di Pulau part 2