Seks swalayan, ibarat foreplay

Bookmark and Share
Organ tubuh manusia ibarat mesin, juga butuh perawatan agar awet dan tidak suka ngadat. Mesin yang digunakan terus menerus tanpa perawatan yang memadai dan teratur, penyusutannya juga akan cepat terjadi.

Karena itu jaga dan rawat sebaik-baiknya seluruh organ tubuh kita. Semua, tidak terkecuali agar awet dan jos digunakan. Begitu pula menyangkut seks swalayan, organ yang berhubungan dengan aktivitas ini harus dieman-eman seperti mesin.

Selama ini seks swalayan banyak memunculkan mitos. Bagi yang sering melakukan, beberapa rumor ini perlu dicermati agar tidak menimbulkan kekhawatiran. Misal, ada yang mengatakan sks swalayan menyebabkan mandul. Benarkah keseringan masturbasi membuat sperma habis? Tidak juga. Begitu cairan ini muncrat keluar, maka buah zakar akan langsung memproduksinya lagi.

Ada pula yang menuding, masturbasi dapat membuat seroang pria kehilangan kemampuan seksualnya. Mamang bisa, tetapi tidak selalu begitu. Sebab ada yang menganggap bahwa masturbasi dapat membantu mengenali rangsangan yang dibutuhkan. Lewat masturbasi mereka justru dapat mengontrol diri kapan harus ‘mengeluarkan’ dan kapan tidak. Bahkan, seperti diungkap dapat Human Health ( Februari 2003 ), tidak sedikit wanita yang tidak bisa mencapai orgasme tanpa merangsang dirinya sendiri atau lewat pasangannya.

Kata orang, seks swalayan juga dapat menyebabkan seseorang kehilangan gairah seksual terhadap pasangannya. Pendapat ini tidak benar, sebab tidak sedikit pasangan biasa melakukan masturbasi sebagai bagian dari foreplay. Bahkan cara ini justru dianggap dapat memperbaiki kehidupan seksual pada pasutri.

Ada lagi omong kosong yang menyebutkan bahwa seks swalayan dapat membuat dengkul ‘kopong’. Begitukah? Soal dengkul kopong atau menurun derajat kekuatannya bukan karena seks swalayan, tapi karena asupan gizi yang tidak seimbang.