Cerita Kenikmatan Orgame Bersama Indah - Seperti yang saya jelaskan pada cerita sex terdahulu dan ini adalah cerita sex yang ke sekiannya. bahwa saya adalah seorang pegawai di salah satu perusahaan swasta di Jakarta, usia 32 tahun, tinggi saya 170 cm berat 60 kg, postur yang ideal dan seimbang katanya, nggak gendut, nggak kurus, cukuplah, agak putih bersih dan sehat, serta perkenalan saya dengan Indah yang begitu cantik, memukau dan seksi.
Cerita Kenikmatan Orgame Bersama Indah - Terima kasih buat kepada teman-teman atas emailnya, serta dengan maksud sekaligus menjawab dan merespose email teman-teman yang begitu banyak dan mengharapkan diteruskannya cerita saya ini, terutama bagaimana permainan sex kami, sehingga Indah dapat merasakan multi orgasme.
Maka untuk menyambung cerita lanjutannya, terpaksa saya mengutip ulang sedikit cerita saya sebelumnya seperti dalam judul diatas, dengan penambahan cerita yang lebih terfokus.
Setelah Indah duduk dan istirahat kamipun membuka percakapan, Indah begitu ramah dan pintar mengolah kata-kata sehingga suasana dan obrolan menjadi sempurna, dan akrap, inilah yang menjadi bagian terpenting bagi kami dalam mengolah permainan sex yang sempurna untuk menciptakan multi orgasme, karena percakapan dan pengenalan satu sama lain dapat memberikan dorongan terciptanya sex yang baik.
Kekecewaan dia dengan suaminya yang kurang bisa memberikan kehangatan sangat dipengaruhi persoalan kurangnya komunikasi, tidak adanya keterbukaan, dan kelelahan suami dapat saja menyebabkan tidak harmonisnya hubungan sex yang seimbang, karena di lain pihak istri menjadi haus akan sentuhan dan kehangatan laki-laki, siapapun dia orangnya, yang penting bisa memberikan kehangatan.
Percakapan terus berlanjut, yang akhirnya aku arahkan pada situasi untuk menciptakan suasana yang tenang, dan romantis, ku nyalakan radio dengan lagu-lagu yang lembut, yang bisa memberikan suasana damai, dan menyejukkan hati, dengan maksud untuk menghilangkan beban pikiran yang mungkin berada pada kami berdua.
Akhirnya rangsangan-rangsanganpun aku mulai dan Indah terlihat mendongak menahan birahi yang sudah semakin tinggi, terlihat bibirnya merekah basah, aku nggak tahan dan spontan kucium dan kulumat bibirnya, ternyata dibalas dengan buas oleh Indah, bibir kami menyatu dan lidah kami saling mengulum, tangan kami bergerilnya mencari titik-titik rangsang, ciumanpun berlangsung cukup lama, kemudian tanganku berusaha untuk membuka pakaian yang dikenakannya, bibirku beralih ke telinga Indah, dia pun berteriak.
“aahh.. say geli.., geli say”
Tapi itu tidak kuhiraukan terus aku hisap-hisap lembut telinganya, kemudian bergeser ke belakang telinganya yang ternyata merupakan salah satu titik kelemahan Indah, dia begitu terangsang.
“Heemm say.. oaauu, geli, enak truss akkhh.., oouu.. geli say aaooww”
Dia trus merintih geli, enak katanya, bajunya terbuka langsung kulempar ketepi.
“Wooww kamu benar-benar cantik, Say”
Putih mulus dengan payudara yang menantang yang tertutup BH hitam, kuraba kaitan BH-nya, kulepas dan wow putih mulus dengan dua bukit payudaranya yang menantang, ku sentuh putingnya yang sudah mengeras dan memerah.
“aahh.. aakhh”
Dia begitu semakin terangsang akibat telinga dan putingnya ku mainkan badannya liar mengelinjang keenakan.
“oouuhh say, teruss, enaak say”.
Indah terus mengeluh dan keenakan membuatku semakin terangsang untuk menikmati tubuhnya, kupindahkan bibir turun kebawah, ku jilati lehernya yang putih mulus, ku kecup berulang-ulang hingga dia kegelian, turun terus kebawah kudapati putingnya, lalu kuhisap lembut, keras dan lembut lagi.
“aahh.. ouuhh teruss say.. enak sayy”.
Tampak putingnya sudah semakin memerah, kujilati dan ku hisap bergantian puting kanan lalu kekiri, seperti bayi yang kehausan, dia semakin menggelinjang liar tubuhnya, dan berteriak-teriak, tanganku juga turut aktif, ku raba perutnya halus ketekan sedikit demi sedikit antara pusar dan memeknya, keras teraba dan tumbuh bulu-bulu halus disekitar itu.
Kubuka celananya dan kuploroti, tangan Indah turut membatu hingga aku tidak mengalami kesulitan untuk menelanjanginya.
Lagi-lagi pemandangan yang sempurna, kulihat gundukan kecil menantang disela-selah selangkangannya, ditutupi CD warna hitam, ku raba, ku jamah dan ku usap selangkangannya, pahanya halus mulus, dia semakin liar dan segera kubuka CD hitamnya kuraba dan ternyata sudah basah, dia begitu terangsang dan sangat menikmatinya, lama kumainkan itilnya, dengan jariku dia berteriak keras, “Akkhh.. sayy enakk sayy” suaranya bergetar diiringi liarnya liuk-liuk tubuhnya, jariku liar keluar masuk kedalam memeknya kutekan lembut.
“Aoo.. enak.. ahh sayy, teruuss, aakkh”, dia nggak tahan.
Lama kumainkan jariku didalam dan menekan halus itilnya, dia trus mengeliat liar tubuhnya, kulepas bibirku dalam putingnya langsung ku papah dia menuju kasur dan merebahkan indah duduk di tepi kasur, sambil berjongkok ku hisap itilnya, lidahku bermain di rongga memeknya dia melengguh panjang
“Akkhh.. say.. enak, say aku mau pipis nih akhh”
“Keluarkan”, jawabku karena kutau itu adalah orgasme yang akan terjadi.
“Akkhh.. keluar sayy.. akk, enakk, ngilu.. akh.. ngelayang saayy aku ngelayang.. akkhh”
Tidak habis-habisnya dia berteriak, badannya bergetar, kubiarkan dia mengekpresikanya, lidahku trus bermain halus menghisap lembut itilnya, akhirnya dia lemas dan berbaring merebahkan badannya di kasur, tubuhnya masih mengejang, namun lidahku masih truss bergerilya didalam memeknya, menghisap lembut itilnya, membantu dia mengekpresikan gairahnya, agar lepas dan melayang.
Tiba-tiba Indah bangkit langsung memeluk dan menciumku.
“Thanks honey”, kamu pintar sekali.
“Yup say, gimana enak?”
“Woow fantastik sekali, melayang, terbang nih rasanya, aku kalah 1:0 nih sama kamu”.
Sambil bicara Indah langsung meraih selangkanganku dan menangkap senjata andalanku, dia memohon.
“Beri saya ini Hon?”.
Tanpa menunggu jawaban, dia langsung membuka celana panjang dan CD saya, langsung senjata andalanku keluar dengan berdiri tegak, menantang. Indah langsung terbelalak matanya melihat benda dihadapannya, dia pegang erat seolah tidak rela burung itu terbang meninggalkannya.
“Fantastik honey, bener kamu bilang, panjang betul, hampir menyentuh puser kamu nih”
“He he he”, aku pun tertawa.
“18 cm Hon.., centi demi centi hingga ujung memek kamu akan tersentuh senjataku ini”.
Tanpa menunggu waktu lagi dia langsung mengelus meremas halus, dan mengocoknya senjataku.
“Ackkh.. enak honey.., trus say.. akkh”, aku melenguh keenakan.
Sambil tanganku bermain di payudaranya, kuremas halus dan kusentuh putingnya lembut. Indah pun terbangkit lagi gairahnya, kemudian diarahkan senjataku ke mulutnya, hanya bisa masuk setengah dari senjataku dimulutnya, dihisap lembut, maju mundur berirama, senjataku masuk dalam mulutnya.
“Enak honey akkhh”
Aku merasakan kenikmatan yang tiada tara, ternyata Indah terlalu pintar dalam memainkan senjata ku.
“Akkhh enak.. geli say.. trus say”, aku memohon.
Lama dia memainkan senjataku, akhirnya dia terangsang berat, akibat suara-suara yang keluar dari mulutku, dan sentuhan-sentuhan tanganku pada titik-titik rangsangannya, di payudara, telinga, lehernya, dan remasan-remasan rambut yang ku sentuh halus.
Kemudian dia bangkit dan melepaskan senjataku dalam mulutnya, diapun merengek dan meminta untuk segera memasukkan senjataku ke dalam memeknya yang sudah gatal ingin segera diteMbak, akupun mengiyakan dan langsung naik menuju tempat tidur dengan posisi duduk dengan kaki kulipat, Indah mengikuti langkahku dan berdiri di atas tempat tidur kemudian melebarkan kakinya didepanku, memeknya persis di hadapan mukaku, dia ingin membungkuk turun, langsung ku cegah, tanganku meraih pahanya, kesentuh halus memeknya dengan bulu-bulu halus menantang.
“Akkhh.. Hon, gatal nih cepet donk masukkan”
Aku tak menghiraukan permohonannya langsung kuarahkan mulutku ke memeknya, kuhisap lagi lembut itilnya dia bergetar dan
“Ahhkk gatall.. akkh trus.. Hon, enaakk”
Bicaranya bergetar, pantatnya bergoyang bagai Inul menari, tangannya menjaMbak rambutku, bertubi-tubi.
“Hemm.. hemm”, terdengar lagi suara dalam mulut indah, dia kegelian dan merintih, lama lidahku bermain di memeknya, hisap, gigit, jilat lidahku bermain.
Pada satu ketika Indah berteriak, “Please honey.. nowww..!, masukin sekarang sayy” dia terus berteriak meminta untuk segera dicoblos, namun aku trus saja mengigit lembut, menjilat, dan menghisap itilnya.
“Kamu jahat Ed..!” teriaknya lagi, sambil diikuti dengan melelehnya air dari dalam memeknya, ternyata Indah mengalami lagi orgasme yang kedua.
Pada saat orgasme, kaki Indah lemas, lunglai, kemudian sambil menjaMbak rambutku badannya turun, dengan selangkangan yang terbuka dan memeknya yang menganga langsung ku sambut memeknya dengan senjataku.
“aaooww” teriak halus indah, karena senjataku langsung masuk ke dalam memeknya.
Dalam situasi orgasme, kemudian ku bantu dia dengan memasukkan senjataku perlahan-lahan, centi demi centi senjataku masuk kedalam memeknya yang sudah basah kuyup, dan kurasakan hangat tersentuh dalam senjataku yang panjang ini, Indah pun berteriak-teriak keenakan.
“Hemm.. ackk.. enak Hon.., akkh”. Dia terus berteriak seperti itu, nikmat rasanya.
5 centi, 10 centi dan akhirnya masuk seluruhnya senjataku ditelan memeknya.
Dan indaHPun berteriak, “Ahh Honey masuk semua nih, akk enak.. enak, enak”, seperti anak kecil yang terlalu gembira mendapatkan permen kesukaanya.
Sambil bergetar, badannya turun naik berirama menikmati senjataku.
“Achh.. achh” mulut Indah nggak bisa diam dia terus berteriak keenakan.
“Achh.. enak, enak, aku baru ngerasain ini Hon, enaakk.., enak bener kontol kamu, enak.. aduh tembus nih, enakk”
Aku pun mengikuti ekspresinya, kubantu dia dengan bisikan suara-suara yang mengairahkan.
“Hemm.. trus honey.. rasakan kenikmatan ini, lakukan kemauanmu, truss.., terserah kamu”.
Akhirnya pantatnya naik turun lebih cepat dengan bantuan tanganku menopang dipahanya, tak lama kemudian, dia berteriak lebih keras, sambil badannya bergetar hebat, tanda dia telah mencapai klimaks lagi, tubuhku dipeluk erat, genjotannya mulai bergerak perlahan.
“Ackkhh.. Ed keluar lagi.., akkhh.. enak”.
Ternyata sentuhan yang diterima memeknya dari senjataku membuat dia begitu menikmatinya centi demi centi sangat dia rasakan.
Sejenak terpikir olehku aku begitu heran kenapa aku belum juga keluar ejakulasi, ternyata inilah yang membuat aku bisa bertahan, rasa ingin memuaskan pasangan membuatku begitu perkasa di hadapannya.
Akhirnya kami istirahat sebentar untuk memulihkan stamina Indah, aku khawatir dia terlalu lelah setelah menikmati 3 kali orgasme.