Dodi sudah berada di belakangku naked! Gila memang, lagian kapan dia masuk? 1001 pertanyaan memenuhi kepalaku. Dodi cengar-cengir saja sambil memelototi tits-ku. Mbak.. jangan marah ya Rio setuju kok.Sepertinya aku terpana waktu dia ngomong itu dan melangkah mendekat. Nafasku kian cepat saat ia mengulurkan tangannya untuk menanggalkan kimonoku.Ahh sangat indah MbakAku sempat melihat ia tegang begitu melihatku naked.mm.. sama besarnya dengan Rio pikirku. Aku diam saja saat ia menempelkan tubuhnya ke tubuhku. Penisnya yang besar dan tegang terasa menekan di daerah hutanku. Tangannya meraba-raba dan kemudian meremas-remas tits-ku, sementara leherku ditelusuri oleh bibirnya. Perasaanku sangat excited banget. Ini kemudian mendorongku untuk bereaksi dengan memeluknya, membuatnya semakin menekankan tubuhnya padaku. Aku merintih saat jilatannya semakin menurun dari leher, dada, hingga clitoris, nikmat rasanya. Ia kemudian bermain-main dengan clit-ku, dijilatinya area vaginaku dengan lidahnya yang lihai itu, sementara tangannya meremas-remas pantatku.
Kenikmatan ini semakin memuncak saat kurasakan tangan suamiku mempermaikan tits-ku dari belakang! Aku dapat merasakan penisnya menekan diantara pantatku, ohhAda perasaan nikmat yang luar biasa yang kemudian mendorongku untuk merintih-rintih lebih keras, saat remasan dan jilatan kedua lelaki itu semakin dipercepat. Aku berteriak lirih saat perasaan untuk organsme muncul, kutekankan kepala Dodi ke vaginaku, sementara suamiku menahan tubuhku yang bergetar agar tidak jatuh.
Kemudian suamiku mengubah posisiku untuk menjilati penisnya, sementara Dodi berada di bawahku. Aku menduduki penis Dodi. Saat penisnya menerobos vaginaku, mataku terpejam merasakan kenikmatan. Benda panjang dan keras itu bergesekan dengan dinding vagina dan clit-ku. Belum lagi perasaan itu lewat aku sudah merasakan penis suamiku di dalam mulutku. Suamiku sangat suka ujung penisnya kugigit-gigit ringan. Tangan Dodi memegangi pinggulku dan mengontrol gerakanku atas penisnya.
Setelah beberapa saat aku rasakan sperma suamiku yang manis memenuhi mulutku, begitu juga cairan hangat yang kurasakan dalam vaginaku